Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, Sekarang ini, semakin jarang kita temui anak-anak yang mudah berempati terhadap perasaan orang lain. Tidak salah bila anak-anak berbuat demikian karena mungkin saja mereka tidak dibiasakan untuk peka dengan keadaan sekeliling mereka. Kemampuan anak untuk bisa berempati atau ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, tidak bisa begitu saja muncul dalam diri anak. Kemampuan ini harus mulai ditanamkan dan dilatih sejak mereka berusia dini. Mengasah kecerdasan
Apakah Empati? Empati adalah kesanggupan untuk turut merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kesanggupan untuk menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Empati membuat kita dapat turut merasa senang dengan kesenangan orang lain, turut merasa sakit dengan penderitaan orang lain, dan turut berduka dengan kedukaan orang lain.
Hubungan Antara Empati, Belas Kasihan, Kepedulian
Rasa empati dekat sekali hubungannya dengan rasa belas kasihan. Karena seseorang berempati dengan orang lain, maka ia dapat
Empati adalah suatu kemampuan untuk memahami bagaimana orang lain merasakan suatu keadaan. Bagaimana dan kapan anak-anak membangun kemampuan ini?
Empati adalah suatu keterampilan yang pada umumnya tidak dipelajari oleh anak-anak sampai mereka berusia setidaknya empat tahun. Awal masa prasekolah bisa menjadi masa yang sulit bagi anak-anak karena mereka masuk ke dunia bermain dan sekolah di mana mereka harus siap untuk bergaul dengan teman-teman sebaya mereka.
Memiliki banyak sumber ide dapat memerkaya para guru sekolah minggu ketika menunaikan tugas pelayanannya. Oleh karena itu, tidak habis-habisnya e-BinaAnak menyediakan sumber-sumber ide bagi rekan-rekan sekalian. Seperti situs yang satu ini, All True Bible Stories for Children. Meskipun tampilannya sederhana, situs ini menyediakan cerita-cerita Alkitab yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak dan dirangkai dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Bahasa pengantar situs ini adalah