Seorang guru sekolah minggu yang terus-menerus memelihara kehidupan bergereja dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya dalam rangka mempersiapkan mereka menjadi tiang-tiang gereja yang kukuh pada masa yang akan datang. Namun, disiplin bergereja memang tidaklah selalu mudah. Ada kalanya terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan, yang merusak kesatuan dan keharmonisan dalam persekutuan dengan keluarga gereja Anda. Hal tersebut dapat membuat kita segan untuk mendengungkan pentingnya hidup bergereja. Apa yang harus kita lakukan jika terjadi hal seperti itu? Simaklah tips di bawah ini.
Pusatkan perhatian pada persamaan-persamaan yang kita miliki, bukan perbedaan-perbedaan kita. Kita harus ingat bahwa Allahlah yang memilih untuk memberi kita kepribadian, latar belakang, bangsa, dan preferensi yang berbeda. Jadi, kita seharusnya menghargai dan menikmati perbedaan-perbedaan tersebut, bukan hanya menerimanya. Allah menginginkan kesatuan, bukan keseragaman. Namun, demi kesatuan, kita tidak pernah boleh membiarkan perbedaan memecah-belah gereja-Nya. Kita harus tetap mengutamakan apa yang paling penting, belajar untuk saling mengasihi sebagaimana Kristus telah mengasihi kita.
Bersikaplah realistis dengan harapan-harapan Anda. Begitu Anda menemukan apa yang dimaksud Allah dengan persekutuan yang sejati, mudah untuk menjadi patah semangat karena adanya jurang antara yang ideal dan yang nyata di dalam kehidupan bergereja Anda. Namun, kita harus bersungguh-sungguh mengasihi gereja sekalipun ada ketidaksempurnaannya. Jika kita terus merindukan yang ideal sementara mengkritik yang nyata adalah bukti dari sikap ketidakdewasaan. Sebaliknya, tinggal dalam kenyataan tanpa memperjuangkan yang ideal merupakan sikap puas dengan diri sendiri. Orang-orang percaya lainnya akan mengecewakan Anda, tetapi itu bukanlah alasan untuk berhenti bersekutu dengan mereka.
Pilihlah untuk membangkitkan semangat dan bukan mengkritik. Selalu lebih mudah untuk berdiri di tepi dan menembak orang-orang yang sedang melayani daripada terlibat dan memberikan sumbangsih. Allah memperingatkan kita berulang-ulang untuk tidak mengkritik, membanding-bandingkan, atau menghakimi satu sama lain. Bila Anda mengkritik apa yang sedang dikerjakan oleh orang percaya lainnya dengan iman dan karena keyakinan yang tulus, berarti Anda mencampuri urusan Allah.
Jangan mendengarkan gosip. Gosip adalah menceritakan informasi ketika Anda bukan bagian dari masalahnya dan juga bukan bagian dari pemecahannya. Pada saat seseorang mulai bergosip kepada Anda, milikilah keberanian untuk berkata, "Tolong hentikan! Saya tidak perlu mengetahui hal ini. Sudahkah Anda bicara langsung kepada orang tersebut?" Jika Anda mendengarkan gosip, Allah berkata bahwa Anda adalah seorang pembuat onar (Yudas 1:19).
Dukunglah gembala sidang dan para pemimpin Anda. Tidak ada pemimpin yang sempurna, tetapi Allah memberi mereka tanggung jawab dan otoritas untuk memelihara kesatuan gereja. Kita memelihara kehidupan gereja kita bila kita menghargai orang-orang yang melayani kita dengan memimpin. Para gembala sidang dan penatua membutuhkan doa, dukungan, penghargaan, dan kasih kita.
Artikel ini pernah dipublikasikan dalam e-BinaAnak Edisi 230
==> http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/230/
Disunting dari sumber:
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK