Keteladanan seorang guru SM tidak terlepas dari kehidupan
pribadinya, terutama kehidupan ibadah mereka. Jika kita ingin
menjadi teladan bagi setiap anak murid kita, baharuilah kehidupan
rohani kita, agar teladan yang kita berikan pada anak didik kita
adalah teladan yang tulus tidak munafik. Kehidupan ibadah yang
bagaimana yang harus dimiliki para guru SM? Silakan simak artikel
berikut ini:
KEHIDUPAN IBADAH PARA GURU
PENDAHULUAN
Seorang guru yang menyampaikan Firman Tuhan dengan efektif dan yang
mengajarkan Firman Allah dengan penuh kuasa, pasti pertama-tama ia
telah berdoa dan mendapat pimpinan serta ajaran dari Tuhan sendiri.
Supaya dapat menjadi guru Kristen yang efektif, kita harus tetap
bersekutu dengan Tuhan. Persekutuan ini dapat dipelihara dengan
berbagai cara, tetapi yang paling penting adalah mempelajari Firman
Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan di dalam doa. Buku-buku santapan
rohani lainnya juga sangat menolong.
Namun demikian, salah satu bahaya yang besar bagi guru Kristen
ialah anggapan bahwa ia sedang membina kehidupan ibadah pada waktu
ia mempelajari pelajarannya secara rutin. Mungkin ada yang
beranggapan bahwa mereka telah meluangkan waktu cukup banyak setiap
minggu untuk persiapan pelajaran dan mungkin mereka merasa bahwa
waktu ibadah tambahan itu tidak perlu. Seorang pendidik Kristen yang
sudah kenamaan, yaitu Lois LeBar, mengatakan, "Pelayanan kepada
Yesus merupakan saingan terbesar dari ibadah kepada Yesus."
PENELAAHAN ALKITAB
Ada guru yang mempelajari Alkitab hanya untuk menyiapkan pelajaran
yang akan datang. Tetapi hal ini tidaklah menghasilkan banyak
kemajuan rohani dalam kehidupan sang guru. Hal itu hanya sekedar
menambah pengetahuan Alkitabnya. Namun demikian, menyelidiki Alkitab
sebagai persiapan pelajaran dapat membantu kehidupan ibadah kita,
jika kita menyelidikinya bukan semata-mata dengan maksud
menganalisanya saja. Kita harus belajar membiarkan ayat-ayat Alkitab
itu berbicara lebih dahulu kepada diri kita sebagai pembaca, bukan
sebagai guru. Dalam bacaan itu kita harus bisa menemukan prinsip-
prinsip yang telah ditempatkan oleh Allah untuk pertumbuhan pribadi
kita.
Penelaahan kita akan lebih berarti jika kita mempelajari Firman itu
dengan maksud mencari sesuatu yang khusus. (Pokok-pokok berikut ini
tulislah pada papan tulis besar). Hal-hal yang harus kita perhatikan
pada waktu membaca Alkitab:
1. Perintah untuk ditaati.
2. Janji untuk dipercaya.
3. Peringatan untuk diperhatikan.
4. Teladan baik untuk dicontoh.
5. Teladan buruk untuk dijauhi.
6. Doa untuk disalin.
Bahaya terbesar yang mengancam penelaahan Alkitab yang sangat
berarti adalah kalau hal itu menjadi kerutinan yang biasa.
Sebaiknya, jangan hanya menelaah Alkitab sebagai persiapan untuk
pelajaran saja, tetapi juga untuk ibadah pribadi. Sekali-kali
pelajarilah suatu pokok atau kata, sejarah atau biografi. Cara-cara
ini sudah barang tentu akan memerlukan pemakaian alat-alat bantu,
misalnya kamus, tafsiran, konkordansi, dll. Memakai terjemahan yang
berbeda akan membantu juga. Terbitan-terbitan baru yang memuat
beberapa versi Alkitab dengan sejajar, akan baik sekali untuk
membandingkan beberapa versi yang berbeda.
[Red.: Dalam bahasa Indonesia, sumber-sumber tsb. di atas hanya
sedikit -- untuk memakai versi berbeda dan sejajar, untuk kamus,
konkordansi, dan alat-alat bantu lain dalam bahasa Indonesia,
Anda bisa melihat/menggunakannya di situs SABDAweb dengan alamat:
==> http://www.sabda.org/sabdaweb/
atau untuk cara/ide/informasi yang lebih lanjut kirim surat kepada
==> Staf e-BinaAnak < Staf-BinaAnak@sabda.org > ]
Sediakanlah pensil dan kertas dan biasakan diri untuk mencatat hal-
hal yang penting. Buatlah garis besar atau skema dari bahan yang
Saudara baca dan tulislah ayat-ayat penting. Atau buatlah tafsiran
sementara Saudara baca. Sekali-kali cobalah untuk menulis pengertian
Saudara sendiri mengenai bacaan itu, dengan menuliskan arti setiap
ayatnya dalam kata-kata Saudara sendiri. Simpanlah catatan ini untuk
dipakai dalam persiapan pelajaran yang akan datang.
BERDOA
Masalah yang paling umum dalam kehidupan doa banyak orang Kristen
ialah: (tulislah ini) berdoa secara umum, permintaan doa yang
terbatas dan jadi biasa untuk berdoa sebagai tatacara belaka. Untuk
menghindari masalah doa secara umum dan juga untuk meluaskan isi
doa, catatlah keperluan-keperluan khusus yang akan dipanjatkan dalam
doa. Sediakanlah buku tulis dengan menggunakan satu halaman untuk
tiap-tiap murid dalam kelas Saudara. Tulislah keperluan yang ada
dalam kehidupan masing-masing murid. Dan bila berdoa berpedomanlah
pada catatan itu. Catatlah pula jawaban Tuhan atas keperluan-
keperluan tersebut.
Ada orang Kristen yang merasa tertolong untuk mendoakan keperluan
khusus atau kelompok-kelompok tertentu pada hari-hari yang berlainan
dalam seminggu, misalnya begini: Senin, mendoakan para pendeta
perintis; Selasa, ucapan syukur atas jawaban-jawaban tertentu; Rabu,
para pekerja, pendeta, dan penginjil; Kamis, tugas-tugas, pekerjaan
Saudara bagi Tuhan; Jumat, keluarga; Sabtu, saudara-saudara seiman;
Minggu, berbakti di gereja. (Saudara boleh menuliskan daftar tsb. di
papan tulis.)
Sekali-kali cobalah beberapa bentuk doa yang berbeda di samping doa
yang spontan, tanpa persiapan. Ini dapat meliputi (tulislah ini):
doa yang tertulis atau dikarang secara pribadi, doa dan rangkaian
doa yang ditulis orang lain, nyanyian dan koor doa, sajak doa, doa-
doa dari Alkitab misalnya seperti doa Daud , Tuhan Yesus, dan
Paulus; doa dalam hati dan merenungkan Firman Allah yang baru
dibaca.
Salah satu penghalang bagi doa dan kehidupan beribadah yang efektif
adalah masalah waktu. Berikut ini ada beberapa kemungkinan yang
dapat Saudara pakai:
1. Pagi-pagi sekali, Berganti pakaianLAH sebelum memulai sehingga Saudara betul-betul sudah tidak mengantuk.
2. Sekitar pukul 9 pagi, setelah semua anggota keluarga berangkat ke sekolah dan ke kantor.
3. Di tempat kerja atau di sekolah, pada waktu istirahat atau di tempat belajar.
4. Sesudah sekolah atau bekerja.
5. Sesudah makan malam.
6. Pada waktu yang berlainan setiap hari supaya sesuai dengan jadwal waktu yang berubah-ubah.
Akan menolong sekali apabila Saudara mempunyai tempat khusus untuk
ibadah setiap hari, tempat untuk menyimpan bahan-bahan ibadah,
tempat khusus yang terpisah dari keramaian sehari-hari. Tempat-
tempat yang mungkin untuk dipakai: kamar tidur, di gudang, di
loteng, di tempat terbuka, dll.
MEMBACA SEBAGAI IBADAH
"Berikan seorang pekerja yang senang membaca," adalah permintaan
pemimpin-pemimpin di segala bidang.
Setiap pekerja yang mengambil tanggung jawab dengan sungguh-sungguh,
ingin sekali memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan
kemampuannya dalam lapangan pelayanannya. Demikian pula hendaknya
bagi guru-guru sekolah Minggu. Membaca memberi banyak kesempatan
untuk pertumbuhan dan perkembangan rohani serta memperdalam
pengetahuan Alkitab. Dengan jalan membaca kita akan tetap menyadari
kebutuhan lingkungan dan murid-murid kita. Dengan perantaraan
penulisan mereka, kita dapat bersekutu dengan beberapa cendekiawan
yang terpandai di dunia.
Keluhan yang umum dari banyak orang ialah mereka tidak punya waktu
untuk membaca. Persoalan mereka mungkin dapat dipecahkan dengan
memanfaatkan waktu luang yang ada, meskipun singkat. Orang yang
membaca dengan kecepatan normal selama 15 menit setiap hari, akan
membaca dalam satu tahun 18 buku yang tebalnya rata-rata 200
halaman. Kebiasaan yang baik ialah mengantongi buku ukuran saku
sehingga dapat membacanya apabila sedang menunggu seseorang atau
sedang dalam kendaraan. Buku-buku yang baik hendaknya diletakkan di
sana sini dalam rumah sehingga apabila ada waktu sedikit dapat
segera dibacanya.
Pertanyaan selanjutnya adalah: apa yang harus dibaca? Karena begitu
banyak buku yang dengan pesat mengalir dari kantor-kantor penerbit
dewasa ini, maka patutlah kita memilih-milih bacaan kita. Pertama-
tama, pilihlah majalah gerejani yang baik. Kini juga ada buku-buku
rohani yang baik dari pengarang-pengarang yang terkenal misalnya,
David Wilkerson, Pat Boone, Kathryn Kuhlman, Judson Cornwall. Di
toko buku Kristen di kota Saudara mungkin tersedia buku-buku yang
cocok dengan keperluan Saudara.
Sewaktu membaca hendaknya pensil siap di tangan. Garis bawahilah
bagian-bagian yang penting. Buatlah catatan di punggirnya. Bacalah
ulang buku-buku yang telah menolong secara khusus. Bacalah
bermacam-macam buku. Bacalah biografi orang-orang Kristen yang
terkenal, misalnya Wesley, Hudson Taylor, Billy Graham, Dr. John
Sung, Sadhu Sundar Sing.