Berikut ini sharing dari seorang anggota e-BinaGuru mengenai manfaat buku pedoman dalam pelayanannya di SM.
[Red.: Untuk Sdr. Hartono yang mengirimkan sharing ini, terima kasih
banyak untuk kirimannya. Dan bagi para rekan-rekan lain yang ingin
juga membagikan pengalamannya dalam mengajar SM, kami akan
menerimanya dengan senang hati. Kirimkan pengalaman anda ke alamat:
staf-BinaAnak@sabda.org]
Kiriman dari: "Hartono" <hartz2no@>
>Selama ini saya memakai buku pedoman untuk mengajar. Namun, saya >juga pernah merasakan mengajar tanpa buku pedoman. Memang keduanya >ada kelebihan dan kekurangan. > >Dari pengalaman saya itu, saya merasakan pentingnya buku pedoman, >karena buku pedoman, namanya juga buku pedoman, akan membantu kita >menentukan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu >(kalau kami triwulan). Saya sangat setuju dengan pendapat yang >mengatakan kalau buku pedoman tidak disusun dengan maksud membatasi >kreativitas kita, tapi justru untuk membantu kita meningkatkan >kreativitas kita. > >Selama ini yang saya lakukan adalah dari buku panduan yang ada saya >mengambil materinya saja, kemudian saya harus mempersiapkan peraga, >ilustrasi, kesaksian, atau aplikasi yang sesuai dengan materi dan >dengan mereka. Bukankah ini dituntut kreativitas dan persiapan yang >baik, agar materi yang kita sampaikan menarik dan komunikatif? >Misalnya, saat kita bercerita tentang Yusuf tentunya kita bukan >sekadar menyampaikan cerita tentang Yusuf, tapi kita harus juga >menyampaikan contoh-contoh mungkin ilustrasi, kesaksian, ataupun >contoh real dan kongkrit yang sesuai dengan (usia) mereka sehingga >mereka mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. > >Jika mempersiapkan sendiri, memang ada unsur positifnya. Bagi saya >terasa lebih enak, tapi ini pun bisa membuat kita menjadi malas. >Kalau ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama, kita hanya akan >terpola untuk mempersiapkan bahan saja dan menentukan target per >cerita saja dan tidak untuk jangka panjang. > >Jadi, menurut saya semuanya tergantung guru itu sendiri. Tapi, >menurut saya dengan buku pedoman nilai positifnya lebih banyak, >sisanya dikembalikan kepada siapa yang menggunakan buku pedoman >tersebut. > >GBU, >Hartono
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK