Membangun komunikasi yang baik dengan anak harus memperhatikan
beberapa prinsip di bawah ini:
1. Menyediakan Waktu
Beberapa pakar menganggap bahwa waktu itu sendiri tidaklah
terlalu penting, tetapi kualitas dari waktu itulah yang lebih
penting. Jadi tidak ada suatu komunikasi yang baik yang tidak
memerlukan waktu. Sangat disayangkan bahwa banyak orang dewasa
yang tahu mencukupi kebutuhan anak secara materiil, tetapi hampir
tak mau menyediakan waktu untuk bergaul dengan anak. Demikian
pula antara guru dan murid. Komunikasi yang berhasil hanya dapat
diperoleh melalui pengorbanan waktu, dengan bertindak demikian,
ia sudah mengasihi dan memperhatikan anak.
2. Berkomunikasi Secara Pribadi
Komunikasi antara orangtua anak atau antara guru dan murid sering
bersifat negatif, dengan pengertian sewaktu anak itu ada masalah
baru orangtua mencari waktu untuk berbicara dengan mereka dan
komunikasi itu hanya berupa peneguran dan kritikan. Kadangkala
komunikasi itu hanya berbentuk suatu kepentingan saja, misalnya
mengumpulkan data atau ingin menyerahkan suatu tugas kepada
mereka, formalitas belaka. Jadi komunikasi semacam itu sekadar
ada dalam keluarga dan bukan diadakan secara pribadi. Kualitas
komunikasi memang penting, tetapi yang lebih penting ialah
bagaimana menyediakan waktu berkomunikasi secara pribadi.
Komunikasi yang diadakan secara khusus akan dapat menyelami
bagaimana rasa senang, marah, sedih, dan gembira itu. Hal
demikian bukan saja perlu dilakukan orangtua, tetapi juga
merupakan tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh guru SM.
3. Menghargai Anak
Orang dewasa, sadar atau tidak, sering meremehkan anak kecil.
Sering orang dewasa berkata, "Kamu masih kecil tidak mengerti
apa-apa, jangan ikut campur urusan orangtua!", "Ayah/Ibu sudah
makan garam lebih banyak daripada kalian, apa yang kalian
mengerti?", "Ayah/Ibu lebih tua, sebaiknya kalian patuhi
perkataan Ayak/Ibu!" Sebenarnya masalah akan banyak berkurang
bila orang dewasa dapat berbicara seperti kepada seorang yang
dihargai terhadap anaknya. Kenyataan yang berlaku sekarang
berbeda dengan masa muda orangtua, belum ada komputer dan
kemajuan ilmu pengetahuan yang secanggih sekarang; jadi tidaklah
mengherankan kalau kita menyadari kadangkala anak-anak melebihi
kita dalam hal-hal tertentu. Usahakanlah untuk menghargai anak
dan menerima pendapat mereka.
4. Mengerti Anak
Dalam berkomunikasi dengan anak, usahakanlah untuk mengenal dunia
mereka, memandang posisi mereka untuk mendengarkan apa ceritanya
dan apa dalihnya. Mengenali apa yang menjadi suka dan duka,
kegemaran, kesulitan, kelebihan, serta kekurangan mereka. Seorang
guru SM harus mengenal latar belakang keluarga murid, mengetahui
hubungan mereka dengan orangtuanya, mengenal kehidupan
keluarganya, dan juga kehidupannya di sekolah. Dengan objek
komunikasi, komunikasi akan lebih lancar dan hubungan akan
menjadi lebih erat, dan bila anak bermasalah akan mudah
diselesaikan.
5. Mempertahankan Hubungan
Komunikasi yang baik selalu didasarkan pada hubungan yang baik.
Meski orangtua atau guru memiliki wibawa tertentu di hadapan
anak, namun bila dapat menganggap anak sebagai teman, anak dapat
mengutarakan isi hatinya. Dengan terbuka ia akan menceritakan
segala kesedihan dan kegembiraannya. Oleh sebab itu, komunikasi
yang baik harus didasarkan pada hubungan yang baik.