Aktivitas kali ini menyajikan contoh-contoh kreasi dalam memimpin pujian di Sekolah Minggu. Dengan contoh-contoh tersebut diharapkan guru SM dapat membuat suasana SM menjadi lebih menarik.
Sediakan sebuah saputangan. Berikan saputangan ini kepada seorang anak. Mintalah semua anak menyanyikan sebuah lagu pujian (sebaiknya lagu yang bertema keakraban.) Sementara itu, mintalah anak yang memegang saputangan untuk berdiri dan menyerahkan saputangan itu kepada salah seorang anak di kelas itu (tetapi tidak boleh diserahkan kepada anak yang persis di sebelahnya.) Anak yang hendak diberi saputangan oleh anak tersebut harus menyambutnya dengan berdiri. Kemudian anak yang semula membawa saputangan, setelah menyerahkan saputangan tersebut ia duduk di tempat anak yang diberikannya saputangan. Demikian seterusnya, yang menerima saputangan menyerahkan pada anak lainnya dan duduk di kursi anak tersebut. Dengan demikian, terjadi perpindahan tempat duduk, yang akan membuat suasana persekutuan antaranak menjadi lebih akrab. Jika suatu saat saputangan dipegang oleh guru, maka semua anak harus berdiri dan bernyanyi bersama-sama.
Dapat divariasi dengan aturan: saputangan harus diserahkan kepada anak lainnya, dengan syarat harus berbeda jenis kelaminnya (anak putra memberikan kepada yang putri, dan anak putri memberikannya kepada anak putra.)
Variasi lain adalah dengan menambah jumlah saputangan yang dipakai acara ini, misalnya dengan menyediakan 2 saputangan atau lebih, dengan aturan permainan yang sama, sehingga lebih banyk anak akan terlibat aktif. Kreasi ini membuat suasana di kelas terasa sangat akrab dan anak belajar saling menerima dan mengasihi.
Lagu: Oh, giranglah (2x) Yesus amat cinta pada saya
Oh, giranglah
Pada awal pujian anak-anak diajak menyanyikan lagu yang sangat populer ini, dengan mengganti kata "saya" dengan kata "kamu", sambil anak-anak saling menunjuk, bahwa Yesus amat cinta kepada kamu juga.
Kemudian anak-anak dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok (jumlah anggotanya bebas.) Salah satu kelompok diminta mulai menyanyikan lagu ini sambil berdiri, namun pada saat kalimat: "Yesus amat cinta pada kamu", kelompok tersebut secara serempak harus menunjuk kepada satu kelompok lainnya. Dan kelompok yang ditunjuk harus segera berdiri dan meneruskan lagu tersebut, sementara kelompok sebelumnya duduk kembali. Demikian seterusnya, setiap kelompok yang menyanyi menunjuk kelompok lainnya sebagai tanda kelompok lain tersebut harus menunjukkan pujian ini. Setiap kelompok dipimpin oleh seseorang pemimpin yang akan memberikan komando kelompok mana yang akan ditunjuk mereka.
Simulasi ini akan semakin menarik, bila kecepatan lagunya dibuat semakin lama semakin cepat, dengan demikian kekompakan dan kesigapan anak diuji. Regu yang terlambat menyanyi atau yang tidak kompak akan dicatat sebagai regu yang "gagal", regu yang paling banyak gagal akan mendapatkan tugas khusus (misalnya, diminta menyanyi atau tugas lainnya.) Memang Yesus amat cinta pada setiap anak, karena itu bersukacitalah. Tekankan makna ini kepada anak-anak.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK