Shalom,
Kekhawatiran tidak hanya terjadi kepada orang dewasa saja. Anak-anak juga bisa mengalami hal tersebut. Kekhawatiran pada anak bisa bermacam-macam, misalnya khawatir jika tidak naik kelas, takut jika terjadi hal-hal buruk ketika mereka tinggal di rumah sendiri, dan lain-lain. Jika kekhawatiran sudah menuju ke tahap yang serius, si anak terkadang menunjukkan gejala seperti menangis keras, histeris, takut yang berlebihan, dan lain sebagainya. Hal ini harus diwaspadai. Jangan sampai masalah ini
A. Pengertian Masalah
Khawatir adalah reaksi emosi dari semua peristiwa yang menimbulkan efek rasa takut ke dalam diri. Dewasa ini, masyarakat hidup dalam persaingan yang hebat. Demikian juga anak, sejak kecil sudah hidup bersaing untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan belajar. Jadi, tidaklah mengherankan bila hal itu menambah tekanan bagi anak. "Kekhawatiran" sudah menjadi hal yang umum. Dua hal yang berbeda, yaitu kekhawatiran dan ketakutan, menjadi begitu erat. Ketakutan adalah objek yang
Seperti orang dewasa, anak-anak pun terkadang juga mengalami kekhawatiran. Belajar menangani kekhawatiran dan kegelisahan adalah keterampilan hidup yang penting. Namun, seperti halnya orang dewasa, anak-anak kehilangan pandangan dan mengalami kekhawatiran yang berlebihan. Orang tua harus memberikan perhatian ketika kekhawatiran normal menjadi kekhawatiran yang berlebihan. Berikut beberapa cara untuk membantu anak yang khawatir agar merasa lebih nyaman.
Langkah 1 Perhatikan suasana hati anak Anda.
Seperti orang dewasa, anak-anak pun terkadang juga mengalami kekhawatiran.
Dalam menghadapi anak yang sering merasa khawatir, harus terus ditanamkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Mengajarkan kepada anak bahwa mereka bebas berbicara kepada Tuhan mengenai perasaan mereka, merupakan cara yang baik. Berikut hal-hal yang dapat Anda beritahukan kepada anak-anak layan Anda apa saja yang bisa mereka sampaikan kepada Tuhan.
"Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
Anda rindu untuk berbagi berkat melalui artikel atau menulis cerita untuk anak? Atau saat ini Anda sudah memiliki hasil karya tersebut namun masih kurang percaya diri untuk mempublikasikannya? Cobalah untuk meminta masukan ke rekan-rekan yang lain perihal isi tulisan Anda. Nah, jika Anda masih membutuhkan berbagai macam referensi seputar teknik dan dasar kepenulisan, silakan berkunjung ke situs Penulis Literatur Kristen dan Umum (Pelitaku)! Di sana, Anda akan mendapatkan informasi menarik tentang
Baca: Mazmur 61:1-4
"Oh, lihat!" seru Lana ketika dia dan keluarganya berjalan-jalan di seksi kebun luar ruangan sebuah museum. "Bukankah anak-anak ayam itu mengintip dari balik induknya?" "Ya, disitulah mereka berlindung ketika ada sesuatu yang membuat mereka takut," jawab ayahnya.
"Aku juga mau lihat," pinta Jonathan, adik laki-laki Lana. Sambil memegang tangannya, Lana menggiring adiknya ke pagar dan memperlihatkan kepadanya sang induk ayam dan anak-anaknya.
"Bolehkah aku minta satu dari anak-anak