Dari keempat hal (unsur) terpenting ialah pengajar. Selain dari pada pengajar maka perlu juga bahan-bahan pelajaran. Bahan Sekolah Minggu harus mempunyai hubungan yang erat dengan kepercayaan Kristen, harus pengetahuan kebenaran dan dapat mempengaruhi untuk membentuk karakter murid.
Alkitab ialah bahan yang paling penting. Tujuan pekerjaan Sekolah Minggu adalah untuk memperkembangkan kerohanian anak-anak; sedangkan semua bahan-bahan rohani bersumber pada Alkitab. Maka kita harus mengajar berdasar pada Alkitab saja.
Alkitab adalah kebenaran rohani yang mempunyai kuasa terbesar untuk merubah dan membentuk karakter anak-anak. Cerita Alkitab tidak akan habis dan tidak akan menjemukan karena setiap kali dipergunakan akan didapati pelajaran rohani baru dan arti rohani yang baru. Setengah dari isi Alkitab berisikan ceritera-ceritera, maka cocok untuk memenuhi kebutuhan pengajar Sekolah Minggu Pada tiap bagian Alkitab mengandung perkara-perkara yang sangat berarti, penuh dengan daya tarik dan mendorong kerohanian anak. Tuhan memakai Alkitab untuk mewahyukan kepada manusia. Dalam Alkitab terdapat lebih kurang 400 cerita dan ditambah dengan perumpamaan-perumpamaan, maka mencapai kurang lebih 500 ceritera. Sebab itu jangan mengabaikan sumber rohani yang berharga ini. Firman Tuhan mempunyai kuasa, maka tentu berhasil bila kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Jika Yesus sendiri sering menggunakan Alkitab, maka terlebih bagi pengajar harus memakai dan mementingkan Alkitab. Selain Alkitab kita dapat juga menambahkan riwayat hidup orang-orang besar (tokoh-tokoh) dan kesaksian-kesaksian, perumpamaan dsb. untuk disesuaikan dengan Alkitab.
Harus hati-hati memilih buku-buku pelajaran, harus sesuai dengan kepercayaan yang murni dan kebutuhan anak-anak.
Memakai Buku Pelajaran harus diperhatikan:
Tugas pengajar ialah untuk memasuki kebenaran dalam hati
anak-anak. Sebab itu hal-hal yang tidak berwujud harus dijadikan
berwujud (dengan kata lain harus menghidupkan kebenaran-kebenaran
Firman Allah Galatia 1:6; 3:1)
Menurut penyelidikan ahli jiwa, bahwa anak-anak setelah mendengar
suatu kebenaran mereka hanya dpat menerima hanya 10-20% saja.
Setelah melihat mereka bisa menangkap dan menerima 50 %. Bila
mendengar dan melihat dan mengatakan dapat menerima 70 %.
Anak-anak yang mendengar, melihat, mengatakan dan menjalankan
dapat menerima 90%. Pengajar harus memakai telinga, mata
anak-anak dengan baik untuk mengajarkan kebenaran. Telinga dan
mata ialah 2 indra untuk menerima segala pengetahuan dari luar,
bila kita dapat menggunakan dengan baik, berarti pengajar dapat
berhasil menanamkan benih-benih kebenaran dalam ladang hati
anak-anak dengan berhasil.
Kebaikan bahan pandangan / alat peraga:
Macam-macam alat yang dapat dipakai untuk bercerita:
Dapat dibuat sendiri, tidak terlalu baik tetapi harus tepat. Umpamanya: Bait Allah, rumah-rumah orang Yahudi, Taurat, Alkitab, kemah, kandang domba dan sebagainya.
Misalnya Yesus mengambil anak-anak sebagai contoh. Yeremia memakai tanah liat, mengajar dan berkotbah dengan memakai benda-benda nyata sangat mengesankan. Tetapi dalam kebaktian tidak praktis, dalam kebaktian kebangunan rohani yang berturut-turut boleh digunakan. (John Sung memakai anglo dan api)
Misalnya kulit kerang diumpamakan lautan. Pasir sebagai padang pasir. Beberapa ranting sebagai sebagai hutan yang lebat. Baterai, lilin sebagai terang dan hidup. Yesus dalam perjamuan malam mengambil roti dan anggur untuk memberikan gambaran tubuh dan darahNya.
Memakai benda-benda dari alam utnuk mengadakan suatu kebaktian di alam terbuka (Yesus di atas bukit, di pantai dan sebagainya) Pohon ara yang mulai bersemi, tanda musim panas akan tiba. Burung-burung mempunyai sarang.... orang-orang yang percaya kepadaKu seperti: sumber air hidup dan sebagainya.
Bahannya agak mahal dan juga harus ada orang yang mengurusnya. Waktu kelas-kelas digabung dapat dipergunakan. Jangan terlalu sering dipakai karena dapat menjadi kebiasaan. Sehingga bila tidak ada film anak-anak tidak mau datang.
Ini adalah yang paling praktis, paling hidup dan paling berhasil di dalam pengajarannya. Pengajar harus dapat menyatakan (menggambarkan) misalnya: kesukaan, kemarahan, kesedihan, menirukan orang bisu, buta, tepok dsb. Maka anggota badan juga harus digunakan untuk menjelaskan. Gerak-gerik pengajar menyebutkan anak-anak diam dan kediaman pengajar menyebabkan anak-anak bergerak.
Berdasarkan 7 dalil di atas kita mengerti bahwa pengajaran doktrin adalah abstrak dan tidak mudah dimengerti. Oleh sebab itu, boleh memakai gerakan tangan dan dilakukan dengan perbuatan. Misalnya: Untuk menyatakan `kekal` dengan lingkaran atau garis lurus yang tidak terhingga, dan untuk dibenarkan - memakai kaca (kertas kaca) yang berwarna merah sekali, untuk melihat ke arah benda merah, maka benda tersebut akan nampak putih. Dan untuk `bertobat` dengan memanggil tiga anak. Seorang anak memegang tulisan "dosa", yang seorang dengan tulisan "salib". Dan seorang memerankan dengan berjalan mondar-mandir dari jalan dosa menuju ke jalan salib. Untuk anugerah dengan memberi hadiah cuma-cuma. Untuk `iman` orang yang ditutup matanya dan dipimpin oleh seseorang yang dipercaya lalu diperintahkan untuk duduk. Untuk tritunggal - matahari (yaitu bendanya, sinarnya dan panasnya) dsb.
Dapat melihat latar belakang Alkitab, Ilmu bumi, sejarah Alkitab, kondordansi, Ilmu Purbakala. Arti nama orang dan tempat - semua mempunyai manfaat yang baik.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK