Kita merasa kaget dan ngeri bila mendengar tentang seorang bayi yang
baru lahir ditinggalkan terlantar oleh orangtuanya. "Sampai hati
mereka berbuat seperti itu" kita akan berkata. Tetapi bukankah kita
juga sering meninggalkan "anak-anak terlantar" dalam gereja?
Bagaimana dengan anak-anak yang telah menerima Kristus pada
kebangunan rohani yang baru lewat? Atau anak belasan tahun yang
berlutut dan menerima Yesus dua minggu yang lalu? Apakah mereka
tidak sampai bertumbuh dalam kehidupan Kristen karena pengalaman
yang dangkal atau karena seseorang gagal dalam membimbing mereka
langkah demi langkah menuju penyerahan yang lebih dalam kepada
Kristus?
Bagilah para pekerja menjadi beberapa kelompok kecil dan beri setiap
kelompok itu salinan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk
pegangan diskusi mereka. Mungkin Saudara ingin agar semua kelompok
itu membahas semua pertanyaan itu atau menugaskan beberapa
pertanyaan saja kepada setiap kelompok. Tunjuklah seorang pemimpin
dalam setiap kelompok itu untuk mengarahkan pembicaraan dan mencatat
komentar kelompok itu.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
Sebutlah beberapa kolompok/anak yang harus kita perhatikan dalam
tindak lanjut!
Bagaimana kita dapat memakai catatan-catatan untuk membantu kita
dalam membuat tindak lanjut?
Macam tindak lanjut yang bagaimana sajakah yang harus kita
sediakan?
Sebutlah cara yang terbaik untuk mendekati keluarga anak-anak
yang berasal dari rumah tangga bukan Kristen! Apakah yang harus
kita ingat dalam bercakap-cakap dengan orangtua yang belum
diselamatkan tentang pengalaman pertobatan anak-anak mereka?
Kegiatan penginjilan apakah yang dapat kita selenggarakan
sepanjang tahun?
Bagaimana kita dapat memelihara suasana dan kegirangan dari
kegiatan penginjilan itu sesudah momen penginjilan lewat?
Peristiwa-peristiwa dan kegiatan khusus apakah yang mungkin harus
kita adakan untuk menahan orang-orang yang telah dicapai selama
penginjilan?
Bagaimana kita dapat mendorong pengunjung-pengunjung kebaktian
penginjilan untuk mulai menghadiri Sekolah Minggu?
Berilah waktu 15 menit kepada kelompok-kelompok untuk menyelesaikan
pembicaraannya. Kemudian mintalah laporan masing-masing kelompok.
Sesudah kelompok-kelompok itu memberikan laporannya, sampaikanlah
bahan-bahan di bawah ini yang mungkin belum dikemukakan.
KELOMPOK-KELOMPOK YANG MEMERLUKAN TINDAK LANJUT
Seringkali kita berpikir bahwa orang yang baru bertobat membutuhkan
tindak lanjut dan bimbingan, dan memang mereka memerlukannya. Tetapi
ada juga orang lain yang membutuhkan perhatian kita. Misalnya saja,
seorang Kristen yang membuat penyerahan baru kepada Kristus mungkin
memerlukan seseorang untuk menolong dia bertindak sesuai dengan
keputusannya itu. Orang-orang yang hadir dalam kegiatan penginjilan,
tetapi tidak menanggapi undangan, harus ditindaklanjuti juga.
Biarlah mereka dan keluarga mereka tahu bahwa kita senang atas
kunjungan mereka dan akan senang jika mereka mengunjungi gereja
kita lagi.
1. Penggunaan catatan.
Usaha-usaha untuk memelihara hasil-hasil usaha penginjilan
dimulai dengan membuat dan memakai catatan yang teliti. Pastikan
bahwa Saudara telah mempunyai semua informasi yang Saudara
perlukan, misalnya nama (gereja dengan betul), alamat,
keanggotaan gereja, keterangan keluarga, keputusan-keputusan yang
telah dibuat, dan seterusnya. Saudara mungkin memerlukan buku
catatan tersendiri bagi mereka yang datang untuk pertama kalinya
sebagai tambahan pada daftar yang tetap.
Kemudian Saudara harus menggunakan informasi ini. Pemimpin seksi
tindak lanjut dapat menolong memberikan informasi ini kepada
pekerja-pekerja yang bersangkutan. Pemimpin dan guru-guru SM
harus memiliki nama-nama dari semua murid yang akan dijangkau.
Setelah kegiatan penginjilan berakhir dan para pekerja menerima
nama-nama calon murid yang harus dikunjungi, maka pemimpin
hendaknya sering memeriksa apakah tindak lanjut itu dilaksanakan.
2. Bentuk-bentuk tindak lanjut.
Tindak lanjut ini dapat berbentuk kunjungan ke rumah, surat atau
telepon kepada orangtua dan anaknya, selebaran berita kepada
semua yang ada dalam daftar, undangan yang diposkan atau
diantarkan sendiri untuk suatu kegiatan lain, dll. Traktat dan
bahan bacaan lainnya untuk anak dan keluarga dapat juga dipakai
dalam tindak lanjut.
3. Mendekati rumahtangganya.
Hubungan dengan orangtua sangatlah penting jika Saudara ingin
menahan anak-anak dan mendekati rumahtangganya. Seseorang yang
telah melayani dan mendekati anak-anak selama usaha penginjilan
itu harus mengunjungi rumahnya disertai guru SM dari departemen
atau kelas yang sesuai. Mereka dapat menerangkan apa yang sudah
dialami anak itu dan menunjukkan bagaimana pengalaman ini akan
menolong anak itu menjadi orang yang lebih baik. Jangan sampai
membuat orangtuanya merasa bahwa mereka telah melalaikan
tanggung jawab rohani kepada anak-anak mereka, tetapi terangkan
bahwa gereja Saudara akan senang menolong mereka dalam hal ini.
Gunakanlah kesempatan untuk memimpin orangtuanya juga kepada
Kristus. Terangkan tentang kebaktian-kebaktian dan acara-acara
gereja yang bermanfaat bagi anggota-anggota keluarga itu.
Undanglah mereka untuk menghadiri kebaktian-kebaktian tersebut.
4. Kegiatan penginjilan sepanjang tahun.
Salah satu cara yang terbaik untuk memelihara orang-orang yang
telah dijangkau selama penginjilan itu adalah melanjutkan
kegiatan yang sama sepanjang tahun. Cabang-cabang Sekolah Minggu
dan kelompok-kelompok penyelidikan Alkitab di rumah dapat
diorganisir sesudah kebaktian evangelisasi anak-anak berakhir.
Kelompok penyelidikan Alkitab untuk orang dewasa dapat dibentuk
untuk menjangkau orangtua anak-anak yang terlibat selama
penginjilan.
5. Memelihara kegembiraan.
Menjembatani jurang pemisah antara acara-acara kegiatan yang
khusus dengan kegiatan-kegiatan rutin yang lebih teratur kadang-
kadang merupakan suatu masalah. Berikut ini adalah beberapa
gagasan yang mungkin dapat menolong:
Acara-acara dalam kegiatan itu harus digabung dengan acara
dalam Sekolah Minggu. Nyanyian-nyanyian, ayat-ayat, dan
cerita-cerita yang telah dipelajari dalam kegiatan penginjilan
pakailah juga dalam acara kebaktian anak-anak.
Berusahalah agar suasana penginjilan yang baru lewat itu
terpelihara. Tempelkan hiasan dan poster yang sudah dipakai
dalam penginjilan itu dalam ruangan kelas. Rencanakanlah
beberapa kegiatan di luar gereja, misalnya piknik, rekreasi,
dll.
6. Peristiwa-peristiwa dan kegiatan-kegiatan khusus.
Banyak anak yang ikut dalam kegiatan penginjilan itu mungkin akan
memenuhi undangan untuk mengikuti kegiatan khusus yang lain,
misalnya pertandingan Sekolah Minggu. Ijinkan tamu itu berusaha
mendapat hadiah sama seperti murid-murid yang tetap. Mungkin
Saudara ingin mengkhususkan satu hari Minggu untuk menghimpunkan
semua anak yang ikut serta dalam kegiatan-kegiatan penginjilan
gereja Saudara. Dengan demikian Saudara memberi kesempatan yang
baik untuk menghubungi kembali orang-orang yang dijangkau selama
kegiatan itu dan yang belum ikut terlibat dalam acara-acara yang
tetap dari gereja dan Sekolah Minggu.
7. Membangun Sekolah Minggu.
Semua gagasan yang disarankan di atas seharusnya menolong
menambahkan kehadiran di Sekolah Minggu. Hal lain yang akan
menolong adalah memakai pekerja yang tetap dari Sekolah Minggu
dan kegiatan-kegiatan lain dari gereja, jika mereka mengetahui
bahwa beberapa dari orang-orang yang ikut kegiatan itu akan
mengajar juga dalam Sekolah Minggu atau memimpin kegiatan lain.
Jika pekerja-pekerja Sekolah Minggu tidak dapat ikut serta dalam
seluruh kegiatan penginjilan itu, paling sedikit mereka harus
mengunjungi beberapa acara agar berkenalan dengan beberapa anak
dan kaum mudanya. Kelas-kelas Sekolah Minggu hendaknya
menyelenggarakan beberapa kegiatan sosial selama bulan-bulan
pertama sesudah kegiatan penginjilan itu. Kegiatan semacam ini
dapat membuat mereka tertarik untuk datang ke Sekolah Minggu.
Setiap guru SM harus sadar bahwa ia mempunyai tanggung jawab pribadi
untuk melakukan tindak lanjut pada pengunjung yang menjadi calon
anggota kelasnya. Kunjugan harus dilaksanakan dan laporan harus
dikembalikan ke pengurus Sekolah Minggu. Beritahukan kepada guru-
guru lain juga mengenai anggota dalam keluarga itu yang bakal
menjadi anggota kelasnya. Adalah gagasan yang baik sekali untuk
membawa seorang murid tetap ketika mengunjungi seorang calon murid.