Apakah Anda ingin membantu anak Anda mengenal Yesus dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat mereka sejak dini? Jika ya, Anda harus belajar bagaimana cara mendemonstrasikan Injil sebagai orang tua dan membesarkan anak-anak dengan cara yang saleh. Hal ini mungkin tampak seperti hal yang sulit, tetapi bisa dilakukan. Bagaimanapun juga, hubungan orang tua dan anak adalah pola yang Allah pilih untuk menjadi contoh hubungan kita dengan-Nya. Menerapkan model yang baik dari hubungan ini di rumah Anda sendiri akan membawa anak Anda lebih dekat kepada pemahaman akan Allah dan keselamatan pribadi mereka saat Anda menolong anak Anda untuk mengenal Yesus.
Berikut ini adalah 5 tips untuk menunjukkan Injil sebagai orang tua dan membesarkan anak-anak Anda dengan cara yang saleh.
1. Bicarakan tentang Betapa Allah Mengasihi Mereka.
Salah satu berkat terbesar dalam pengasuhan Kristen adalah karunia untuk menunjukkan kasih Allah kepada kita melalui kasih Anda kepada anak Anda. Setiap kali Anda memeluk erat anak Anda dan mengucapkan kata-kata penghiburan yang lembut, Anda meletakkan dasar bagi mereka untuk menerima kebenaran bahwa Allah mengenal mereka dan mengasihi mereka secara pribadi.
Anda tidak hanya harus menunjukkan prinsip ini, tetapi Anda juga harus sering berbicara tentang betapa Allah mengasihi anak Anda dengan mereka. Ketika Anda memeluk mereka, katakanlah kepada anak Anda kebenaran ini bahwa "Allah mengenal dan mengasihi kamu - bahkan, Dia mengenal dan mengasihi kamu lebih dari saya!" Mengingatkan anak Anda bahwa Allah mengasihi mereka adalah langkah pertama untuk membantu anak Anda mengenal Yesus dan memahami prinsip terpenting dari Injil.
2. Ajarkan Konsep Benar dan Salah.
Cara kedua untuk menunjukkan Injil sebagai orang tua adalah dengan memberikan konsekuensi atas perilaku yang buruk. Setiap kali Anda dengan sabar mengingatkan anak Anda, "itu salah, dan inilah konsekuensinya," Anda menunjukkan bahwa ada standar yang digunakan untuk menilai semua perilaku sebagai benar atau salah - standar firman Tuhan dan karakter-Nya. Disiplin yang penuh kasih dan alkitabiah membuka jalan bagi kebenaran bahwa "semua orang telah berbuat dosa" dan "upah dosa adalah maut", sementara pengasuhan Kristen yang benar dengan sabar mendorong keinginan untuk melakukan kebenaran dalam diri anak. Tanpa kesadaran akan dosa pribadi dan konsekuensinya, seorang anak tidak akan pernah melihat kebutuhan mereka akan Juru Selamat.
3. Orang tua dengan Kasih Tanpa Syarat.
Ketiga, bantulah anak Anda untuk mengenal Yesus dengan menunjukkan kasih tanpa syarat sebagai orang tua. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan bertanya kepada anak Anda setelah mendisiplinkan mereka, "apakah Ayah dan Ibu lebih mengasihi kamu saat kamu baik atau saat kamu jahat?" Seiring berjalannya waktu, mereka akan belajar untuk menjawab "Ayah dan Ibu mengasihiku saat aku baik maupun jahat", dan sikap Anda terhadap anak Anda akan mengonfirmasi fakta tersebut.
Ketika kita mengasihi anak-anak kita tanpa syarat, kita menunjukkan kebenaran kasih Allah yang tak bersyarat kepada kita seperti yang dijelaskan dalam Roma 5:8, "ketika kita masih menjadi pendosa, Kristus mati bagi kita." (AYT) Pengasuhan anak secara Kristiani adalah tentang mengupayakan jenis kasih tanpa syarat yang sama dan tanpa pamrih seperti yang Allah, Bapa, tunjukkan kepada kita.

Akan tetapi, sama seperti anak Anda yang tidak sempurna, Anda pun bisa saja melakukan kesalahan sebagai orang tua, dan penting untuk mengatakan hal itu kepada anak Anda. Ketika (bukan jika) Anda mengacau, mendisiplin dalam kemarahan, atau terlalu keras atau tidak konsisten, mintalah maaf kepada anak Anda dan katakan kepada mereka bahwa Anda ingin melakukan yang lebih baik, karena bukan seperti itu cara Allah Bapa kita. Tunjukkan bahwa meskipun Anda sangat mengasihi anak Anda dan akan selalu berusaha menjadi orang tua yang terbaik bagi mereka, kasih Allah lebih besar, dan hikmat serta disiplin-Nya sempurna. Ingatkan mereka bahwa Dia akan selalu menunjukkan kasih tanpa syarat kepada anak Anda, apa pun yang mereka lakukan.
4. Bicarakan Bagaimana Dosa Memengaruhi Hubungan.
Keempat, sebagai orang tua, kita dapat menunjukkan bagaimana hubungan dengan Tuhan bekerja dengan membicarakan bagaimana dosa memengaruhi hubungan kita. Setiap kali anak Anda tidak menaati Anda atau berbohong kepada Anda, dan Anda berbicara kepada mereka tentang hal itu, bicarakanlah bagaimana hal itu memengaruhi hubungan Anda dengan mereka. Bicarakanlah tentang bagaimana, karena dosa, kita menjadi lebih sulit untuk percaya bahwa mereka akan melakukan hal yang benar atau mengatakan yang sebenarnya di lain waktu. Dan meskipun kasih Allah tidak bersyarat, dosa juga dapat membebani hubungan kita dengan-Nya.
Ketika kepercayaan rusak, sulit untuk memiliki hubungan yang baik. Faktanya, dosa yang tidak diakui akan mengeraskan hati orang berdosa dan membuatnya lebih mungkin untuk terus melakukan perilaku yang sama dan merusak - menyakiti kita juga, bukan hanya hubungan yang kita sayangi. Mengakui bahwa dosa itu salah dan meminta pengampunan akan membantu hubungan Anda menjadi lebih baik dan bertumbuh lebih kuat, dan merupakan contoh yang baik dari Injil dalam tindakan.
5. Ciptakan Budaya Pengampunan.
Terakhir, ketika berbicara tentang bagaimana mengakui dosa dan meminta pengampunan dapat membantu menciptakan hubungan yang baik dengan Tuhan dan orang lain, mendemonstrasikan prinsip ini sendiri akan lebih baik lagi. Ketika Anda melakukan kesalahan dan harus meminta maaf kepada anak Anda, bicarakan tentang bagaimana perilaku Anda yang tidak menyenangkan telah merusak hubungan Anda dengan mereka, bagaimana meminta maaf menawarkan kesempatan untuk memperbaikinya, dan bagaimana pengakuan dosa itu juga mengurangi kemungkinan Anda melakukan hal yang sama lagi.
Dari situ, menjadi sangat mudah untuk menjelaskan bahwa ketika kita berdosa kepada Tuhan, Dia tidak membuang kita dari keluarga, tetapi dosa tersebut merusak hubungan kita dengan-Nya. Mengakui dosa kita dan meminta pengampunan akan mengaktifkan kebenaran dalam 1 Yohanes 1:9 di mana, jika kita mengakui dosa kita, Allah tidak hanya mengampuni kita, tetapi Dia juga menyucikan kita dari segala kejahatan, sehingga hubungan kita dipulihkan dan kita tidak lagi berbuat dosa.
Tak seorang pun dari kita yang sempurna, tetapi kita bersyukur atas Injil, yang menunjukkan kepada kita bagaimana menghadapi dosa kita dengan cara yang sehat - sehat untuk kita, sehat untuk orang lain, dan sehat untuk hubungan kita dengan Allah. Biarlah rumah tangga Anda menjadi rumah tangga yang merayakan pengampunan!
Mengajarkan Injil di rumah Anda - baik secara lisan maupun, yang lebih penting, dengan demonstrasi sebagai orang tua - adalah cara terbaik untuk membantu anak Anda mengenal Yesus pada usia dini dan memahami bagaimana hubungan dengan Bapa Surgawi mereka. Ketika Anda belajar bagaimana membesarkan anak-anak Anda dengan cara yang saleh dan bagaimana mendemonstrasikan Injil sebagai orang tua, Anda mengajarkan anak Anda bagaimana berjalan dalam hubungan yang baik dengan Tuhan sebelum mereka meninggalkan rumah Anda - memperlengkapi mereka dengan cara yang paling baik untuk kehidupan yang akan datang. (t/Yosefin)
|
Diambil dari: |
||
|
Nama situs |
: |
CEF |
|
Alamat artikel |
: |
|
|
Judul asli artikel |
: |
5 Tips on How to Demonstrate the Gospel as a Parent |
|
Penulis artikel |
: |
Lydia Kaiser |
