Saya adalah seorang introvert yang lebih suka sendirian, tetapi saya juga suka menjadi suami dan ayah. Keluarga yang sibuk menyisakan sedikit waktu untuk menyepi, dan dengan seorang istri dan empat anak di rumah, serta sebuah tim karyawan di tempat saya bertugas — tepat di jantung kota New York, untuk mengatakan bahwa saya merasa kewalahan dengan hubungan adalah pernyataan yang sangat meremehkan. Saya akan tenggelam dalam rasa bersalah dan kehilangan energi jika saya tidak mempelajari satu rahasia penting.
Rahasianya ditemukan dalam kisah Injil ... sebenarnya, ini adalah kisah Injil. Cara Allah berhubungan dengan kita adalah satu-satunya contoh yang kita butuhkan untuk benar-benar mengubah setiap hubungan dalam kehidupan kita.
Jadi, apa rahasianya?
Setelah ribuan tahun memberlakukan peraturan dan konsekuensinya, Allah menunjukkan makhluk seperti apa kita: Kita benar-benar tidak mampu untuk memercayai hikmat eksternal, bahkan jika itu berasal dari Allah semesta alam! Kemudian, dalam permainan utama untuk menangkap hati kita dan mendapatkan pengabdian kita, Dia mengutus Putra-Nya untuk menjalani hidup sama seperti kita (untuk memahami kita sepenuhnya) dan kemudian menanggung dosa-dosa kita, menyerahkan nyawa-Nya untuk kita (dengan sungguh-sungguh membuktikan investasinya dalam kesejahteraan kita).
Ini bukan hal baru bagi kita. Sebagai orang Kristen, kita menikmati rahmat dan anugerah Tuhan, di dalam Kristus yang datang untuk tinggal bersama kita. Dan, saya yakin tidak ada satu pun dari kita yang merindukan sistem zaman kuno dari Perjanjian Lama.
Jadi, mengapa kita mengasuh seperti orangtua dalam Perjanjian Lama? Mengapa kita begitu cepat menerima cara Allah menuntun kita dalam hubungan dan dengan iman, tetapi begitu sering menjadi berbalik dan memberi anak-anak kita sesuatu yang begitu bersifat diktator? Bagaimana kita bisa melatih hati mereka dan menjangkau mereka? Lebih penting lagi, bagaimana kita bisa menyerahkan hati kita kepada anak-anak kita dan mengadopsi gaya pengasuhan Injil yang berpusat pada Injil — bahkan di tengah kesibukan kita?
Inilah tiga kebiasaan yang sangat membantu keluarga kami yang mungkin bisa berguna bagi Anda. Hal-hal ini adalah tindakan kecil yang dapat mengatur ulang pola untuk bagaimana Anda berhubungan dan memberikan anugerah yang nyata. Fokusnya adalah sekadar memberi waktu untuk mendengarkan anak-anak Anda dan menunjukkan bahwa Anda peduli dengan apa yang penting menurut mereka.
1. Pertemuan Anak
Jadwalkan pertemuan 1-1 dengan setiap anak minimal sebulan sekali. Inilah saatnya bagi Anda untuk mendengarkan. Keluarkan perasaan mereka dengan pertanyaan seperti, "Apa hal pertama yang kamu pikirkan saat kamu bangun pagi ini?" Atau, "Apa satu hal yang bisa saya lakukan dengan lebih baik sebagai ibu/ayahmu?"
2. Liburkan Anak-Anak
Sepanjang satu hari, cobalah untuk tidak meminta apa pun dari anak-anak Anda. Jangan meminta anak-anak Anda untuk membersihkan apa pun atau mengambil sesuatu. Sebagai gantinya, dengan tenang lakukan untuk mereka. Jangan meminta mereka membawakan barang dari ruangan lain. Bila Anda membiarkan anak-anak Anda bernapas dan mengangkat beberapa beban dari mereka, bahkan untuk sehari, Anda mungkin akan terkejut betapa lebih santai dan bersedianya mereka berbagi dengan Anda.
3. Lihatlah Sebelum Anda Meminta
Setiap kali Anda ingin menyuruh salah satu anak Anda untuk melakukan sesuatu, cobalah untuk melihat terlebih dahulu apa yang mereka lakukan dan katakan sesuatu yang menunjukkan bahwa Anda melihat mereka dan peduli dengan apa yang sedang mereka kerjakan.
Sebagai contoh: Katakanlah Anda ingin putri Anda membersihkan meja untuk makan malam, tetapi Anda melihat dan memperhatikan bahwa dia telah membuat kekacauan besar — dia duduk di sana dengan selusin kertas dan ratusan krayon bertebaran di mana-mana! Sebelum Anda mengucapkan sepatah kata pun, tahan diri Anda sendiri dan lihatlah apa yang sedang dia lakukan. Alih-alih menunjukkan rasa frustrasi atau fokus hanya pada tugas itu, tanyakan sesuatu seperti, "Oh wow, itu adalah gambar yang bagus, apa itu?" Setelah mereka menjawab, kemudian beralihlah meminta apa yang Anda inginkan. "Bisakah kamu memindahkan gambarmu yang bagus supaya kamu bisa membantuku mengatur meja?"
Hanya dengan mengamati terlebih dulu dan mendengarkan dengan baik adalah kebiasaan baik untuk tinggal bersama semua orang dalam hidup Anda. Ini mungkin cara termudah dan paling efektif untuk terus mengomunikasikan kepentingan Anda dan memenangkan hati orang-orang. Cobalah di tempat kerja (atau dengan pasangan Anda) dan Anda akan takjub akan perbedaan yang bisa terjadi!
Di tengah kesibukan Natal yang akan datang, mari kita luangkan sedikit waktu untuk berhenti dan benar-benar melihat anak-anak kita dengan mata Perjanjian Baru. Biarkan mereka tahu bahwa kita mengenal mereka dan mencintai mereka, dan ingin ikut bersama mereka untuk membantu menavigasi dunia yang berantakan ini, seperti yang dilakukan Juru Selamat kita untuk kita.
Salam,
Josh Kill
(t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | For the Family |
Alamat situs | : | http://forthefamily.org/seeing-children-new-testament-eyes/ |
Judul asli artikel | : | Seeing Our Children With New Testament Eyes |
Penulis artikel | : | Josh Kill |
Tanggal akses | : | 19 Mei 2017 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK