ROH KUDUS MENYERTAI PARA RASUL
Dalam percakapan Yesus sebelum Ia naik ke surga, kita mendapatkan pernyataan yang paling jelas mengenai fungsi dari Roh Kudus. Pernyataan Yesus yang paling kita kenal adalah, "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku" (Yoh. 16:14). Kita memberi penekanan pada pernyataan, "Ia akan memuliakan Aku". Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang; Ia mati di kayu salib untuk kita; kita dibenarkan melalui darah-Nya. Jadi, apakah tidak menyedihkan bila kita cenderung memerhatikan karunia rohani atau pelayanan Roh Kudus sampai-sampai kita lupa bahwa misi Roh Kudus adalah untuk memuliakan Yesus? Bacalah seluruh Kisah Para Rasul dan Anda akan melihat bahwa Roh Kudus bekerja melalui para rasul untuk memuliakan Kristus. Mereka memuliakan Dia melalui khotbah-khotbah mereka; tujuan utama dari khotbah mereka adalah Yesus dan kebangkitan-Nya.
Surat-surat yang ditulis oleh para rasul menunjukkan bahwa para rasul itu benar-benar menerima kehadiran dan tuntunan Roh Kudus, tetapi mereka mengakui Yesus sebagai Tuhan.
Secara khusus, Yesus mengajarkan bahwa para rasul akan dituntun secara khusus oleh Roh Kudus. Roh Kudus mengajarkan segala hal kepada mereka dan memberi mereka kemampuan untuk mengingat semua yang telah Yesus ajarkan kepada mereka (Yoh. 14:26). Hal ini menempatkan para rasul di tempat yang unik sebagai saksi dari perbuatan Kristus dan perkataan-Nya. Paulus menyatakan bahwa kebijaksanaan dari Allah telah diberitahukan kepada para rasul, bahwa dalam hal ini "Allah telah menyatakannya oleh Roh" (1Kor. 2:10). Mungkin ada berbagai teori mengenai bagaimana hal ini terjadi, namun kita harus melihat bahwa kesaksian dari Perjanjian Baru menyatakan bahwa para rasul tetap berdiri sebagai saksi yang sejati atas Kristus dan misi-Nya. Roh Kudus menggunakan mereka untuk tujuan ini.
Yesus berkata kepada mereka agar setelah kebangkitan-Nya, mereka jangan memberitakan Injil kebangkitan-Nya dulu sampai mereka "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi" (Luk. 24:49). Mereka mematuhi perintah ini; mereka menunggu. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus datang kepada mereka dan masa penginjilan pun dimulai. Mereka tidak bertindak sendiri; mereka tidak berada di tempat yang sepi -- Pelindung yang dijanjikan Yesus sudah datang!
MENGINSAFKAN DUNIA
Yesus juga mengajarkan bahwa Roh Kudus akan "menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman" (Yoh. 16:8). Penting untuk diingat bahwa kuasa untuk menginsafkan orang yang berdosa dan membawa orang lain kepada Kristus dilakukan bersama Roh Kudus. Hanya di dalam Alkitab sajalah kita bisa mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk membawa orang lain kepada Yesus. Ketika kita menyadari kebenaran ini, kita akan belajar lebih banyak lagi tentang Alkitab dan tidak mengandalkan keyakinan kita sendiri dalam menginjili orang lain. Kita akan melihat bahwa memenangkan jiwa tidak hanya dengan kesaksian manusia saja, tetapi juga melalui kesaksian Roh dalam firman Tuhan.
DALAM HIDUP BARU
Keselamatanlah yang berhubungan langsung dengan penginsafan. Yesus mengajarkan bahwa kelahiran baru ada dalam air dan Roh. Nikodemus pernah mengalami kesulitan dalam kelahiran baru ini; dia gagal memahami bagaimana seseorang dapat lahir kembali untuk kedua kalinya. Yesus mengatakan bahwa proses lahir baru adalah melalui air dan Roh. Bagaimana hal ini bisa terjadi menimbulkan berbagai spekulasi. Ada ayat-ayat lain dalam Perjanjian Baru yang bisa membantu dalam hal ini. Dalam surat Petrus yang pertama, ada beberapa ayat yang menjelaskannya. "Terpujilah," kata Petrus, "Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada kita yang hidup yang penuh pengharapan" (1Ptr. 1:3). Pada ayat 23 Petrus mengatakan, "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal."
Yesus menghubungkan "dilahirkan kembali" dengan "air dan Roh" ketika Dia mengajar Nikodemus (Yoh. 3:3-5). Petrus menunjukkan bahwa kita dilahirkan atau dilahirkan kembali, melalui firman Allah. Ini membuktikan bahwa Roh Kudus bekerja melalui firman dalam bentuk yang kita kenal sebagai lahir baru. Ada misteri besar dibalik peristiwa mengapa hal ini bisa terjadi pada manusia, meskipun metode itu sebenarnya bukanlah suatu misteri. Sekarang ini kita memiliki alat untuk menginjili orang yang belum mengenal Kristus, yaitu dengan membagikan firman Allah kepada mereka. Yesus mengatakan kepada para rasul-Nya bahwa mereka harus mengabarkan Injil kepada semua orang dan Paulus mengatakan, "Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil" (1Kor. 1:21).
DALAM HIDUP KEKRISTENAN
Tetapi belum ada hal penting mengenai aktivitas Roh yang dapat diperoleh dari ajaran Yesus. Pada hari terakhir saat perjamuan di Yerusalem, "Yesus berdiri dan berseru: `Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.` Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan" (Yoh. 7:37-39). Yesus memperkirakan bahwa Roh akan bekerja dalam dan melalui hidup orang percaya. Meskipun pada saat ini, jika kita membicarakan tentang Roh Kudus itu adalah suatu hal yang misterius, namun pada abad pertama orang-orang Kristen menerima kehadiran Roh Kudus sebagai dorongan yang penting dalam hidup mereka. Hal ini dapat dilihat dari cara Paulus berbicara tentang "buah Roh" (kasih, sukacita, dsb.).
Hal ini juga penting untuk diketahui bahwa pada pasal yang kelima dari Injil Yohanes, di tengah-tengah Yesus mengajar tentang Roh, Dia mengatakan kepada para murid bahwa Dia adalah pokok anggur dan mereka adalah ranting-rantingnya. Perumpamaan tentang anggur dan ranting benar-benar menggambarkan hubungan kita dengan-Nya. Hanya karena Dia bekerja "dengan tangan Allah", maka sekarang dengan "tangan Allah", Roh Kudus, Ia tinggal di dalam kita dan memampukan kita untuk hidup dalam kehidupan Kristen.
Betapa menyenangkannya mengetahui bahwa kita tidak dibiarkan hidup dalam kesusahan -- karena Pelindung kita bersama kita. Kita adalah rumah Roh Kudus. Kita bukanlah milik kita sendiri; kita telah ditebus dengan harga. Dengan demikian, kita akan memuliakan Allah dengan tubuh kita (1Kor. 6:19, 20). (t/Ratri)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK