MEMILIKI SIKAP MEMBIMBING YANG TEPAT
Selain memiliki kewajiban untuk mengajar, guru SM juga harus memiliki kewajiban untuk menggembalakan dan membimbing murid-murid. Terlebih murid yang mengalami masalah dalam tingkah laku, yang menderita keresahan, dan yang mempunyai masalah dalam kehidupan rohani. Pekerjaan pembimbingan menghabiskan banyak waktu. Oleh sebab itu diperlukan kesabaran, kasih, ramah, jujur, rasa simpati, dan dapat mengerti perasaan orang lain. Bawalah mereka kepada Tuhan, dan bukan kepada kita.
MENJALIN HUBUNGAN YANG BAIK DALAM MEMBIMBING
Hubungan antara guru dan murid ada yang intim dan ada yang biasa- biasa saja. Yesus juga dengan ketiga murid-Nya lebih akrab dibandingkan dengan murid-murid yang lain. Namun, pada dasarnya seorang guru harus memiliki pengenalan dan pengertian terhadap setiap muridnya. Paling tidak, hal itu diperlukan dalam percakapan, pada waktu kunjungan, sebelum atau sesudah kebaktian. Kita perlu mengerti latar belakang keluarga murid, kehidupan di sekolah, kepribadiannya, hobi, dan hidup rohaninya. Membimbing adalah suatu proses memberikan pertolongan. Jadi segala proses pertolongan tentu bersangkut paut dengan pergaulan antara sesama. Baik buruknya hubungan antara pembimbing dan yang dibimbing merupakan unsur yang amat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya bimbingan yang diberikan.
MEMPERHATIKAN GEJALA-GEJALA DARI SETIAP MASALAH
Telitilah dengan saksama tingkah laku dan tutur kata murid yang mempunyai masalah. Jangan hanya gejala yang menonjol saja yang diperhatikan, tetapi sedapat mungkin selidikilah gejala-gejala yang lain. Kalau murid mengalami keresahan, dengarkan dengan saksama curahan isi hatinya dan cobalah selami perasaannya. Catatlah semua gejala yang menjadi permasalahannya.
MENYELIDIKI UNSUR-UNSUR PERMASALAHAN SECARA BERTAHAP
MENGUASAI TEKNIK DASAR PEMBIMBINGAN
Mendengarkan dengan Penuh Konsentrasi
Pada saat pembimbingan, guru mendengarkan dengan penuh konsentrasi, melalui cara-cara:
Harus Dapat Menguasai Isi Pembicaraan dan Waktu
Jangan membuang waktu dalam memberi bimbingan. Jikalau pembicaraan murid mulai menyimpang, kembalikan pada pokok pembicaraan, tetapi jangan memaksa atau menyusahkannya.
Membantu Murid Memahami Masalah Pribadinya
Pikirkanlah suatu cara penyelesaian. Rangsanglah murid untuk mengambil keputusan yang tepat.
Tetapkan Suatu Rencana
Sebelum pembicaraan selesai, sebaiknya tetapkan suatu rencana. Ajukan cara dan langkah yang kongkret secara bersama-sama. Sebagai langkah akhir, guru dengan bijaksana dapat menentukan apakah perlu mengadakan pertemuan sekali lagi.
MEMBERIKAN AJARAN YANG SESUAI DENGAN PRINSIP ALKITAB
Guru harus jelas dengan prinsip ajaran Alkitab untuk membimbing murid. Jika perlu, doronglah murid untuk mengakui dosa, membimbing melalui terang Alkitab, menghibur dengan janji-janji Allah. Tetapi yang lebih penting ialah memimpin murid untuk menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran hidup yang patut dipercaya.
BERDOA BERSAMA DAN MENDOAKAN MURID
Ada kalanya masalah yang dihadapi murid tidak dapat segera diselesaikan, apalagi banyak masalah yang di luar kemampuan dan kepandaian sang guru. Bila kasusnya demikian, guru perlu berdoa memohon supaya Roh Kudus bekerja untuk memperoleh penyelesaiannya. Itulah sebabnya, guru bukan saja mengajak murid berdoa bersama, tetapi mengajar supaya murid berdoa kepada Allah, selain terus- menerus mendoakannya.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK