Apakah beda antara guru sekuler dan guru Kristen? Mengapa prinsip mengajar sekuler hanya dapat mengubah tingkah laku sedangkan prinsip mengajar Kristus memiliki kuasa yang mengubahkan hati dan hidup seseorang? Simaklah artikel berikut ini:
TELADAN KRISTUS MEMILIKI KEKUATAN DALAM TUJUANNYA
Tujuan Kristus mengajar adalah untuk menyatakan kebenaran. Ia mengetahui betul panggilan-Nya dan dalam berbagai kesempatan Ia menunjukkan bahwa pengajaran-Nya bukan berasal dari diri-Nya sendiri. Allah Bapa-Nya lah yang telah memberikan tanggung jawab itu kepada-Nya. Tidak ada rasa ragu-ragu atau takut; Dia tidak melalaikan tanggung jawab-Nya sebagai seorang guru. Kuasa yang dimiliki-Nya juga nyata dalam pengajaran-Nya yang berotoritas, sebab kebenaran-Nya itu beradal dari Allah sendiri.
TELADAN KRISTUS MEMILIKI SIFAT YANG KHUSUS
Kristus mengajar sebagai seorang yang diutus oleh Allah. Berikut adalah prinsip mengajar Yesus yang patut diteladani oleh para guru Kristen.
1. Kristus Mengajar dengan Jelas
Karena Kristus ingin agar setiap orang yang mendengar-Nya
memahami Injil, maka Ia menggunakan perumpamaan dan ilustrasi
dari kejadian sehari-hari sehingga pesan-Nya dapat diterima
dengan jelas.
2. Kristus Mengajar dengan Kewibawaan
Alkitab menceritakan bahwa Kristus mengajar "sebagai seseorang
yang memiliki wibawa". Para prajurit yang disuruh oleh imam-imam
kepala untuk memenjarakan Kristus kembali dengan membawa pesan,
"Belum pernah ada orang yang berkata seperti orang ini." Kristus
berbicara sebagai wakil Allah.
3. Kristus Mengajar dengan Keragaman
Salah satu ciri ajaran Kristus yang sangat mengejutkan bagi para
guru-guru Yahudi adalah penolakan-Nya terhadap penggunaan sistem
tradisional ceramah di sinagoge. Tuhan kita menggunakan hampir
setiap teknik pengajaran untuk memudahkan proses penerimaan pesan-
Nya. Dia adalah seorang guru yang sanggup menarik perhatian orang
yang diajar-Nya.
HASIL DARI TELADAN KRISTUS DAPAT DILIHAT
Pelayanan Kristus menghasilkan perubahan hidup. Pelajarilah baik-
baik bagaimana Yesus memanggil murid-murid-Nya seperti yang terdapat
dalam
1. Dia Menemukan Mereka
Mereka adalah orang biasa, melakukan hal-hal yang umum dilakukan,
tetapi Dia memberikan jalan dimana mereka dapat mengubah hidup
mereka.
2. Dia Memanggil Mereka
Ajaran Kristus tidak memberikan pilihan kepada mereka untuk
menolak atau mengikuti Dia, seperti yang mereka harapkan, Dia
secara langsung mengarahkan perhatian mereka dengan mengatakan,
"Ikutlah Aku, dan Aku akan menjadikan engkau sebagai penjala
manusia."
3. Dia Mengajar Mereka
Selama tiga tahun mereka terus-menerus mengamati bagaimana
Kristus melakukan mujizat, mendengarkan ajaran-Nya, menerima
pengajaran pribadi-Nya.
4. Dia Memberikan Teladan kepada Mereka
Pelayanan mereka merupakan hasil meniru dari pelayanan Kristus
sendiri. Dengan melihat apa yang dilakukan-Nya mereka dapat
mengamati kualitas-kualitas apa yang seharusnya menjadi ciri-ciri
dari pelayanan mereka sendiri.
5. Dia Mengutus Mereka
Dia tidak memanfaatkan murid-murid-Nya untuk diri-Nya sendiri,
karena bahkan ketika Ia masih di dunia Ia secara terus-menerus
menolong mereka untuk dapat melayani orang lain. Tidak ada
Sekolah Minggu yang berakhir untuk melayani diri sendiri. Sekolah
Minggu merupakan alat bagi pertumbuhan orang-orang Kristen dan
pengembangan para pekerja untuk melaksanakan karya Kristus.
Dalam lingkungan orang Kristen, mengajar adalah mengkomunikasikan Firman Allah yang hidup, yaitu Kristus; Firman yang tertulis, yaitu Alkitab; melalui kata-kata yang diucapkan oleh guru. Hal ini tercermin sebagai karunia sekaligus panggilan seorang guru. Hal ini secara efektif akan terwujud bila disertai dengan pelatihan dan persiapan yang baik.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK