Komik 'Dia Hidup di Antara Kita' menampilkan ilustrasi menakjubkan disertai dengan dialog. Ilustrasi ini akan menjamah hati, mengubah hidup, dan mengubah kehidupan pembacanya di masa depan.
Nyanyian dapat menggerakkan hati orang dan dapat menimbulkan
perasaan puji syukur yang aktif dalam hati manusia, termasuk anak-
anak SM Anda. Kerohanian anak dapat bertumbuh salah satunya karena
lagu-lagu rohani yang mereka dengarkan, pujikan, dan pelajari setiap
hari atau setiap minggu di Sekolah Minggu.
Dengan pujian rohani, hati anak-anak dapat dipenuhi dengan perasaan
kasih pada Tuhan dan dengan mudah mereka dapat masuk dalam suasana
rohani. Jika seseorang telah suka menyanyi, maka nyanyian itu dapat
menjadi satu bagian yang tidak boleh kurang dalam kehidupannya.
Nyanyian juga telah menjadi bagian yang penting di dalam kebaktian.
Sikap yang harus ada pada waktu anak-anak Sekolah Minggu menyanyi:
Harus teratur, tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat
semaunya sendiri.
Semua harus ikut menyanyi.
Harus tertib, tidak boleh berteriak-teriak.
Harus khidmat.
Harus lincah dengan hati yang penuh sukacita.
Jangan terlalu banyak berkata-kata atau komentar.
Harus ada yang memimpin.
Yang memimpin nyanyian atau paduan suara harus memperhatikan:
Jangan mengajarkan nyanyian yang pemimpin sendiri tidak bisa.
Harus bersehati dan bekerjasama dengan pemain musik.
Tempo lagu harus tepat, jika tidak, akan kacau.
Harus bersemangat dan lincah, tetapi dengan cara sederhana.
Boleh dengan cara menyanyi bergiliran antara anak-anak perempuan
dan anak laki-laki; kiri-kanan; atau depan-belakang.
Boleh menyanyikan dengan suara keras, lambat cepat perlahan; di
ubah-ubah setiap waktu menurut pemimpin supaya mereka penuh
perhatian terhadap nyanyian.
Boleh mengubah kata-kata dalam nyanyian tetapi harus sesuai
dengan kebenaran Alkitab dan sesuai dengan notnya.
Jangan terlalu lama menyanyikan not, karena perhatian lebih
penting.
Jangan terlalu banyak mengajar nyanyian baru, harus mengulang
nyanyian-nyanyian lama.
Nyanyian yang diajarkan harus dihafalkan.
Waktu mengajar nyanyian jangan terlalu lama menerangkan. Waktu
hendak mengulangi nyanyian sebaiknya pada waktu nyanyian-
nyanyian belum berakhir; segera beri aba-aba, misalnya, nyanyi
sekali lagi, atau yang kanan menyanyikan dsb., supaya tidak
menghilangkan semangat mereka.
Pemain musik jangan terlalu banyak bervariasi sebab akan
menghilangkan suasana kebaktian, juga menyebabkan anak-anak
memperhatikan musik dan tidak memperhatikan maksud nyanyian.
Tiap pengajar harus dapat turut menyanyi.
Suara pemimpin nyanyian harus cukup keras.
Bila anak-anak tidak mau menyanyi, pemimpin tidak boleh marah,
melainkan harus mencari cara supaya semua anak-anak dapat ikut
menyanyi.
Memilih nyanyian:
Jangan terlalu panjang.
Perkataan jangan yang sukar dimengerti.
Isi nyanyian harus sesuai dengan Alkitab.
Nyanyian harus sesuai dengan pelajaran.
Kelas remaja harus memilih nyanyian yang dipakai dalam kebaktian
umum supaya waktu mereka masuk kebaktian umum, tidak asing lagi.
Tinggi rendah nyanyian harus sesuai dengan nada suara anak-anak.
Jangan melampaui nada suara anak-anak. Biasanya nada suara anak-
anak dari kunci A-C.
Bila dalam suatu nyanyian tidak dituliskan nada suaranya, maka
nyanyian nada yang tertinggi 6=F; 7=E; 1=D; 2=C; dsb.