Saat Sara memohon, "Aku mau lihat," dia benar-benar bermaksud, "aku mau menyentuh, mengocok, memasukkan ke dalam mulut, menggosokkan ke pipi, dan mengambil nafas dalam-dalam untuk mengetahui bagaimana baunya!"
Pengalaman langsung adalah pengetahuan utama untuk anak kecil. Mengamati ciptaan Tuhan membantu seorang anak untuk mulai merasakan cinta kasih, pemeliharaan, dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas. Rasa heran dan sukacita dari pengamatan dengan "menyentuh" dunia ciptaan Tuhan memberi banyak kesempatan bagi guru untuk membantu anak-anak belajar tentang Tuhan dan diri mereka sendiri.
Kita tidak tahu apa yang ada dalam pikiran seorang anak. Tapi kita tahu bahwa kebanyakan pengetahuan adalah hasil dari penggunaan panca indera anak -- perasa, penglihatan, penciuman, perasa (lidah), dan pendengaran. Pengetahuan muncul sebagai pengalaman panca indera.
PERANAN GURUReaksi seorang anak atas suatu pengalaman sering kali menjadi cermin dari reaksi sang guru. Contohnya, jika guru menunjukkan rasa kagum yang sungguh-sungguh atas kehebatan Tuhan saat membelah sebuah apel untuk menemukan biji berpola bintang, anak-anak juga akan menjadi kagum. Orang dewasa mungkin tahu bagaimana dan mengapa magnet menarik benda-benda tertentu, tapi mereka harus membangkitkan pikiran anak yang lamban dan menganggap fenomena itu sebagai sesuatu yang menarik. Pembiasan cahaya dalam sebuah prisma dan kemampuan air untuk menopang berat benar-benar merupakan bukti dari kehebatan Tuhan. Nikmatilah penyelidikan kehebatan Tuhan bersama anak-anak!
Salah satu peran guru adalah menyediakan kata-kata bagi anak-anak. Hal itu membantu mereka memahami suatu pengalaman dan menghubungkannya dengan Tuhan. Saat mereka dapat menghubungkan sebuah pengalaman dengan Tuhan, mereka mampu berpikir tentang Tuhan (Yesus atau ayat Alkitab) yang mereka dengar saat mereka mengalami sesuatu hal secara langsung. Tanpa panduan seperti itu, aktivitas untuk mengetahui kehebatan Tuhan akan menjadi terbatas.
PENGALAMAN BELAJARAnak kecil juga manusia. Saat guru membangun sebuah jembatan antara firman Tuhan dan minat anak, anak itu mulai memahami bahwa Alkitab bermakna bagi mereka! Seorang anak merasakan bahwa kebenaran Alkitab tidak terpisah dari kehidupan, tapi merupakan bagian dari kehidupan.
"Ayo kita lakukan lagi!" adalah ekspresi kesukaan anak-anak. Jika anak-anak bahagia dan puas dengan pengalaman belajarnya, tentunya mereka akan mau belajar lagi. Pengulangan seperti itu perlu dan merupakan sesuatu hal yang alami saat anak-anak belajar.
Kegiatan mengenalkan anak dengan kehebatan Tuhan akan membuat anak-anak itu familiar dengan konsep yang nantinya akan mereka dengar dalam Alkitab. Contohnya, meniup perahu-perahuan dalam panci berisi air akan membantu anak-anak mulai memahami apa yang dapat terjadi saat sebuah kapal diterpa angin topan. (t/Dian)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK