(Wawancara dengan John Piper -- Transkrip Audio)
Sebuah pertanyaan yang menyentuh, penting, dan bijaksana dari seorang ibu. "Pastor John, nama saya Malia, dan saya baru menjadi ibu dari seorang bayi laki-laki. Saya sudah berpikir tentang konsep menderita dalam kaitannya dengan anak saya. Akan sangat sulit untuk melihatnya menderita, tetapi saya tahu dia akan menghadapinya pada suatu hari, dan mungkin dia sudah mengalaminya dengan caranya sendiri sebagai bayi. Pertanyaan saya sederhana: Bagaimana cara mempersiapkan dirinya untuk, dan membesarkannya untuk menangani, penderitaan? Apa saja cara praktis bagi orangtua muda untuk mengajarkan anak bahwa penderitaan adalah bagian dari kehidupan, dan bahwa kita dapat memercayai Tuhan di dalamnya?"
Saya akan meringkas jawaban saya dalam tiga langkah:
Jadi, saya akan menjelaskan mereka satu per satu dan memberikan sedikit penjelasan pada beberapa ayat Alkitab.
"Ajarkan anak Anda segala pandangan Alkitab yang mulia, yang meletakkan penderitaan di tempat yang tepat."
1) Ajarkan anak Anda segala pandangan Alkitab yang mulia, yang meletakkan penderitaan di tempat yang tepat. Dan, ketika saya memikirkan apa saja yang tercakup dalam pandangan itu, saya hanya akan memberikan enam komponen.
"Jangan pernah memberikan kesan kepada anak-anak Anda bahwa penderitaan itu ada karena Allah tidak berdaya."
"Meskipun kita tidak tahu semua jawaban untuk penderitaan kita, Tuhan itu baik dan memiliki tujuan untuk sukacita abadi kita."
Jadi, minggu demi minggu kita mengajarkan hal-hal ini kepada anak-anak kita, membicarakan mereka ketika kita bangun, ketika kita berkendara di dalam mobil, ketika kita duduk di meja, dan ketika kita akan tidur pada malam hari. Penuhi anak Anda dengan pandangan ini.
2) Kita mendisiplin anak-anak kita dengan ketegasan yang tepat dan kita menuntut penyangkalan diri. "Bapak-bapak, janganlah memicu anak-anakmu untuk menjadi marah, tetapi besarkanlah mereka dalam disiplin dan nasihat Tuhan" — bukan hanya perintah, tetapi juga disiplin (Efesus 6:4). Amsal 13:24, "Mereka yang menahan tongkat, membenci anaknya, tetapi mereka yang mengasihi anaknya, mendidiknya dengan rajin." Salah satu alasan saya pikir memang benar bahwa kita membenci anak-anak kita jika kita tidak mendisiplin mereka seperti itu — meskipun akan membuat Anda ditangkap di beberapa negara, atau lebih buruk: anak-anak Anda diambil dari Anda — adalah memanjakan anak-anak dengan tidak memberi hukuman fisik dari perilaku mereka yang menantang, yang artinya sedang mempersiapkan mereka tidak mampu untuk mengenali disiplin Allah dalam hidup mereka ketika itu datang dalam bentuk fisik. Dan, disiplin itu akan datang dalam bentuk fisik, dan kita memberi mereka kerugian besar jika kita tidak menunjukkan kepada mereka bagaimana orangtua yang penuh kasih, penuh cinta, dapat memukul anak yang tidak patuh.
"Contohkan kepada anak-anak Anda kepercayaan dan sukacita di tengah-tengah penderitaan dan kesedihan Anda sendiri."
Secara umum, anak-anak harus diajarkan penyangkalan diri, yaitu mereka tidak harus mendapatkan semua yang mereka inginkan. Penguasaan diri adalah buah Roh dalam Galatia 5:22-23, seperti kesabaran dan kasih yang berkorban. Dan, tidak ada yang bisa menjadi seorang Kristen tanpa itu karena sifat alami kejatuhan dosa kita harus ditolak atau "dimatikan" seperti kata Paulus (Kolose 3:5). Selama kita hidup, kita harus mematikan keinginan kita yang berdosa. Kita perlu membiasakan anak-anak kita dengan pola seumur hidup mengatakan tidak untuk keinginan egois. Ketidakmampuan untuk melakukan hal ini adalah penyebab mengapa ribuan anak hancur dalam kehidupan. Jadi, jangan lakukan itu kepada anak Anda. Ajarkan mereka penyangkalan diri.
3) Dan, hal terakhir yang saya akan katakan — dan sulit untuk menata peringkat ini, tetapi ini mungkin yang paling penting: Kita harus menjadi teladan untuk kepercayaan anak-anak kita dan sukacita di tengah-tengah penderitaan dan kesengsaraan kita sendiri. Mereka melihat. Roma 5:3, "Kita juga bersukacita di dalam penderitaan yang kita alami karena kita tahu bahwa penderitaan ini menghasilkan ketekunan." Dan, Yakobus 1:2, "Anggaplah sebagai suatu sukacita jika kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan." Tidak ada yang akan lebih kuat di kehidupan anak-anak Anda daripada teladan tentang kepercayaan dan sukacita Anda di tengah-tengah kekecewaan dan penderitaan Anda sendiri.
Bahkan, saya akan mengatakan bahwa tantangan terbesar dari orangtua — setidaknya, saya melihat kembali apa yang saya lakukan sebagai orangtua? Empat puluh dua tahun atau sesuatu seperti itu, sejauh ini — tantangan terbesar dari orangtua, yang terutama bukanlah mengingat semua hal yang harus diajarkan dalam katekisasi, melainkan menjadi orangtua yang bertumbuh dalam kasih karunia dan kerendahan hati dan kepercayaan dan sukacita dalam semua pasang surut hidup ini. Beberapa hal akan memiliki kekuatan yang lebih besar dalam kehidupan anak-anak kita untuk membantu mereka menderita sebagai orang Kristen. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Desiring God |
Alamat situs | : | http://www.desiringgod.org/interviews/how-do-we-prepare-our-children-for-suffering |
Judul asli artikel | : | How Do We Prepare Our Children for Suffering? |
Penulis artikel | : | John Piper |
Tanggal akses | : | 4 Januari 2017 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK