Dewasa ini gereja-gereja kita penuh dengan orang-orang yang sibuk dan yang paling sibuk ialah mereka yang bekerja di sekolah Minggu. Hal ini menunjukkan seolah-olah Allah memanggil orang yang sibuk untuk melakukan pekerjaan-Nya. Hal ini pula yang terjadi dalam pekerjaan di sekolah Minggu. Seolah-olah guru-guru akan terlalu terbebani bila mereka diberi tanggung jawab untuk mengunjungi murid- murid yang tidak hadir. Mereka akan memerlukan bantuan. Para pekerja di sekolah Minggu harus membuat beban itu seringan-ringannya agar mereka dapat meneruskan dan melaksanakan pelayanan mereka untuk Kristus. Bantuan tertentu dapat diberikan sehingga pekerjaan yang ada menjadi lebih ringan dan menyenangkan jika suatu program kunjungan yang terorganisir disiapkan dan dijalankan. Bergotong- royong meringankan pekerjaan, dan jika sekolah Minggu bekerja sama dalam tugas mengunjungi murid-murid yang tak hadir, pekerjaan itu akan dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dan efektif.
LANGKAH DALAM PROGRAM ITUKita dapat lebih memahami persoalan yang sedang kita hadapi ini jikalau kita memperinci program kunjungan ini sampai ke langkah- langkahnya yang utama. Kita akan mendapati bahwa langkah-langkah itu terdiri dari lima tugas berurutan yang harus dilaksanakan agar program itu tercapai.
Kini marilah kita meninjau bagaimana suatu program kunjungan yang terorganisir dapat menolong kita dalam melaksanakan kelima langkah ini, yang diperlukan demi suksesnya program itu.
MENGORGANISIR PERKUNJUNGANDi kebanyakan sekolah Minggu, pemimpin dan staf pekerjanya terlalu sibuk mengurusi sekolah Minggu sehingga tak mempunyai banyak waktu untuk menangani masalah murid-murid yang tak hadir. Bahkan sekolah yang amat kecil pun membuat pemimpin dan stafnya tetap sibuk. Ada seorang anggota pengurus dalam sekolah Minggu yang biasanya mempunyai lebih banyak waktu daripada yang lain, yaitu wakil pemimpin. Seringkali ia tidak mempunyai pekerjaan apa-apa dan jabatannya hanya sekadar nama saja. Ia menunggu saat bila pemimpin tak hadir supaya ia dapat menggantikan selama ketidakhadirannya. Mengapa tidak memberi pekerjaan kepadanya? Pada umumnya dialah pekerja yang terkemuka dan cakap. Jika diminta ia dapat mengambil tanggung jawab mengorganisasi dan mengatur program kunjungan murid- murid yang tak hadir. Banyak sekolah Minggu mengubah jabatan wakil pemimpin menjadi pemimpin pendaftaran atau pemimpin keanggotaan dengan memberikan tanggung jawab kepadanya dalam program kunjungan. Dalam sebuah sekolah yang kecil, wakil pemimpin dapat mengurus pekerjaan ini sendiri atau mungkin dengan bantuan sekretaris sekolah Minggu. Sekolah-sekolah yang lebih besar mungkin perlu memberikan seorang pembantu kepadanya, yaitu yang disebut sebagai panitera pendaftaran.
Sekarang, marilah kita lihat bagaimana program kunjungan ini dapat diorganisasi dengan mengikuti kelima langkah berikut ini:
Sebenarnya, setiap sekolah harus menyadari bahwa membuat catatan ketidakhadiran adalah sama pentingnya dengan membuat catatan kehadiran. Kebanyakan buku catatan sekolah Minggu kita hanya menyediakan catatan untuk mereka yang hadir. Mengapa kita tidak menyediakan juga suatu tempat untuk mencatat mereka yang tak hadir supaya kita dapat membuat perbandingan antara keduanya dan dapat mengurus ketidakhadiran itu dengan baik?
Barangkali cara yang paling efektif untuk menugaskan perkunjungan murid-murid yang tak hadir ialah dengan memakai nota perkunjungan yang dapat dipesan dari Penerbit Gandum Mas.
Bila sekretaris kelas atau sekretaris departemen mendapati bahwa ada murid-murid dari satu kelas yang tak hadir, nama serta alamat mereka itu ditulis pada nota perkunjungan murid yang tak hadir. Nota ini dapat diserahkan kepada guru dan menjadi suatu penyerahan tugas untuk mengunjungi murid-murid yang tak hadir itu.
Banyak sekolah yang menggabungkan kunjungan kepada murid-murid yang tak hadir dengan kunjungan kepada calon-calon anggota, yaitu mereka yang telah satu atau dua kali menghadiri sekolah Minggu dan mungkin dapat menjadi anggota jika diminta secara pribadi. Bila seseorang datang ke sekolah Minggu satu atau dua kali lalu tak muncul lagi pada Minggu berikutnya, ia harus dikunjungi karena walaupun ia bukan anggota, ia adalah calon anggota. Cara terbaik untuk menarik pengunjung-pengunjung sekolah menjadi anggota ialah dengan membalas kunjungan mereka pada minggu itu juga. Kunjungan dari guru kelasnya satu atau dua hari sesudah kunjungannya ke sekolah Minggu, pasti akan meninggalkan kesan pada anak yang baru dikunjungi itu. Akan timbul keinginan dalam dirinya untuk datang lagi dan menjadi anggota tetap di sekolah Minggu itu.
Harus disadari bahwa tak ada suatu peraturan yang tetap yang dapat ditentukan untuk mengorganisir suatu program kunjungan. Corak program itu harus ditentukan oleh keadaan atau kesukaan setempat, tetapi tentu saja harus disusun suatu bentuk organisasi dengan orang tertentu yang bertanggung jawab atas administrasi pekerjaan tersebut. Gembala dan pemimpin sekolah Minggu hendaknya mengawasi, memeriksa, mendorong, dan memberi semangat dalam program tersebut.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK