Bila anak-anak tidak tahu bagaimana tunduk pada otoritas yang sudah Tuhan berikan, maka mereka akan gagal dalam hidup.
Pelayanan Konseling Keluarga
Pernahkah Anda suatu ketika berpikir bahwa Anda akan menyiapkan anak-anak Anda untuk menjalani peran dalam kehidupan pernikahan saat mereka dewasa nanti? Dalam artikel yang menggerakkan pikiran Anda ini, bagian ketujuh dari sebelas seri peran orang tua, Dr. Dunlap mengajak para orang tua untuk mulai menyiapkan anak-anak mereka sejak dini atas peran mereka sebagai suami, istri, dan orang tua kelak. Dia juga mendorong para orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak bagaimana meresponi otoritas dengan tepat.
Ada dua tujuan akhir yang harus dipertimbangkan oleh para orang tua dalam usaha mereka untuk membesarkan anak-anak dalam disiplin dan latihan terhadap Tuhan. Yang pertama adalah melengkapi anak-anak mereka dengan tanggung jawab pernikahan dan orang tua, dan yang kedua adalah mengajarkan kepada mereka supaya menghormati otoritas yang Tuhan berikan.
Ajarkan pada anak Anda supaya menjadi suami, istri, atau orang tua yang baik.
Orang tua sering kali lalai, atau mengabaikan, tugas mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang peran suami atau istri yang sesuai dengan Alkitab. Mereka menganggap bahwa mereka memunyai waktu yang banyak untuk tanggung jawab itu. Seharusnya orang tua mulai menyiapkan anak-anak mereka sejak dini untuk pernikahan.
Pelajaran persiapan pernikahan digambarkan di 1 Korintus 13. Anak-anak belajar arti dari kasih agape dengan melihat orang tua mereka, karena mereka saling mengasihi tanpa syarat dan tidak mementingkan diri sendiri.
Akrabkan anak-anak Anda dengan perintah di Efesus 5:22-25:
"Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat .... Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya."
Anak-anak harus mengerti bahwa saat mereka menerima peran yang Tuhan berikan itu dengan senang dan taat, maka mereka akan dapat mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pernikahan. Mereka juga akan merasakan keharmonisan dan kepenuhan dalam pernikahan, bukan pertentangan dengan pasangan mereka dan kekacauan di rumah mereka.
Ajarkan pada anak-anak Anda untuk menghormati otoritas yang sudah Tuhan berikan.
Pastikan bahwa Anda mengajar anak-anak Anda sesuai dengan aturan alkitabiah yang harus ditaati oleh pria dan wanita. Filosofi sekuler akan mencoba menarik mereka untuk menentang otoritas itu, dan mencoba mencari kebebasan dalam kebebasan yang bertentangan. Bimbinglah mereka untuk mengingat perintah dan taat pada peringatan di Roma 13:1,2:
"Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya."
Arahkan anak-anak Anda pada Ibrani 13:17:
"Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya."
Ajarkan kepada mereka pentingnya belajar bagaimana taat pada pemimpin sehingga memuliakan Tuhan dan membuka kesempatan untuk bersaksi.
Berikut tiga saran yang dapat membantu Anda dalam mengajar anak-anak Anda tentang prinsip-prinsip ketundukan:
Berinisiatiflah untuk mengatasi segala halangan yang mungkin muncul saat melakukan tugas yang telah diberikan kepada Anda. Mintalah hikmat Tuhan supaya bisa kreatif, dan putuskan untuk taat, sesulit apa pun tugas itu.
Jangan membuat alasan untuk melanggar perintah yang ada pada tugas itu. Taatlah pada hal-hal yang kecil, demikian pula pada hal-hal yang besar. Sadarilah bahwa perhatian pada hal-hal kecil sering kali menjadikan kita bisa membedakan antara keberhasilan dan kegagalan. Bila perlu, carilah penjelasan yang lebih dalam lagi tentang perintah-perintah yang diberikan bila Anda tidak memahami bagaimana melakukan tugas tertentu. Perhatikanlah baik-baik saat Anda menerima perintah.
Bertindaklah dengan cepat, gembira, dan giat saat perintah itu pertama kali diberikan. Saat Anda segera meresponi perintah itu dengan senyum, itu menandakan bahwa Anda senang mengerjakan tugas Anda. Tuhan dengan tegas melarang sikap bersungut-sungut dan mengeluh, atau malas dan pelupa. Kerahkan seluruh tenaga Anda untuk menyelesaikan setiap tugas dan jangan merasa bersalah saat Anda melamun, atau berusaha dengan setengah hati.
Perintah-perintah ini semuanya menjadi tuntunan bagi orang tua yang benar-benar dan sungguh-sungguh ingin membesarkan anak-anak mereka dalam rasa hormat dan takut akan Tuhan. (t/Ratri)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK