Dari mana asal mula tradisi memasang pohon Natal? Kelihatannya tak seorang pun tahu dengan pasti siapa yang memulai tradisi tersebut untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus, namun ada cukup banyak legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri, di antaranya adalah:
Pengalaman "supranatural" St. Boniface
Menurut sebuah legenda, ada seorang pendeta Inggris bernama St.
Boniface yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis.
Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok
orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di
sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka,
secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tsb dengan pukulan
tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat
pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.
Martin Luther dan pohon cemaranya
Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh
Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu
malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di
angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di
hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan
membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan
gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther
memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.
Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Bagi orang-orang yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada jaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag. Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.
Maka dari itu ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari.
Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain "evergreen". Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan "hidup kekal", sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK