Apa yang saya pelajari ketika saya mengesampingkan setiap model kepemimpinan lainnya yang saya baca atau saya dengar sebelumnya? Siapakah Yesus ini, yang dengan-Nya, saya menjalin kembali hubungan ketika saya melepaskan sepatu dan berjalan bersama-Nya melalui halaman-halaman Alkitab? Mari saya ceritakan pada Anda.
Pelajaran terpenting yang saya pelajari dari Yesus mengenai kepemimpinan adalah bahwa "Dia mengajar dan mewujudkan kepemimpinan sebagai pelayanan". Yesus adalah seorang pemimpin pelayan dalam arti sepenuhnya. Saya akan mendeskripsikannya sebagai orang yang melayani misi-Nya (dalam bahasa Alkitab: kehendak Bapa-Nya) dan memimpin dengan melayani mereka yang direkrut-Nya untuk melaksanakan misi tersebut.
BAGI YESUS, MISI TERSEBUT ADALAH MENJADI MESIAS
Dia dikirim untuk membawa keselamatan bagi dunia, sebagai satu-satunya utusan Tuhan. Dia menjalankan misi itu dengan hidup sebagai Mesias -- hamba yang menderita. Misi ini adalah segalanya bagi Yesus. Itulah tujuan dan arah bagi semua yang dilakukan-Nya saat berada di bumi, termasuk kematian-Nya.
BAGI YESUS, MODEL KEPEMIMPINAN ADALAH PELAYANAN
Dia tidak pernah melayani diri-Nya sendiri. Pertama-tama, Dia
  memimpin sebagai hamba bagi Bapa-Nya di surga, yang menetapkan
  misi-Nya. Jika kita memandang secara cermat kehidupan Yesus, kita
  melihat bahwa apa pun yang dilakukan-Nya adalah dalam rangka
  pelayanan-Nya terhadap misi ini. Misi pribadi-Nya bukanlah untuk
  melayani keinginan-Nya sendiri, melainkan untuk memenuhi kehendak
  Bapa-Nya. Dia mengatakan, "Sebab Aku telah turun dari sorga bukan
  untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia
  yang telah mengutus Aku" (
MISI DAN VISI
Apakah kehendak dari Bapa-Nya? Bagaimana keinginan itu diterjemahkan ke dalam misi kehidupan Yesus? Setidaknya tiga kali Yesus mengungkapkan apa yang kita sebut sebagai pernyataan misi.
- Ketika Yesus berdiri di sinagoge di kota kelahiran-Nya, Dia
     membaca pernyataan misi-Nya dari Yesaya: "Roh Tuhan ALLAH ada
     padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus
     aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara,
     dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan
     pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi
     orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,
     dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, dan
     untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN" (Yes. 61:1-2 ;Luk. 4:18-19 ).
- Ketika Yesus berdiri di antara para murid-Nya lalu mendefinisikan
     keagungan dan menjadi seorang pemimpin dalam Kerajaan Allah, Dia
     menyampaikan pernyataan misi-Nya dengan cara ini: "Karena Anak
     Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
     melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
     banyak orang" (Mar. 10:45 ).
- Ketika Yesus berdiri di rumah Zakheus, si pemungut pajak, Dia
     menyatakan dengan cara lain: "Sebab Anak Manusia datang untuk
     mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Luk. 19:10 ).
Yesus mengungkapkan misi-Nya dengan baik untuk mendefinisikan siapakah Dia sebagai Mesias. Di mana dan bagaimana Dia memimpin, terlihat dari pengertian-Nya yang jelas mengapa Dia datang.
Jika Yesus adalah hamba bagi misi-Nya, Dia memimpin dengan visi tentang apa yang akan terjadi jika Dia menyelesaikan misi tersebut. "Apa yang akan terjadi" adalah visi-Nya mengenai panggilan Bapa-Nya terhadap hidup-Nya. Yesus memberitahu visi tentang seperti apa yang akan terjadi kepada pengikut-Nya, jika mereka memperkenankan Dia menjadi Mesias sebagaimana yang dikirim Al1ah. Yesus sering menjelaskan visi tentang apa yang akan terjadi sebagai "Kerajaan Allah/Surga". Yesus melukiskan gambaran kota-kota-Nya dalam bentuk cerita-cerita untuk menunjukkan kepada orang-orang visi Tuhan bagi kehidupan mereka. Cerita atau perumpamaan ini memungkinkan orang melihat implikasi dari Yesus sebagai satu-satunya yang dikirim Tuhan dalam kehidupan mereka. Injil Matius pasal 13 dan 25 merupakan koleksi dari cerita-cerita visi ini. Lukas 15 juga dipenuhi cerita-cerita tentang mengapa Yesus datang dan akan seperti apa kehidupan ketika cinta Tuhan mengendalikan hati manusia. Yesus memimpin yang lain dengan mengungkapkan visi, misalnya, bagaimana berbagai hal akan terjadi ketika Dia menyelesaikan misi-Nya.
TUJUH PRINSIP MEMIMPIN SEBAGAIMANA YESUS MEMIMPIN
Setelah berusaha memahami elemen gaya kepemimpinan Yesus, saya mencari prinsip-prinsip yang mendeskripsikan bagaimana Yesus memimpin dan apa yang dapat diterapkan kepada kebutuhan saya sebagai seorang pemimpin di antara umat Tuhan. Berikut ada tujuh observasi yang saya temukan, yang menjelaskan bagaimana Yesus memimpin sebagai seorang hamba.
- Yesus merendahkan diri-Nya sendiri dan memungkinkan Tuhan untuk mengagungkan-Nya.
- Yesus mengikuti keinginan Bapa-Nya, bukan mengejar suatu posisi.
- Yesus mendefinisikan kebesaran menjadi seorang hamba dan menjadi yang pertama sebagai seorang hamba, yang menjadikan diri-Nya untuk melayani.
- Yesus menempuh risiko dengan melayani orang lain karena Dia percaya bahwa Dialah Putra Allah.
- Yesus meninggalkan tempat-Nya di meja utama untuk melayani kebutuhan orang lain.
- Yesus saling membagi tanggung jawab dan wewenang dengan mereka yang dipanggil-Nya untuk melayani.
- Yesus membangun suatu kelompok untuk melaksanakan visi di seluruh dunia.
Tujuh observasi tentang bagaimana Yesus memimpin di atas adalah dasar bagi tujuh prinsip kita mengenai pemimpin-pelayan. Setiap prinsip berlandaskan suatu ajaran atau contoh dari Yesus selagi Dia menjalani misi-Nya dan memimpin mereka yang direkrut-Nya untuk bergabung bersama Dia. Sebelum Anda dapat memimpin sebagaimana Yesus dahulu memimpin, Anda dan saya harus melangkah melebihi apa yang saya sebut sebagai suatu "mentalitas meja utama".
