I. Anak Sebagai Berkat Tuhan.
Betapa senangnya keluarga apabila memperoleh kehadiran anak,
apalagi jika telah lama diidamkan. Menurut ajaran Alkitab, anak
merupakan pemberian Tuhan. Tuhan Campur tangan dalam kejadian
setiap orang di kandungan ibunya (
Anak adalah pribadi yang bertumbuh dan berubah. Ada banyak kebutuhan dirinya yang perlu mendapat pemenuhan dari orangtua. Jika pemenuhan kebutuhan itu terhambat, maka tentu anak menderita dalam hidupnya. Adapun kebutuhan anak yang harus dipenuhi antara lain adalah:
Jika anak mempunyai kebutuhan demikian, maka orangtua harus memberikan tenaga (energi) serta waktu bagi pertumbuhan pribadi anaknya. Permasalahan terjadi apabila orangtua sepenuhnya menyerahkan pembinaan dan pemenuhan kebutuhan anaknya kepada orangtua pengganti seperti pembantu, pengasuh, dan media, dll. Relasi kakek dan nenek terhadap anak pun harus dijaga sedemikian rupa agar orangtua masih berperan aktif di dalam memberikan bimbingan.
II. Cara Belajar Anak.
Anak memandang dirinya sebagai dunianya sendiri. Karena itu anak bersifat egois (berpusat pada diri sendiri), ingin memuaskan keinginannya. Sebab itu anak cenderung menarik perhatian orang di sekitarnya. Sekalipun demikian, keluarga harus mendidik anak untuk keluar dari egosentrismenya seiring dengan pertumbuhannya. Caranya tidak cukup dengan memberikan "kotbah" atau "ceramah"!
Demi efektifitas pembinaan kita bagi anak, maka kita harus mengerti cara belajar anak yang sedikit banyak berbeda dengan cara belajar orang dewasa.
III. Keunikan Anak.
Hal lain yang juga penting diperhatikan dalam pembinaan anak
ialah berkaitan dengan keunikannya.
A. Setiap anak mempunyai temperamennya.
B. Setiap kepribadian anak juga dipengaruhi oleh urutan kelahirannya di dalam keluarga.
IV. Pentingnya ayah sebagai kepala rumah tangga.
Alkitab mengajarkan bahwa kepala dalam suatu rumah tangga
adalah suami (ayah). Ayah menjadi lambang (simbol) otoritas, wibawa
dan kekuasaan yang dimiliki Allah. Ibu adalah pendamping ayah (
Oleh sebab itulah di dalam Keluarga Kristen, perlu terjadi
relasi yang baik dan benar di antara suami-istri. Istri harus terus
belajar memberi peluang atau kesempatan bagi suaminya untuk hadir
dan berperan sebagai kepala rumah tangga. Karena itulah firman Allah
menegaskan bahwa istri harus tunduk kepada suami dan suami harus
menjaga nama baik istrinya (
Pembinaan anak bukanlah merupakan perkara ringan. Bagaimana kelak karakter dan kehidupan anak dipegaruhi oleh banyak faktor, termasuk situasi yang dihadapinya. Meskipun demikian, segala benih kebaikan yang sudah diterima anak akan menjadi modal yang teguh di dalam menjalankan tugas kehidupan berikutnya.
Karena faktor si jahat juga tidak diam terhadap pembinaan anak kita, maka penting kita terus berdoa bagi anak-anak. Orangtua bertindak sebagai:
Tuhan Memberkati.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK