Persiapan:
Cara bermain:
Pemimpin permainan dan seluruh peserta menghafalkan lebih dahulu
nama-nama buah Roh yang tercantum dalam
Dalam kelompok, setiap peserta saling memperkenalkan diri, kemudian
mengulang kembali nama-nama buah Roh yang tertulis dalam
Pemimpin membuat suatu garis start di lantai, kemudian setiap peserta kelompok berbaris. Pada garis tersebut diletakkan sebuah piring dan dalam piring itu ditaruh beberapa buah-buahan. Kira-kira, 20 meter dari piring pertama, diletakkan sebuah piring kosong.
Ketika permainan dimulai, peserta pertama mengatakan, "Saya berbuah kasih" dengan suara keras, lalu ia mengambil satu buah yang terdapat di dalam piring dengan menggunakan sendok sayur. Setelah itu, ia berlari menuju piring kosong dan meletakkannya di piring itu. Ketika ia kembali ke tempat semula, ia memberikan sendok sayur itu kepada orang kedua, dan ia mengatakan, "Saya berbuah suka cita". Orang kedua berlari menuju piring yang berisi satu buah tadi dan membawanya kembali ke tempat semula, lalu meletakkan buah itu di piring yang pertama. Demikian seterusnya, sampai semua nama buah Roh tadi disebutkan sebanyak dua kali. Kelompok yang paling cepat menyelesaikan permainan ini menjadi pemenangnya.
Buah-buahan yang jatuh ke lantai tidak boleh diambil dengan bantuan tangan atau kaki, tetapi harus diambil dengan sendok sayur tadi. Sewaktu berlari, salah satu tangan harus diletakkan di belakang punggung, dengan menyebutkan sebelumnya, "Saya berbuah ...." Bila ia salah atau lupa menyebutkan nama "buah" itu, ia harus mengulangnya sekali lagi.
Tujuan:
Sebagai orang Kristen, kita harus selalu menghasilkan buah Roh, dan
buah Roh itu harus nyata dalam kehidupan kita setiap hari
(
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK