Jenis Bahan PEPAK: Artikel
- Dititik-beratkan pada adanya KOMUNIKASI, yaitu "hubungan timbal balik
antara Orangtua dan anak."
Harus disadari, bahwa adalah UMUM, jika manusia-manusia dengan
usia yang berbeda-beda tinggal serumah atau berhubungan satu sama
lain, konflik-konflik tidak dapat dihindari. Baru perbedaan usia-
usia generasi saja sudah menghasilkan pendirian - pandangan -
perhatian dll. yang berbeda-beda.
Konflik merupakan warisan yang PALING ABADI dari Adam dan Hawa
pada umat manusia. Di dunia ini tidak ada hal yang baru, tetapi
juga tidak ada yang terselesaikan.
- Penghalang-panghalang bagi Komunikasi yang baik dapat berupa:
- Tembok-tembok emosi yang tebal, penghalang untuk saling
MENGENAL/MENGHARGAI.
- Peristiwa-peristiwa yang bertumpuk sedari masih kecil: masing-
masing salah faham, perbedaan pandangan/keinginan.
- Karena saling mengharap terlalu banyak.
- Kecerahan/kesembarangan dari kedua fihak.
- Ketidakadaan identifikasi pada kedua fihak.
- Kesalahan-kesalahan yang umum adalah:
- Orangtua bersikap - berkata - bertindak terlalu keras.
- Menuntut/mengharap terlalu banyak, seringkali menyimpang dari
pembawaan dan kesanggupan anak.
- Masih memperlakukan seperti anak, walaupun sudah dewasa.
- Fihak anak tidak suka berterus-terang, kurang terbuka, hingga
seolah-olah mengelabuhi orangtuanya, walaupun tidak dalam arti
yang jelek.
- Orangtua sebaiknya memaklumi, bahwa apa yang mereka pandang
sebagai:
- Pemberontakan - sebenarnya hanya merupakan ketakutan,
kecemasan, kebimbangan.
- Keras Kepala - sebenarnya hanya panik yang mendalam, yang dulu
mungkin juga pernah menghantui mereka semasa mudanya.
- Tidak bertanggung jawab - hanya disebabkan karena mereka tidak
pernah mendidik untuk belajar menentukan PILIHAN secara sadar
dan seksama. Sebagaimana juga telah dilalaikan oleh orang-orang
tua mereka sebelumnya.
- IDENTIFIKASI : Untuk mendobrak tembok-tembok penghalang bagi
Komunikasi yang baik, kedua fihak -- orangtua dan anak - berusaha
mengadakan Identifikasi. Ini berarti, bahwa masing-masing berusaha
untuk menempatkan diri pada fihak lain. Lalu berusaha memandang,
merasakan, memikirkan persoalan dari sudut fihak lain, bukan dari
sudutnya sendiri. Hasilnya akan sangat mentakjubkan!
Identitas bukanlah gagasan manusia, melainkan PEMIKIRAN ILLAHI.
Tatkala Tuhan memutuskan untuk memasuki kehidupan manusia dalam
WUJUD MANUSIA, yaitu Bayi YESUS, Tuhan telah melakukan
IDENTIFIKASI yang SEMPURNA! Tidak ada yang dapat mengatakan, bahwa
Tuhan tidak tahu akan hidup dan penderitaan umat manusia. Karena
Tuhan sendiri telah hidup dan menderita sebagai manusia. Tuhan
telah mengalami: Kepalsuan - fitnah - penindasan - ketidak-adilan,
untuk akhirnya dihukum mati di Kayu Salib tanpa dosa.
Maka sebaiknya kedua fihak BERTINDAK DEWASA. Sama-sama menggunakan
KUNCI EMAS dari Identifikasi. Dan berusaha untuk mendobrak
penghalang-penghalang bagi saling pengertian - saling pendekatan,
dan saling menghargai.
- Kita semua mengalami dan mengetahui akan KEBUTUHAN yang aneh dan
misteris akan adanya komunikasi sejati antara orangtua dan Anak.
Kerukunan dan ketentraman rumah tangga orangtua PENTING bagi
anak. Kerukunan dan ketentraman rumah tangga Anak PENTING bagi
orangtua. Bila anak jauh dari orangtua, karena studi atau
pekerjaannya, anak akan merasa hatinya jauh lebih tentram dan
mantap, bilaman kabar- kabar dari rumah menyatakan, bahwa semuanya
baik dalam rumah tangga orangtuanya. Begitupun sebaliknya, orang
tua akan merasa lega dan tentram, bilamana kabar-kabar dari anak
menyatakan, bahwa semua ada dalam baik. Dan ini akan BERLANGSUNG
TERUS, juga jika anak-anak sudah berkeluarga sendiri. Dan akan
berlangsung terus SEMASA HIDUPNYA, Keinginan/harapanan, bahwa
semua aman dan damai dalam rumah tangga orangtuanya. Ini bukan
berarti Ikatan dengan orangtua (oudersbinding) yang terlalu kuat,
karena sifatnya yang UMUM. Hingga kita jadi yakin, bahwa HANYA
TUHAN yang dapat menanam perasaan itu dalam hati tiap umatnya.
Komunikasi yang harmonis antara orangtua - anak diharap akan
dapat tercapai, bilamana kedua fihak suka memulai dengan saling
meng-identifikasi diri masing-masing. Tentunya tidak akan berhasil
dalam waktu pendek. Tetapi sesudah lewat bertahun-tahun, pada
waktu usia orangtua sudah lebih lanjut dan anak sudah lebih
dewasa dan matang.
Tetapi kita harus YAKIN, bahwa usaha yang sadar dan terarah akan
membawa hasil, karena Tuhan telah menaruh dalam hati umat-umatNya
KERINDUAN akan KERUKUKAN antara manusia-manusia yang mempunyai
tali kekeluargaan.
- Para orangtua berkewajiban untuk membimbing - mendorong -
membiayai anak-anaknya. Tetapi KEBEBASAN untuk memilih ada pada
anak-anak sendiri. MEMILIH pada bidang ilmu/pekerjaan mana yang
paling sesuai dengan bakat dan kesukaannya dimana mereka bersedia
untuk mengabdikan hidupnya. Hal ini seringkali dirasakan agak
pincang oleh orangtua. Tetapi pada umumnya para orangtua acuh dan
mengasihi sekali anak-anaknya. Mereka jauh lebih rela untuk
berkorban dan bersusah payah guna kepentingan studi/usaha anak-
anaknya, daripada melepaskan mereka dari tanggung
jawabnya.
Menghadapi anak-anak, orangtua harus berhati-hati dan jangan
sampai ada anak yang satu mengadudombakan orangtua dengan anak
yang lain. Mungkin dalam hubungan dan memberi/membantu anak juga
diperlukan kebijakasanaan (De linker hand hoeft niet te weten wat
de rechter doet).
- Anak-anak sering mengeluh, bahwa orangtuanya sukar dikenal, sukar
diajak berbicara. Hal ini tidak benar. Para orangtua adalah
manusia biasa, dengan kelainan/kekurangan, yang dapat mengecilkan
hati anak- anak, tetapi juga dengan sifat-sifat yang membikin
anak-anak sayang pada mereka. Kadang kali mereka sangat sukar
dalam pergaulan. Tetapi TIDAK BENAR, bahwa mereka tidak dapat
dikenal tidak benar, bahwa mereka tidak dapat diajak berbicara.
Sebaiknya anak-anak mengadakan PEMIKIRAN. Dan MENELITI orang
tuanya. Apakah yang menyebabkan mereka bersikap/berpandangan
seperti sekarang? Bagaimana latar belakang masa muda dan masa
lampau mereka? Jika orangtua sangat sukses dan menjadi kaya, ada
kemungkinan, bahwa mereka mengharap/menuntut terlampau banyak dari
anak-anak. Otomatis mereka berpendapat, bahwa mereka akan jauh
lebih maju, andaikan mulai dari apa adanya sekarang. Jika orang
tua sangat berbakat, mereka akan mengharap, bahwa sedikitnya anak-
anak harus dapat mengimbangi mereka. Jika orangtua sangat
menderita baik lahir maupun batin sewaktu masa kecil/mudanya, ada
kemungkinan wataknya menjadi keras. Maka yang PENTING adalah,
BERUSAHALAH mengidentifikasi mereka!
- Para orangtua mempunyai JIWA dan HATI, yang kadang-kadang juga
bisa KESEPIAN - gentar - bimbang - gelisah - dan cemas. Anak-anak
harus menyadari, bahwa orangtua - jiwa dan hatinya - MEMBUTUHKAN
jiwa dan hati anak-anak. Dan akan semakin membutuhkan mereka dalam
tahun-tahun yang akan datang, mungkin lebih dari anak-anak
membutuhkan mereka.
Jiwa dan hati mereka akan KESEPIAN tanpa KASIH - Perhatian - dan
Pendekatan dari anak-anak. Berilah orangtua jalan/kesempatan
untuk masuk dalma kehidupanmu. Bukalah jalan, agar orangtua dapat
mengerti anak-anak. Beritahukanlah pada orangtua hal-hal mengenai
studi, pekerjaan dan idupmu. Tanyakanlah sekali-kali
pandangan/pendapatnya -- walaupun tidak mengikat. Mereka akan
merasa dihargai. Mereka akan berkecil hati, bilamana mereka merasa
dikucilkan dari hidupmu.
- Ada kalanya orangtua memarahi anaknya terlalu keras, dengan sikap
kata-kata yang dirasakan sebagai sangat menyinggung dan tidak
seimbang dengan persoalannya. Atau terlalu banyak
melarang/mencela, hingga anak merasa diperlakukan seperti anak
kecil, dan tidak diijinkan memiliki kebebasan pribadi. Atau
terlalu menggariskan/mencampuri cara hidup dan bekerja anak,
hingga anak merasa tertekan. Tetapi anak hendaknya janganlah lalu
Membantah dan balas/ikut marah, bahkan menuduh, bahkan orang
tuanya sendiri dimasa mudanya juga tidak selalu patuh pada orang
tuanya. Mendendam, iba pada diri sendiri, dan mendambakan
saatnya keluar dari lingkungan dan pengaruh orangtua.
Menghakimi/mengadili orangtuanya mengenai yang dipandang salah.
Memang benar, semua anak menginginkan orangtuanya yang TERBAIK
DAN SEMPURNA. Tetapi kenyataannya memang tidak ada manusia yang
sempurna. Kesadaran akan hal ini sudah merupakan satu langkah maju
kearah kedewasaan.
Ambillah jarak dari rasa-rasa ketidakpuasan itu, dan pandanglah
orangtua dengan sedikit KASIH DAN PENGERTIAN ILLAHI. Tidak mudah
untuk menerima orangtua kita, sebagaimana adanya mereka. Maka
dapat menerima ini, juga berarti satu langkah maju lagi kearah
kedewasaan jiwa kita. Dengan kunci emas dari identifikasi, kita
akan mengerti dan mengasihi orangtua, SEBAGAIMANA ADANYA MEREKA.
Tidak seperti yang diam-diam kita ingin dan harapkan. Perlu
diulang-ulang, bahwa mengerti tidak berarti membenarkan. Tetapi
dengan timbul/tumbuhnya pengertian akan lebih mudah untuk
memaafkan segala kekurangan/kelemahan. Dan menjaga, agar tidak ada
yang membekas dalam hati kita.
- Apabila anak-anak dalam usia belasan beralih menjadi puluhan
tahun, tidak MULAI TUMBUH dalam Kasih dan Pengertian terhadap
orangtuanya, maka anak-anak akan kehilangan hubungan sejati
dengan anak-anaknya sendiri kelak, sebagaimana orangtua
kehilangan hubungan sejati dengan anak-anak sekarang ini.
Apakah anak-anak tidak menghendaki Kasih dan Pengertian dari anak-
anaknya sendiri kelak? Apakah anak-anak LAYAK mendapatkan itu,
jika sekarang anak-anak sendiri TIDAK BERUSAHA untuk menyesuaikan
diri dengan orangtua?
orangtua merawat/membesarkan anak-anaknya dengan KASIH DAN
PENGORBANAN materi - tenaga - waktu - pikiran yang seolah-olah
tidak terbatas. Maka kiranya tidak lebih dari layak, jika dalam
usia orangtua yang lanjut. Anak suka memikirkan - mendampingi -
mengasihi dan memperhatikan, dan berusaha MENGISI
kesunyian/kesepian dalam hati orangtua. Tidak kurang orang-orang
yang sehari-hari selalu sibuk dan dikerumuni banyak orang, tetapi
HATINYA KESEPIAN.
Adanya KOMUNIKASI (hubungan timbal-balik) yang SEJATI antara orang
tua dan anak, tetapi BETUL-BETUL KOMUNIKASI JIWA, dan bukan hanya
komunikasi pergaulan biasa dengan segala basa-basi-nya, akan
MENGISI jiwa kedua fihak dengan rasa PUAS - KEHANGATAN - dan
KEDAMAIAN - yang tak terhingga.
Sala, 6 September 1973
Pkl. 17.00 WIB