Meningkatkan Kemampuan


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Bacaan: 1 Timotius 4:6-16

Timotius mendapat tugas dan panggilan yang besar dari Tuhan melalui Paulus. Paulus sedang mempersiapkan Timotius untuk regenerasi kepemimpinan. Panggilan itu ialah menjadi pemimpin jemaat di saat masih berusia muda. Saat Timotius berusia muda, Timotius dipanggil untuk menjadi contoh atau teladan yang baik bagi kehidupan bersama (ayat 12). Ini bukan hal yang mudah. Tetapi bagi setiap mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus, tidak ada satu pun masalah yang tidak dapat diselesaikan. Tuhan berjanji menyertai kita. Tetapi dari pihak kita pun, kita dipanggil untuk mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri untuk mencapai keberhasilan itu. Jadi, harus ada sinergi antara kita dengan Tuhan yang memercayakan panggilan pelayanan, untuk menjadi teladan pada masa muda itu.

Timotius tidak boleh merasa rendah diri. Ia harus penuh percaya diri dalam menjalankan tugas panggilannya. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu Timotius lakukan agar ia mampu menjadi teladan sejak usia mudanya, yaitu ia harus mengembangkan beberapa kemampuan yang akan menunjangnya menjadi teladan bagi sesama.

  1. Meningkatkan kemampuan dalam memahami pokok-pokok iman kepada Kristus. Dengan demikian, Timotius akan semakin dimampukan untuk mengetahui mana yang benar sesuai dengan pokok iman kepada Kristus dan mana yang tidak (ayat 6-7, 13). Semakin mampu melakukan hal tersebut, semakin mampu melakukan yang benar, dan menjauhkan diri dari perilaku yang buruk.

  2. Pengembangan kemampuan dalam pokok-pokok iman kepada Kristus dapat dilakukan melalui ketekunan dalam beribadah, membaca kitab suci, dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Semakin sering melakukannya semakin berkembang kemampuan kita dalam hal tersebut.

  3. Tekun dalam mengembangkan karunia/talenta yang telah dipercayakan Tuhan kepadanya (ayat 14). Setiap orang memunyai karunia/talenta yang berasal dari Tuhan. Permasalahannya ialah apakah orang itu mau mengembangkannya agar ia semakin terampil dan menjadi berkat bagi sesama.

  4. Mengembangkan integritas (ayat 12, 16). Tanpa integritas, yaitu kesatuan antara perkataan dengan perbuatan, karakter dan moralitas kita akan rusak dan hancur. Jika sudah demikian, tidak mungkin kita dapat menjadi saluran berkat Allah dan menjadi teladan bagi sesama.

Jadi, kita dapat melihat bahwa yang perlu dikembangkan dalam hidup ini tidak hanya yang menyangkut aspek kognitif dan kecerdasan akal saja, tetapi juga kemampuan yang menyangkut aspek relasi iman dan sosial. Keberhasilan hidup tidak semata-mata persoalan kecerdasan otak, tetapi juga kecerdasan iman dan sosial. Menjadi pribadi yang mampu mencapai cita-cita dan sekaligus menjadi teladan bagi sesama, adalah sebuah proses yang harus terus kita upayakan (ayat 15). Paulus yakin, jika ketiga hal ini dilakukan Timotius, maka ia akan mengalami kemajuan yang berarti dalam pengembangan diri bagi masa depan dan pelayanannya. Ketiga hal ini harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan.

Apa yang harus kita sampaikan kepada anak-anak kelas besar di sekolah minggu? Ada beberapa hal yang perlu kita sampaikan dan tekankan dalam cerita yang akan kita sampaikan kepada anak sekolah minggu.

  1. Tekankan bahwa mereka perlu mempersiapkan diri dalam menyambut masa depan.

  2. Mereka juga memunyai tugas dan panggilan untuk menjadi teladan (garam dan terang) di dalam masa muda mereka.

  3. Untuk dapat meraih masa depan dan menjadi teladan bagi sesama, maka mereka perlu mengembangkan kemampuan yang diperlukan, yaitu:

    • Pengembangan intelektual.

    • Pengembangan kemampuan dalam hal iman kepada Tuhan, sehingga mampu melakukan yang benar dan menjauhkan diri dari hal yang buruk.

    • Tekun dalam mengembangkan karunia/talenta.

    • Mengembangkan integritas.

  4. Pengembangan keempat hal tersebut harus menjadi bagian yang utuh, tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari (ayat 15).

Diambil dan disunting dari:

Nama situs : Blessedday4us`s Blog
Alamat URL : http://blessedday4us.wordpress.com/2010/09/20/tingkatkan-kemampuanmu/
Penulis : Pdt. Jotje Hanri Karuh
Tanggal akses : 31 Agustus 2012

Kategori Bahan PEPAK: Kurikulum - Pedoman Mengajar

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar