Saran-saran dalam artikel ini dirancang untuk membantu para pengajar yang memiliki murid dengan gangguan mata sebelah atau yang buta. Selain bagi para pengajar, saran-saran di bawah ini juga dapat membantu murid-murid agar lebih nyaman berada dalam kelas.
PENERIMAAN
Sebaiknya guru memperlakukan anak yang memiliki kelemahan pada penglihatannya sama seperti memperlakukan anak-anak lain dalam kelas. Libatkan mereka dalam semua kegiatan dan terapkan peraturan yang sama dengan anak-anak lain. Menerima anak tersebut dengan penuh kehangatan dapat menjadi contoh yang baik bagi seluruh kelas. Ada baiknya pula memberi kebebasan untuk melakukan apa saja yang bisa dilakukan anak yang memiliki gangguan pada penglihatannya itu.
KOMUNIKASI
Berbicaralah dengan nada suara yang wajar. Ketika berbicara, khususnya dengan anak yang memiliki kelemahan pada penglihatan, sebutlah namanya dan katakan kepadanya siapa Anda, "Hai, Michael. Saya Kak Robbin."
Pertolongan terbaik yang dapat diberikan guru untuk membiasakan anak dengan suasana kelas ialah dengan menuntunnya menjelajahi ruangan kelas. Saat mengelilingi ruangan, jangan pernah tinggalkan anak tersebut. Sebaliknya, peganglah tangannya dengan lembut kemudian ajaklah dia untuk menyentuh perabot-perabot dan benda-benda yang ada untuk melihat di mana benda-benda itu diletakkan. Tempatkan selalu perabot dan peralatan di tempat yang sama dari minggu ke minggu. Jelaskan kegiatan apa yang terjadi di setiap daerah dalam ruangan kelas.
KEGIATAN-KEGIATAN
Posisikan anak yang memiliki kelemahan pada penglihatan tidak jauh dari alat peraga, tetapi harus tetap berada dalam kelompok anak-anak yang lain. Biarkan anak berada sedekat mungkin dengan benda-benda yang diingininya (atau, jika memungkinkan, dekatkan alat-alat tersebut kepadanya). Biarkan ia mengenali benda-benda itu melalui sentuhan.
Selama kegiatan berlangsung, perintah yang diberikan sering kali berdasarkan penglihatan, misalnya, "Lipatlah kertas kalian seperti yang Kakak lakukan." Dalam hal ini, guru dapat memberikan kebebasan kepada anak yang memiliki kelemahan pada penglihatannya untuk menyentuh tangan guru atau kertas tersebut. Tujuannya agar ia dapat mempelajari cara melipat kertas tersebut. Guru juga dapat membuat isyarat secara verbal dengan menjelaskan gambar, kegiatan, membahas tingkah laku yang guru amati di ruang kelas, dan lain-lain.
KASIH
Kepekaan pada sentuhan merupakan hal yang sangat penting bagi anak yang memiliki kelemahan pada penglihatannya. Ekspresikanlah kasih dan kepedulian terhadapnya dengan sentuhan dan pelukan yang lembut. (t/Ratri)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK