Melaksanakan Kegiatan Seni di Sekolah Minggu


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Di sekolah minggu, firman Tuhan bisa disampaikan dengan berbagai macam metode, salah satunya dengan kegiatan seni. Dengan kegiatan seni anak-anak diajak untuk belajar berbagi, menolong orang lain, mengekspresikan pengalaman-pengalaman dan fantasi dengan cara yang nyata bahkan ketika mereka tidak mampu mengekspresikannya lewat kata-kata. Anak juga dapat belajar firman Tuhan dengan menyentuh, eksperimen, dan mengeksplorasi.

Berikut ini prinsip-prinsip saat mengadakan kegiatan seni di sekolah minggu.

  1. Ajarkanlah seni mulai dengan cara yang sederhana.

    Mulailah dengan mengenalkan dan mengakrabkan anak kepada bahan-bahan seni. Membiasakan anak dengan bahan-bahan seni dapat membantu mereka menguasai bahan dan tahu bagaimana cara menggunakan bahan tersebut untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman hidup mereka. Tujuannya adalah membuat anak-anak merasa nyaman dan percaya terhadap bahan-bahan yang digunakan. Diharapkan anak-anak tidak canggung menggunakannya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka yang terdalam. Dalam mengarahkan kegiatan seni dalam kelas, guru harus memilih dan membuat petunjuk kegiatan yang dapat diikuti dan dimengerti oleh anak sesuai tingkatan umur mereka.

  2. Ciptakanlah suasana kerja yang nyaman.

    Sediakan semua bahan-bahan yang mereka butuhkan. Bahan-bahan harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan anak untuk mencari bahan yang mereka perlukan. Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, diharapkan anak dapat merasa aman, nyaman, dan terlindung secara emosional. Suasana yang nyaman juga membuka kesempatan bagi mereka untuk berekplorasi lebih dalam lagi. Kenyamanan juga bisa diciptakan dengan membatasi campur tangan guru. Sebelumnya, tetapkan dulu batas-batas tegas mengenai kegunaan setiap bahan dan hubungannya dengan pelajaran yang diberikan. Sebisa mungkin guru menjaga diri untuk tetap berada di luar karya mereka sehingga karya-karya tersebut benar-benar muncul dari hati dan pikiran anak yang membuatnya. Hargai juga cara setiap anak dalam bekerja dan biarkan mereka bekerja dengan caranya sendiri.

  3. Buatlah catatan perkembangan anak.

    Catatan ini berisi tentang apa yang dilakukan seorang anak saat melakukan kegiatan seni. Gunanya untuk memonitor perkembangan mereka. Catatan lainnya adalah catatan kegiatan. Catatan ini berisi kegiatan-kegiatan anak di kelas sehingga kemudian dalam satu tahun kegiatan dapat diarahkan pada bahan-bahan yang pernah di gunakan.

  4. Berikanlah kata-kata yang membangun.

    Jika seorang anak merasa kecil hati dengan hasil karyanya, berilah kata-kata yang menyemangati. Katakan pada anak didik Anda bahwa hal itu kadang-kadang terjadi. Anak-anak cenderung tidak terlalu sering keluar jalur, tapi adakalanya mereka juga keluar jalur. Tekankan bahwa kita semua dapat mempelajari sesuatu dari kegagalan. Jangan pernah menganggap bahwa sesuatu yang dilakukan seorang anak benar-benar buruk. Mungkin Anda merasa bahwa pekerjaan mereka benar-benar berantakan dan mereka kurang memerhatikan karya mereka atau mereka malah sibuk berbicara dengan teman di sebelahnya. Jika dihadapkan pada keadaan ini, Anda dapat campur tangan untuk lebih terlibat dengan apa yang sedang mereka kerjakan sambil memberikan kata-kata yang bisa mendorong mereka kembali.

  5. Amatilah karya anak-anak.

    Cara orang dewasa menanggapi karya seni anak adalah hal yang sangat penting. Usahakan untuk tidak meminta anak menjelaskan apa yang sedang mereka kerjakan secara spesifik. Hal ini akan membuat mereka beralih pada pikiran logis mereka. Mereka mungkin tidak benar-benar tahu apa yang mereka lakukan dan tidak berpikir mengenai apa yang sedang mereka kerjakan, jadi cobalah untuk mengikuti mereka. Tanggapan-tanggapan orang dewasa akan berhasil dengan sangat baik ketika semua respons itu tidak bernada menghakimi dan bersifat terlalu spesifik. Perhatian membangun yang diberikan pada anak-anak dapat membantu mereka untuk berkembang.

  6. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang memotivasi.

    Untuk menolong anak-anak berjalan terus, mulailah menyodorkan kepada mereka pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang dapat memotivasi mereka. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan merangsang yang menjangkau pusat ekspresi, masuk dalam hati dan pikiran mereka. Dengan ini mereka dapat melakukan kegiatan seni dengan lebih ekspresif.

  7. Hubungkanlah kegiatan seni dengan pelajaran.

    Anda dapat menghubungkan aktivitas yang sedang anak-anak kerjakan dengan pelajaran dalam Alkitab. Misalnya, lewat berbagi bahan mereka diajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain. Atau mengajarkan mereka membuat tembikar sambil bercerita tentang Yesaya.

  8. Persiapankanlah bahan-bahan yang dibutuhkan.

    Jangan menyiapkan bahan yang terbatas dan seadanya saja. Siap sedialah dengan bahan lebih. Anak-anak sangat senang mengganti bahan mereka meskipun sesungguhnya bahan-bahan tersebut masih bisa mereka gunakan. Sediakan juga pilihan lain. Jangan lupa untuk menyiapkan aktivitas-aktivitas yang berbeda pada setiap kesempatan.

Selama kegiatan berlangsung, ingatlah bahwa setiap anak membutuhkan guru yang ramah dan mengerti akan apa yang sedang mereka lakukan. Dukungan dan dorongan dari para guru amat penting agar kegiatan ini menjadi kegiatan yang benar-benar bermanfaat.

Dirangkum oleh: Lisbet Rohana

Bahan dirangkum dari:

Beal, Nancy dan Gloria Bley Miller. 2003. "Rahasia Mengajar Seni pada Anak". Yogyakarta: Pripenbooks.

Choun, Robert J. dan Michael S. Lawson. 1993. "The Complete Handbook for Children`s Ministry". Hlm. 70 --72.

Haystead, Wes dan Sheril Haystead (Peny.). 1992. "Sunday School Smart Pages". USA: Gospel Light. Hlm. 17 --- 18 dan 97.

Kategori Bahan PEPAK: Aktivitas dan Ketrampilan Anak

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar