Walaupun bentuk fisik dari ruangan kelas kita sudah bagus dan sesuai
dengan yang kita harapkan, jangan lupa bahwa kadang "suasana kelas"
dapat memberi pengaruh yang negatif. Suasana kelas seperti apa yang
harus kita ciptakan agar terjadi suasana yang menyenangkan dalam
setiap ruang Sekolah Minggu kita? Simak tips berikut ini!
SUASANA KELAS DAN PEKABARAN INJIL
Sarana-sarana dalam pekabaran Injil bukan saja berupa sarana fisik,
tetapi juga berupa sarana rohani untuk mendukung penyampaian Injil
tersebut. Dalam proses pekabaran Injil, timbul suatu pertanyaan:
Dalam hal apakah suasana kelas berhubungan dengan pekabaran Injil?
Adakah hubungan antara suasana kelas yang patut dan keputusan yang
sungguh untuk menerima Kristus? Adakah pelajar-pelajar yang menolak
Kristus disebabkan karena suasana kelasnya membingungkan dan tidak
wajar? Faktor-faktor apakah yang dapat membantu orang-orang tidak
beriman untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat?
1. Kasih
Suasana yang penuh kasih dapat menarik orang yang belum selamat
untuk datang kepada Kristus. Dalam dunia yang penuh dengan
kebencian dan yang penuh dengan orang yang tawar hati dan
kesepian, akan ada tanggapan yang positif bila orang-orang yang
belum selamat merasakan kasih yang sejati dari orang-orang
Kristen. Dan kasih itu harus yang sejati dari orang-orang
Kristen. Dan kasih itu harus mengalir secara alamiah dari
seorang kepada sesamanya. Orang-orang yang belum selamat tidak
akan menanggapi kasih yang menjangkau ke bawah yakni yang seolah-
olah menyatakan bahwa seseorang lebih baik dari orang lain.
Tetapi bila kasih itu mengalir secara alamiah, bahwa setiap orang
memerlukan anugerah Allah, maka orang yang tidak percaya itu akan
diyakinkan tentang dosanya. Kelas yang memancarkan kasih semacam
ini akan sangat disukai oleh orang-orang yang memerlukan Kristus.
2. Keramahan
Apakah suasana kelas Saudara penuh dengan keramahan? Kebanyakan
orang sedang mencari semacam kasih yang menekankan keramahan dan
penerimaan secara persahabatan. Karena tidak seorangpun dari kita
yang dapat hidup sendiri, tetapi malah sangat bergantung pada
hubungan baik dengan orang-orang di sekeliling kita, maka gereja
harus menyediakan suasana yang menyebabkan orang merasa bahwa
mereka termasuk dalam lingkungan persahabatan itu. Kadang-kadang
mengadakan pertemuan ramah-tamah, saat-saat persekutuan sebelum
jam pelajaran, dan kunjungan-kunjungan pribadi akan banyak
membantu dalam hal menyatakan keramahan. Kesaksian orang-orang
yang baru menerima Kristus seringkali menyatakan bahwa
keterbukaan dan keramahan suatu kelas Sekolah Minggu telah
dipakai oleh Roh Kudus untuk berbicara dalam hati mereka tentang
keselamatan.
3. Hubungan yang cocok (relevan)
Adalah penting sekali bahwa apa yang terjadi dalam kelas tidak
hanya bertalian dengan kehidupan, melainkan merupakan kehidupan
itu sendiri. Sungguh menggembirakan bila pelajar-pelajar
mengatakan: "Sekarang saya melihat cara untuk memecahkan
persoalan saya -- pemecahan itu terdapat dalam Firman Allah!"
Alkitab bukanlah buku yang hanya menceritakan tentang kehidupan --
Alkitab adalah kehidupan itu sendiri. Injil bukan hanya suatu
cerita tentang kehidupan -- Injil adalah kehidupan itu sendiri.
Yesus menjumpai kita pada keadaan apapun, dan kemudian ia
memimpin kita untuk menjadi lebih seperti Dia. Pembicaraan Yesus
baik dengan perempuan Samaria di dekat sumur atau dengan
Nikodemus atau dengan penghulu muda yang kaya selalu terjadi pada
saat yang genting dalam hidup mereka. Ia menjumpai mereka pada
saat mereka membutuhkan pertolongan. Ia langsung membicarakan
hal-hal yang memang tepat dengan kebutuhan mereka.
4. Kesempatan
Suasana kelas hendaknya memberikan kebebasan kepada orang yang
belum selamat untuk menyatakan tanggapannya. Jika suasana kelas
ditetapkan menurut rencana pengajar sampai hal yang sekecil-
kecilnya tanpa memperhatikan reaksi tiap pelajar, maka mungkin
orang yang ingin menerima Kristus akan merasa tidak ada
kesempatan untuk membuat keputusan yang terang dan pasti.
Sebaliknya suasana kelas yang tidak ditetapkan seteliti-
telitinya, akan lebih memperhatikan perhatian pribadi dan
menyarankan kepada orang yang mencari keselamatan itu bahwa
keperluannya dianggap penting oleh kelas.