Bahan mengajar di bawah ini menggunakan alat peraga yang bisa
menarik perhatian ASM. Selamat mencoba!
MENGAPA MEMBUAL?
Persiapan:
1. Belilah sebuah balon (ditiup pada waktu bercerita).
2. Tulislah "SOMBONG" pada balon itu dengan spidol.
3. Sediakan peniti.
4. Bagikanlah ayat-ayat yang akan dibaca selama renungan kepada anak-
anak yang datang lebih pagi sehingga mereka siap sedia untuk
membacanya pada waktu diperlukan.
Cerita:
Pernahkah kalian bergaul dengan seseorang yang selalu membualkan
sesuatu yang telah dilakukannya atau sesuatu yang dimilikinya?
Bukankah orang semacam itu menjemukan bagi yang mendengarnya?
Mereka itu mengingatkan saya pada sebuah balon yang gembung dengan
udara. (Mulai tiup balon)
Allah sangat tidak menyukai kesombongan (mintalah dua anak membaca
Amsal 16:5 dan Yakobus 4:6).
Allah mengatakan bahwa ada perkara-perkara tertentu yang selalu
menyertai kecongkakan. Ini kita dapati dalam Amsal 16:18;
Amsal 11:2; dan Amsal 29:23 (mintalah anak-anak membaca ayat-ayat
itu).
Apakah kita mempunyai sesuatu untuk disombongkan? Kita tak dapat
bermegah bahwa kita sangat baik sebab kita telah diselamatkan.
Efesus 2:8,9 mengatakan bahwa kita akan masuk surga hanya karena
kasih karunia Allah dan bukan karena sesuatu yang telah kita
perbuat.
Hal-hal lain apakah yang dibualkan anak-anak? (Setiap kali Saudara
menyebutkan salah satu di bawah ini, tiuplah balon itu).
Ada yang membual karena dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik
daripada orang lain: lari lebih cepat, berenang lebih jauh, atau
menyanyi lebih merdu.
Ada anak laki-laki yang membual karena mereka berwajah ganteng;
ada juga anak perempuan yang membual karena mereka lebih cantik
daripada yang lain.
Ada juga yang membualkan kepandaiannya. Mereka selalu mendapat
nilai tertinggi pada waktu ulangan dan mereka selalu menggembor-
gemborkan hal itu.
Tentu saja ada yang membual karena "barang-barangnya": bonekanya
yang terbaik, sepedanya yang terbagus, rumahnya yang termewah,
dll.
Allah telah memberi kita tubuh yang sehat, dan bukan kita yang
menjadikan rupa kita. Dialah yang memberi kita daya ingatan dan
kemampuan untuk belajar. Jadi, sebenarnya segala sesuatu yang kita
miliki itu berasal dari Allah. Marilah kita berbuat seperti yang
dikatakan Firman Allah, "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia
bermegah di dalam Tuhan." (2Korintus 10:17)
Jika kita sudah gembung seperti balon kesombongan ini, marilah kita
meletuskan balon kita sendiri sebelum orang lain meletuskannya
(mintalah seorang anak berdiri mengambil peniti dan meletuskan balon
itu). Setiap kali kita hendak membual, marilah kita meminta Tuhan
menolong kita mengingatkan bahwa semua perkara yang baik itu berasal
dari Allah (Yakobus 1:17).