Berikut ini adalah beberapa dasar yang diharapkan dapat membantu para orangtua Kristen ataupun guru SM dalam melatih anak untuk bersaat teduh:
Biasanya, seorang anak akan lebih mudah belajar tentang sesuatu yang "tidak kelihatan" dengan melihat pada suatu yang kelihatan. Mereka dapat lebih mudah memahami suatu cerita apabila kita memperlihatkan gambar-gambar atau alat peraga lainnya. Demikian pula, mereka akan lebih mudah belajar mengenal pribadi Allah dengan melihat kebergantungan orangtuanya pada Allah. Karena itu, penting sekali bagi para orangtua Kristen untuk sungguh-sungguh menjalani kehidupan kekristenan yang pantas agar anak-anak memiliki konsep yang benar tentang Allah.
Orangtua bertanggung jawab secara berulang-ulang mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang kasih, Pribadi, dan perintah Allah dalam setiap kesempatan. Ketika anak-anak kami masih balita, selama bertahun-tahun kami mengambil waktu setiap hari untuk menceritakan cerita-cerita bergambar dari Alkitab. Mereka tetap menikmati cerita-cerita ini, walaupun sudah berulangkali mereka mendengarnya. Anak-anak juga senang menghafalkan ayat-ayat Kitab Suci, dan bahkan memiliki kemampuan untuk menghafal ayat lebih dari yang kita perkirakan. Putri kami berhasil menghafal ayat pertamanya pada usia 2,5 tahun. Selain itu, banyak kejadian yang ada di sekeliling kita yang dapat dipakai untuk memperkenalkan Allah kepada anak-anak sesuai dengan pertambahan usia mereka.
Ketika anak-anak melihat bahwa orangtua mereka memiliki persekutuan pribadi dengan Allah dalam doa dan renungan firman setiap hari, mereka juga memiliki keinginan untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orangtua mereka. Orangtua yang terlibat langsung dengan pemeliharaan anaknya diharapkan dapat melihat kehausan ini dan memenuhinya pada saat yang tepat. Sejak usia dini, mereka dapat dilibatkan dalam ibadah keluarga yang dilakukan setiap hari.
Ketika anak mulai dapat membaca, ayah atau ibu dapat mendampingi mereka membaca dan merenungkan buku renungan harian mereka. Setelah anak-anak lancar membaca, mereka perlu diberi tanggung jawab untuk melakukannya sendiri. Saat ini banyak sekali buku- buku yang tersedia, yang dapat dijadikan bahan untuk renungan harian anak-anak.
Hal praktis yang dapat dilakukan dalam membimbing anak-anak melakukan saat teduh:
Pilih buku penuntun yang sesuai dengan kemampuan anak Anda. Buku dengan banyak gambar berwarna yang menarik cocok untuk anak-anak yang masih kecil, sementara buku dengan kata-kata yang sederhana cocok untuk anak yang sedang belajar membaca.
Pilih buku penuntun yang sesuai dengan program bimbingan rohani yang Anda rencanakan.
Untuk anak-anak yang masih sangat kecil atau belum lancar membaca, buatlah cerita menarik yang mengacu pada gambar yang terdapat dalam buku penuntun.
Bimbinglah anak-anak untuk menemukan hal praktis yang akan mereka terapkan dalam kehidupan.
Doronglah anak-anak untuk membagikan apa yang mereka dapatkan dalam saat teduh.
Bangkitkan semangat dan minat anak-anak yang sedang turun dengan memberikan pujian, dorongan, ajakan, dan pengertian.
Sedapat mungkin, hindari tindakan ancaman untuk memaksa anak melakukan saat teduh.
Tunjukkan kesiapan Anda untuk membantu mereka. Relakan beberapa menit dari waktu Anda untuk menunjukkan dukungan bagi mereka dalam melakukan hal ini. Ini akan meneguhkan keyakinan anak-anak bahwa saat teduh adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK