Komik 'Dia Hidup di Antara Kita' menampilkan ilustrasi menakjubkan disertai dengan dialog. Ilustrasi ini akan menjamah hati, mengubah hidup, dan mengubah kehidupan pembacanya di masa depan.
Dari ajaran dan tindakan Tuhan Yesus Kristus, dapat ditemukan
konsep-konsep yang mengandung prinsip-prinsip dasar kepemimpinan
yang cemerlang. Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat dilihat pada
penjelasan berikut. Dari Injil Matius 20:20-28 dan Injil Markus
10:35-45, Tuhan Yesus menjelaskan prinsip/falsafah dasar
kepemimpinan yang dapat diuraikan sebagai berikut.
Kepemimpinan Kristen berpusat pada Allah. Oleh kedaulatan-Nya,
Allah menetapkan dan memanggil setiap pemimpin kepada tugas dan
tanggung jawab kepemimpinan (Matius 20:23b, Markus 10:40; band.
Roma 12:6-8; Roma 8:29-30).
Kepemimpinan Kristen dibangun di atas hubungan-hubungan sebagai
landasan kerja dan keberhasilan kepemimpinan. Tuhan Yesus secara
sengaja membangun kepemimpinan-Nya di atas hubungan-hubungan,
di mana dengan terencana Ia memanggil para murid-Nya dan
melibatkan mereka ke dalam "kehidupan kelompok" sehingga melalui
wahana kelompok kecil tersebut mereka digembleng, diajar, dan
dilengkapi untuk menjadi pemimpin (Matius 20:20-23; Markus
10:35-40; band. Matius 10: 1-15; Markus 3:13-19; Lukas 6:12-16).
Kepemimpinan Kristen diteguhkan di atas model kepemimpinan
"pelayan hamba" yang merupakan landasan etika-moral bagi
kepemimpinan, serta pola dasar manajemen dalam kepemimpinan.
Sebagai model dasar kepemimpinan, para pemimpin Kristen perlu
membangun sikap etis-moral sebagai "pelayan yang melayani" dan
"hamba yang mengabdi" -- yang merupakan landasan bagi etos kerja.
Sebagai pola dasar manajemen, model kepemimpinan pelayan-hamba
ini memberikan tekanan kepada kerja yang berorientasi kepada
keberhasilan (Matius 20:24-28; Markus 10:42-45; band. Ibrani
13:7,17; Kolose 3:23; 1Petrus 2:18-25; Lukas 17:10).
Kepemimpinan Kristen berfokus kepada "melayani" (service) dengan
memberikan yang terbaik. Fokus melayani ini menegaskan perlunya
komitmen dan tindakan untuk mewujudkan yang terbaik dengan
membayar harga, serta konsekuensinya sehingga lebih banyak orang
yang akan menikmati hasil/dampak kepemimpinan seorang pemimpin
(Matius 20:28; Markus 10:45; Yohanes 21:15-19; Ibrani 13:17-21;
1Petrus 3:13-23; Lukas 17:10). Fokus melayani dari kepemimpinan
TUHAN Yesus ini dibangun di atas tujuan dan sasaran yang jelas
dan pasti, yaitu membawa "kebaikan tertinggi" (bagi umat manusia,
dalam hal ini "orang banyak").
Kepemimpinan Kristen memiliki "kasih Kristus" (2Korintus 5:13-14;
1Korintus 13; 1Yohanes 4:7-10) sebagai dinamika kepemimpinan
yang mewarnai seluruh aspek kepemimpinan yang mencakup kinerja
dan hasil/produk dari setiap upaya memimpin. "Kasih Kristus"
sebagai dinamika kepemimpinan Kristen memberi sifat reformatif
dan transformatif bagi kepemimpinan Kristen. Dinamika
kepemimpinan Kristen ini mengubah dan memperbaharui hidup, serta
meneguhkan paradigma sebagai dasar bagi perspektif positif yang
membangun (Matius 20:24-27; Markus 10:41-44). Dinamika
kepemimpinan berlandaskan kasih Yesus Kristus di atas, sekaligus
merupakan landasan yang memberikan kekuatan moral. Kekuatan moral
inilah yang menyemangati kinerja kepemimpinan sehingga
kepemimpinan Kristen memiliki jaminan akan adanya keberhasilan
yang nyata (band. Matius 9:35-38 tentang belas kasih Yesus
Kristus yang tidak pandang bulu).
Ada banyak ajaran Tuhan Yesus yang berhubungan langsung dengan
kepemimpinan yang tidak dapat diuraikan dalam tulisan ini. Paling
tidak, Tuhan Yesus dengan pasti memproklamirkan diri-Nya sebagai
Mesias (Yang diurapi) dan "Misionary" (Yang diutus) sebagai Pembebas
Sejati (Lukas 4:18-19), di mana Ia pun merujuk kepada diri-Nya
sebagai "Pemimpin Mesias" (Matius 23:18) yang memberi indikasi kuat
akan peran-Nya sebagai "Pemimpin" (band. Ibrani 13:8,20-21). Sebagai
pemimpin, Tuhan Yesus membuktikan bahwa diri-Nya adalah "Pemimpin
lengkap" dengan karakter yang tangguh, pengetahuan yang
komprehensif, dan khas lebih, serta kecakapan sosial dan teknis yang
sangat andal dalam kepemimpinan-Nya (band. Lukas 4:32; Matius
7:28-29; Markus 1:22 yang berisi pengakuan atas keandalan Tuhan
Yesus sebagai pemimpin). Pembuktian keandalan-Nya sebagai pemimpin
diwujudkan dengan memanggil, melatih/mengembangkan, dan mengutus
para pemimpin ke dalam pelayanan (Matius 10:1-4, Matius 5-15; Markus
3:13-19; Lukas 6:12-16, dst.). Keunggulan kepemimpinan Tuhan Yesus
ini terbukti dengan adanya pemimpin baru yang muncul dan memimpin
secara unggul dalam meneruskan kepemimpinan-Nya (band. Petrus yang
bangkit dan meneruskan kepemimpinan TUHAN Yesus Kristus -- Lukas
22:32; 1Petrus 5:1-5).