Saya membuat lelucon dengan teman-teman dengan berkata bahwa saya
membuat tiga keputusan sulit setiap hari: Apa yang akan saya makan
untuk sarapan, makan siang, dan makan malam? Padahal saya tinggal di
Singapura, yang memungkinkan kami menikmati makanan Cina, Melayu,
dan India di antaranya. Ya, kami justru bingung karena dimanjakan
oleh banyaknya pilihan.
Hidup ini juga meliputi banyak keputusan, yang jauh lebih serius
daripada sekadar memilih makanan. Mungkin hal ini menjelaskan
mengapa orang suka mempertanyakan kehendak Allah dalam hidupnya.
Menemukan kehendak Allah sebenarnya bukanlah proses yang rumit. Dia
telah memberi kita banyak prinsip yang sederhana dan jelas bagi
kehidupan kita. Misalnya, Dia berkata, "Inilah kehendak Allah, yaitu
supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang
yang bodoh" (1 Petrus 2:15). Dalam 1 Tesalonika 4:3 kita membaca,
"Inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi
percabulan." Dalam 1 Tesalonika 5:18 pun kita diajar, "Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu." ... baca selengkapnya »