Aplikasi Komik Kitab Suci sangat cocok untuk anak-anak remaja karena cara penyajiannya yang lucu dan segar karena menggunakan bahasa yang sederhana dan gaul.
Kita belajar dari kitab Kisah Para Rasul bahwa ketika anggota gereja
mula-mula dulu berusaha untuk mengetahui kehendak Allah, mereka
mencari kesepakatan sebelum mereka bertindak. Seperti yang
dituliskan para rasul dan tua-tua kepada orang-orang percaya bukan
bangsa Yahudi, "Sebab itu dengan bulat hati kami memutuskan ..."
(Kis. 15:25). Gereja yang mula-mula itu membuat keputusan bukan atas
dasar suara terbanyak, tetapi bila setiap orang sepakat terhadap
suatu perkara.
Saya memunyai kelompok penyokong terdiri dari tiga orang yang
bertemu dengan saya secara rutin. Mereka mengenal saya, mereka
mengetahui bakat-bakat saya, mereka mengetahui kelemahan saya.
Bilamana saya harus mengambil keputusan dan saya mencari kehendak
Allah, saya tidak merenungkannya sendiri. Saya membawanya kepada
kelompok penyokong saya. Oleh karena mereka mengenal saya dengan
baik, saya bisa membeberkan persoalan saya di hadapan mereka, dan
mereka akan ikut serta menyelesaikan persoalan ini bersama saya.
Kami mendoakan keputusan itu; mendiskusikannya. Saya tahu bahwa saya
telah menemukan kehendak Allah jika kami berempat benar-benar
mencapai suatu kesepakatan. ... baca selengkapnya »
Saya membuat lelucon dengan teman-teman dengan berkata bahwa saya
membuat tiga keputusan sulit setiap hari: Apa yang akan saya makan
untuk sarapan, makan siang, dan makan malam? Padahal saya tinggal di
Singapura, yang memungkinkan kami menikmati makanan Cina, Melayu,
dan India di antaranya. Ya, kami justru bingung karena dimanjakan
oleh banyaknya pilihan.
Hidup ini juga meliputi banyak keputusan, yang jauh lebih serius
daripada sekadar memilih makanan. Mungkin hal ini menjelaskan
mengapa orang suka mempertanyakan kehendak Allah dalam hidupnya.
Menemukan kehendak Allah sebenarnya bukanlah proses yang rumit. Dia
telah memberi kita banyak prinsip yang sederhana dan jelas bagi
kehidupan kita. Misalnya, Dia berkata, "Inilah kehendak Allah, yaitu
supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang
yang bodoh" (1 Petrus 2:15). Dalam 1 Tesalonika 4:3 kita membaca,
"Inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi
percabulan." Dalam 1 Tesalonika 5:18 pun kita diajar, "Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu." ... baca selengkapnya »
Allah memiliki kehendak khusus bagi hidup setiap orang percaya.
Mengetahui dan melakukan kehendak-Nya harus merupakan tujuan hidup
kita yang terutama, apa pun risikonya.
Agar dapat mengetahui kehendak Allah bagi hidup kita, kita harus
lebih dahulu mengenal Allah sendiri. Kita tidak mungkin mengenal
diri kita sendiri sebelum mengetahui siapa yang memiliki kita. Kita
belajar makin mengenal Dia, sambil menaklukkan diri kita kepada
wibawa-Nya (ketuhanan-Nya), taat pada firman-Nya dan dipimpin oleh
Roh Kudus. Sebanding dengan tingkat pengenalan dan penaklukkan diri
kepada-Nya, kita akan mengalami kesukaan hidup berjalan dalam
kehendak-Nya. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam
segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu" (Ams. 3:5,6). ... baca selengkapnya »