Jenis Bahan PEPAK: Tips
Melayani anak usia Batita dapat menjadi tantangan tersendiri bagi
Guru Sekolah Minggu. Berbeda dari kelompok umur lainnya, anak usia
Batita belum bisa diatur sedemikian rupa untuk duduk tertib
mengikuti ibadah, dan biasanya masih memerlukan pendampingan orang
tua. Mengingat usianya yang masih sangat muda, anak Batita juga
belum bisa dituntut untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Oleh karena itu, Guru Sekolah Minggu harus mendesain kelas, bahan
pengajaran, aktivitas, serta suasana kelas sedemikian rupa supaya
tujuan dapat tercapai tanpa mengesampingkan kebutuhan dan
keterbatasan anak pada usia tsb.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Guru Sekolah Minggu
dalam mengelola Kelas Batita antara lain:
- Ruang Kelas dan Kelengkapannya
Pastikan ruang kelas cukup luas untuk menampung anak beserta
dengan orang tua/pengantarnya. Pikirkan juga bagaimana pengaturan
tempat duduk, biasanya yang lebih disukai adalah duduk di bawah
dengan beralaskan tikar atau karpet. Baik pula bila disediakan
tempat sampah, sapu, lap, dan tissue - untuk mengatasi bila ada
makanan yang jatuh, air minum tumpah, anak mengompol, dsb.
Pastikan bahwa semua benda atau peralatan di dalam ruang kelas
"aman" untuk anak.
- Guru yang Mengajar
Guru yang mengajar Kelas Batita tidak mungkin hanya seorang diri
saja, jadi dibutuhkan beberapa orang guru yang bertugas mengawasi
dan menjaga anak-anak selain guru yang bertugas memimpin pujian
dan menyampaikan Firman Tuhan. Beberapa kriteria guru Kelas
Batita, yaitu: sabar dan telaten, sayang kepada anak kecil, dan
bersuara cukup keras serta jelas. Guru yang bertugas di Kelas
Batita juga harus mengenakan pakaian yang membuatnya dapat
bergerak bebas (melompat, berlari, mengangkat tangan, kaki, dsb).
- Aktivitas untuk Anak
Anak usia Batita tidak dapat duduk menunggu dengan tenang, karena
itu sediakan beberapa permainan untuk mengisi waktu bagi anak
yang datang lebih awal dan pastikan ada guru yang mendampingi
sehingga tidak terjadi perebutan permainan oleh anak. Seusai
Firman Tuhan, biasanya juga diberikan aktivitas agar anak dapat
mengingat dan mengulang kembali pesan Firman Tuhan yang telah
disampaikan. Ada baiknya setiap anak diberi sebuah buku aktivitas
(sebuah buku gambar kosong atau buku khusus yang telah disiapkan
"isi"nya untuk 1 tahun pelajaran) yang harus dibawanya setiap kali
ke Sekolah Minggu.
- Saat Memimpin Pujian
Pilihlah lagu-lagu yang sesuai dengan usia batita, yaitu yang
menggunakan kata-kata sederhana, seperti "Si Semut", "Kingkong",
Kambing Embek-embek" dsb. Usahakan menyanyikan lagu dengan
berbagai gerakan, selain hal tsb dapat memenuhi kebutuhan fisik
anak untuk selalu bergerak, anak juga dapat lebih mudah mengingat
syair lagu tsb. Guru yang memimpin harus menguasai lagu dengan
baik, bersuara cukup keras, dan dapat menyanyi dengan benar. Bila
memungkinkan sebaiknya ada guru yang dapat memainkan alat musik
untuk membantu mengiringi anak-anak menyanyi.
- Saat Menyampaikan Firman Tuhan
Anak usia Batita tidak dapat konsentrasi cukup lama untuk
memperhatikan suatu hal, karena itu teknik penyampaikan Firman
Tuhan haruslah bervariasi dan menarik agar anak tidak bosan.
Teknik bercerita bisa saja digunakan, tapi untuk anak di bawah
tiga tahun sebenarnya masih terlalu sulit untuk membayangkan
cerita lisan tanpa dibantu alat peraga. Usahakan menyampaikan
Firman Tuhan dengan merangsang penggunaan sebanyak mungkin panca
indera anak, bahkan bila memungkinkan dengan melibatkan anak
dalam cerita. Misalnya: saat menyampaikan kisah "Perjamuan di
Kana" ajaklah anak mencicipi air putih dan air anggur
(menggunakan sirup anggur), saat menyampaikan kisah "Tembok
Yerikho" dengan melibatkan anak sebagai orang Israel yang
berjalan mengelilingi tembok dan ada yang meniup terompet, saat
menyampaikan kisah "Daud dan Goliat" dengan bermain peran/drama.
- Mengenai Orangtua/Pengantar Anak
Salah satu keunikan mengajar di Kelas Batita adalah kehadiran
orang dewasa, sehingga Guru Sekolah Minggu perlu juga memikirkan
bagaimana dapat melayani mereka, khususnya yang belum mengenal
Tuhan. Kerjasama yang baik antara Guru dan para orang tua/
pengantar dapat membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan
menyenangkan. Misalnya: melibatkan orang tua/pengantar saat
menyampaikan Firman Tuhan, atau dengan menerbitkan buletin
Panduan Bahan Pengajaran Sekolah Minggu untuk diberikan pada
orang tua/pengantar yang dilengkapi dengan berbagai petunjuk
praktis bagaimana menindaklanjuti Firman Tuhan yang telah
disampaikan di Sekolah Minggu dalam kehidupan sehari-hari anak.