Kamus mendefisinikan tujuan sebagai berikut, "Aktivitas yang diarahkan dengan teratur menuju pencapaian sesuatu tujuan". Dalam pengajaran SM, tujuan pelajaran itu merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan oleh guru agar terjadi sebagai akibat dari mengajarkan ajaran tersebut. Tujuan dapat dinyatakan sebagai suatu pernyataan yang langsung, misalnya, "Menolong setiap pelajar agar menemukan dalam hal-hal apa ia membatasi Kristus, dan menolong masing-masing untuk mulai percaya Tuhan dalam hal-hal tersebut". Atau tujuannya dapat dinyatakan dalam bentuk sebuah pertanyaan yang mungkin diajukan pada pelajar sehubungan dengan pelajarannya, misalnya, "Dalam hal-hal apakah saya membatasi Kristus? Bagaimanakah saya bisa mulai percaya Tuhan dalam hal-hal tersebut?"
JENIS-JENIS TUJUAN MENGAJAR
Tujuan Pertama:
Tujuan utama pengajaran SM ialah agar murid-murid kita bertumbuh
menjadi dewasa dalam Kristus.
Tujuan Triwulan dan Unit:
Pentinglah bahwa setiap guru menyusun suatu tujuan untuk seluruh
rangkaian pelajaran dalam satu triwulan. Hal ini akan menolongnya
untuk melihat bagaimana setiap pelajaran merupakan bagian dari
suatu keseluruhan. Kemudian, tujuan triwulan itu dapat dibagi dalam
beberapa tujuan unit yang meliputi dua atau lebih pelajaran yang
berpadanan.
Tujuan Pelajaran:
Tiap-tiap tujuan pelajaran merupakan langkah-langkah langsung yang
diambil untuk mencapai tujuan unit dan tujuan triwulan.
Para pendidik sering kali berbicara tentang tiga macam tujuan pelajaran:
Suatu tujuan pelajaran yang baik harus mencakup ketiganya, meskipun salah satu dapat diberi tekanan khusus. Jika tujuan keseluruhan kita adalah bertumbuh menuju kedewasaan dalam Kristus, maka mengajar dengan tujuan pengetahuan saja tidak akan mencapainya, demikian juga halnya bila tujuan kita hanya berpusatkan sikap atau inspirasi belaka. Bila hendak mengajar untuk mengakibatkan pertumbuhan, maka kita harus mengajar agar mendapat tanggapan kelakuan. Mengetahui dan merasa adalah bagian dari tanggapan melakukan. Tanggapan itu biasanya didahului suatu perubahan dalam pengetahuan dan sikap. Yang perlu ditekankan di SM ialah mengajar untuk mengakibatkan perubahan dalam kelakuan dan tindak tanduk.
PERLUNYA TUJUAN PELAJARAAN
Sifat belajar sendiri menyebabkan tujuan pengajaran sangat diperlukan. Biasanya belajar bukan suatu aktivitas yang dilakukan untuk sekedar belajar saja. Belajar merupakan ikhtiar untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu. Misalnya, seorang remaja yang belajar mengemudikan sepeda motor. Dia tidak mempelajari pedoman "Peraturan Lalu Lintas" hanya supaya dia dapat mengatakan telah menguasai isinya. Dia tidak menempuh ujian pengemudi supaya dia dapat mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia telah lulus ujian. Dia melakukan itu agar dapat memperoleh SIM-nya dan mulai mengemudikan sepeda motor di jalan raya. Belajar mengemudi hanyalah suatu cara menuju ke suatu tujuan.
Demikian pun pendidikan Kristen merupakan ikhtiar untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan akhirnya ialah kedewasaan di dalam Kristus. Tiap pelajaran merupakan selangkah menuju jurusan tersebut; suatu perubahan, suatu tanggapan yang membawa si pelajar lebih dekat kepada kesesuaian dengan Kistus.
Jika memang demikian halnya, maka sebelum guru dapat membuat rencana agar murid-murid memahami pelajarannya, dia harus tahu betul-betul apakah tujuan yang hendak dicapainya. Guru harus memutuskan kemana tujuannya sebelum dia membuat rencana bagaimana dia dapat sampai di sana. Makin jelas tujuannya makin mudahlah membuat rencana untuk mencapainya.
Kita dapat melihat lebih jelas betapa perlunya tujuan apabila kita menilik beberapa akibat yang timbul karena adanya tujuan pelajaran. Tanpa tujuan mungkin seorang guru akan mencoba menguraikan terlalu banyak bahan. Ajaran yang tidak bertujuan cenderung akan melantur. Ajaran yang tidak bertujuan sering kali tidak berkaitan dengan kebutuhan hidup si pelajar. Apabila guru tidak memusatkan usahanya untuk mendapat tanggapan, biasanya ajaran yang tidak bertujuan itu tak akan mengakibatkan banyak perubahan.
MAKSUD DAN TUJUAN PELAJARAN
SIFAT-SIFAT TUJUAN PELAJARAN YANG BAIK
Tujuan pelajaran yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
MEMILIH TUJUAN MENGAJAR
Memilih tujuan pelajaran sering kali merupakan bagian yang tersukar namun yang terpenting ketika merencanakan pelajaran. Dua faktor harus dipertimbangkan bila memilih tujuan pelajaran:
Setelah guru mengerti di mana prinsip-prinsip Alkitab menyentuh kebutuhan hidup para pelajar, maka ia sudah dapat menyusun tujuan pelajarannya.
Biasanya buku-buku kurikulum memberikan tujuan untuk setiap pelajaran. Tetapi tidak ada seorang penulis pun yang dapat menyusun tujuan pelajaran yang akan memenuhi kebutuhan setiap kelompok yang memakai bahannya. Biasanya guru merumuskan kembali tujuan itu agar sesuai dengan kebutuhan khusus dari murid-muridnya.
Bagilah semua staf menurut tingkat-tingkat usia yang diajarinya. Suruh masing-masing kelompok melatih untuk merumuskan tujuan pelajaran untuk minggu depan. Kemudian, para guru memberikan penilaian terhadap hasil masing-masing perumusan berdasarkan sifat- sifat tujuan pelajaran yang baik yang diuraikan dalam rapat ini. Tujuan pelajaran yang disetujui oleh tiap kelompok tertentu mungkin akan berbeda dengan hasil perumusan masing-masing guru. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap kelas mempunyai kebutuhan yang berbeda- beda.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK