Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Oleh Dra. Ira Dwi Putranto
MENGENAL PSIKOLOGI ANAK
Pelayanan sekolah minggu bukanlah sekedar pelayanan untuk memberikan
cerita-cerita Alkitab yang indah, membawakan nyanyian-nyanyian yang
gembira ataupun memberikan permainan-permainan yang mengasyikkan
supaya anak senang dan mau rajin datang ke sekolah minggu itu saja
sesungguhnya ada tujuan yang jauh lebih dalam lagi. Dalam Alkitab
dituliskan bahwa tugas pengajar anak-anak sekolah minggu adalah
untuk melengkapi mereka bagi pelayanan dan pembangunan Tubuh Kristus
sampai mencapai iman, pengetahuan dan tingkat pertumbuhan dan
kedewasaan penuh dalam Kristus, sehingga dalam kedewasaan penuh itu
anak mampu menghadapi tantangan hidup yang semakin kompleks dengan
mengandalkan kebenaran Firman Tuhan (Ef 4:11-16).
Dari rangkaian ayat tersebut harus disadari bahwa penyajian
pelayanan anak-anak sekolah minggu haruslah merupakan proses yang
dapat menampakkan adanya suatu pertumbuhan/perkembangan sejalan
dengan proses perkembangan yang sedang berlangsung dalam diri anak
sebagai suatu individu manusia yang unik.
Untuk itu pengajar-pengajar sekolah minggu perlu persiapan yang
matang dalam pelayanannya, dan hal yang penting adalah pengenalan
anak secara lebih dalam sebagai dasar persiapan pelayanan.
Berikut ini ada beberapa hal yang penting tentang psikologi anak
yang perlu dipelajari dan dipahami sebagai dasar pelayanan.
I. Kebutuhan dasar anak:
- Anak membutuhkan kasih sayang
- Anak membutuhkan rasa aman
- Anak membutuhkan penerimaan
- Anak membutuhkan disiplin (untuk menahan diri)
- Anak membutuhkan kebebasan yang wajar
- Anak membutuhkan penghargaan
II. Prinsip penerimaan pengalaman pendidikan bagi anak:
- Semua pengalaman anak dapat mempengaruhi dan membentuk watak
dan arah hidupnya; sebagaimana diungkapkan oleh Dorothy Law
Nolte:
Jika anak hidup dengan kritikan,
ia belajar untuk menghakimi.
Jika seorang anak hidup dengan kebencian,
ia belajar kejahatan.
Jika seorang anak hidup dengan ejekan,
ia belajar untuk menjadi malu.
Jika seorang anak hidup dengan dipermalukan,
ia belajar untuk merasa bersalah.
Jika seorang anak hidup dengan dorongan,
ia belajar keyakinan diri.
Jika seorang anak hidup dengan pujian,
ia belajar untuk menghargai.
Jika seorang anak hidup dengan keadilan,
ia belajar keadilan.
Jika seorang anak hidup dengan aman,
ia belajar aman.
Jika seorang anak hidup dengan pengesahan,
ia belajar untuk menyenangi dirinya.
Jika seorang anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,
ia belajar untuk mengasihi dunia.
- Kepribadian anak mudah dibentuk pada usia dini
- Setiap tahap perkembangan anak membutuhkan pembinaan khusus
- Seorang anak sedang menunggu untuk diisi oleh orang dewasa
apapun juga bentuknya.
III. Tugas perkembangan secara umum dalam tiap-tiap tahap perkembangan
- Perkembangan masa kanak-kanak
ciri-ciri umum yang nampak dari tugas perkembangannya:
- Jasmani : Pertumbuhan jasmani berjalan dengan cepat, aktif
bergerak, berusaha memperoleh ketrampilan otot.
- Jiwani : Belajar melalui meniru, ingin tahu besar, fantasi
kuat, emosional - mudah marah, ada rasa takut,
suasana hati gembira, dan ingin mengasihi, sejak
usia tiga tahun mempunyai konsep pribadi
sifatnya, konsep berkembang dari yang khusus ke
umum, konsep pemikirannya banyak dipengaruhi
perasaan.
- Sosial : Ada sikap negativistis, suka menirukan, muncul
persaingan, suka bertengkar, egoistis
- Rohani : Tuhan dikenal melalui bahasa dan konsep tentang
Tuhan diperoleh dari keluarga khususnya orangtua
Tuhan itu baik atau jahat tergantung penghayatan
anak terhadap orangtuanya khususnya ayah.
- Perkembangan masa sekolah
ciri-ciri umumnya:
- Jasmani : Periode ini disebut periode memanjang secara
fisik fungsi organ otak mulai terbentuk mantap
sehingga perkembangan kecerdasannya cukup pesat.
- Jiwani : Anak mulai banyak melihat dan bertanya,
fantasinya berkurang karena melihat kenyataan,
ingatan kuat daya kritis mulai tumbuh, ingin
berinisiatif dan bertanggung jawab.
- Rohani : Anak mulai memasukkan dalam pikirannya tentang
Tuhan mulai memisahkan konsep pikiran tentang
Tuhan dengan orangtuanya, melihat Tuhan dalam
bentuk yang kongkret (manusia Yesus) dan Tuhan
adalah yang suci, maha baik, lembut dan kudus,
Tuhan makin lama dipandang sebagai Kristus dan
dikagumi sebagai pahlawan.
- Sosial : Kegiatan anak mulai berkelompok dan mengarah pada
tujuan tetapi masih egosentris, kegiatannya hanya
satu jenis dan mulai membuat "Gang" dengan
kompetisi tinggi.
- Perkembangan masa remaja
ciri-ciri umumnya:
- Jasmani : Adanya perubahan jasmani yang mendadak dan cepat
iramanya sehingga menimbulkan kebingungan dalam
diri anak. Secara biologis remaja telah matang
dan siap untuk berperan sebagai pria atau wanita.
- Jiwani : Perkembangan kecerdasan berkembang secara pesat,
berpikirnya makin logis dan kritis, fantasi makin
kuat sehingga seringkali terjadi konflik sendiri,
penuh dengan cita-cita, mencari realita,
kebenaran dan tujuan hidup.
- Rohani : Kehidupan agamanya berada dalam persimpangan
jalan, ada perasaan tidak aman karena terjadi
perubahan fisik, emosi dan juga berpengaruh pada
imannya kadang-kadang kekuasaan tradisi
kepercayaan dianggap mempersempit kebebasan
dirinya yang banyak menuruti keinginan diri
sendiri (suara hatinya), Dapat terjadi sikap
berontak kepada Tuhan bila Tuhan dihubungkan
dengan kekuasaan yang menghambatnya, atau remaja
justru ingin mendekat kepada Tuhan, karena dalam
Tuhan remaja menemukan teman atau sahabat yang
dibutuhkan.
- Sosial : Pada masa ini pengaruh yang besar datang dari
kelompoknya (teman sebaya), perubahan perilaku
berhubungan dengan kehidupan bersama, suka
berkelompok ada usaha untuk diterima dalam
kelompok dan masyarakat, ingin maju, suka
membantu, sopan dan memperhatikan orang lain dsb.
PERANAN KUNJUNGAN
Kunjungan ke rumah tangga adalah merupakan salah satu usaha untuk
mengenal lebih dalam lagi tentang/yang berhubungan dengan kehidupan
anak. Manfaat yang dapat diperoleh dari kunjungan:
- Membina hubungan yang lebih erat antara guru dan murid secara
pribadi.
- Guru dapat mengenal keluarga dan kehidupan/suasana kehidupan
keluarga murid.
- Guru dapat mengetahui sekaligus menolong menyelesaikan persoalan-
persoalan yang dihadapi murid.
- Guru dapat mengevaluasi hasil pelayanannya yang telah diterima
murid dalam kehidupannya sehari-hari.
- Kunjungan ke rumah tangga dapat menjadi pelengkap dan penguat
pelayanan guru pada murid.
- Untuk menanamkan keyakinan pada keluarga/orangtua murid bahwa guru
sekolah minggu turut bertanggung jawab terhadap perkembangan
kehidupan murid secara keseluruhan.
- Guru dapat membina kerjasama yang baik dengan keluarga/orangtua
murid dalam proses pembinaan kerohanian murid.
Mengingat ada tujuan yang penting yang harus dicapai dalam acara
kunjungan tersebut maka perlu diperhatikan bahwa kunjungan pun harus
dipersiapkan dengan baik, yang penting untuk dipersiapkan:
- Mencari tahu lebih dulu sehubungan dengan karakter keluarga murid
yang akan dikunjungi.
- Membuat persiapan/perencanaan kunjungan sesuai dengan karakter
keluarga murid yang berhubungan dengan:
- penetapan waktu kunjungan yang tepat.
- penetapan petugas kunjungan yang dapat diterima (sesuai dengan
karakter keluarga).
- menjaga penampilan yang sopan dan berkenan bagi keluarga yang
dikunjungi.
- mempersiapkan penggunaan bahasa komunikasi yang baik dsb.
Dra. Ira Dwi Putranto