Mengajar cerita Alkitab merupakan suatu usaha untuk menyampaikan
berita sukacita Tuhan kepada anak-anak. Karena kemampuan anak untuk
memahami dan berkonsentrasi belum sebaik orang dewasa, pengajar
harus dapat menyampaikan cerita secara menarik. Itu sebabnya,
pelayanan terhadap anak menuntut kreativitas yang lebih besar
daripada pelayanan terhadap orang dewasa.
Secara garis besar, ada dua tahap utama dalam mengajar cerita
Alkitab, yaitu persiapan dan penyampaian.
Membaca berbagai cerita. Saat membaca, perhatikan bagaimana
beberapa penulis bercerita tentang telinga (ini adalah
cerita-cerita yang Anda inginkan), sedangkan penulis lainnya
bercerita tentang mata. Beberapa cerita modern pada umumnya
bersifat literal -- lebih menekankan gaya daripada plot/alur
ceritanya -- sedangkan penulis seperti Elie Wiesel dan Leo
Tolstoy menulis seperti cara kita berbicara.