Sesudah guru menceritakan bahan cerita di bawah ini, kembangkanlah permainan sesuai dengan situasi murid-murid Anda. Selamat bermain!
Di suatu hari libur di pantai, Wahyu dan Rani sedang bermain-main. "Mari kita main, 'Ikutilah Pemimpin,'" kata Wahyu. "Saya akan berjalan di pasir, dan kamu mengikuti jejak-jejak kaki saya. Setelah itu giliran kamu yang berjalan di pasir dan saya mengikuti jejak- jejak kakimu."
"Kedengarannya menyenangkan," kata Rani. "Mari kita mulai dan saya akan mengikutimu begitu saya selesai menghitung sampai seratus."
Ketika Rani selesai menghitung sampai seratus, ia pun mulai mengikuti jejak-jejak kaki Wahyu. Jejak-jejak itu tampak di sekeliling penginapan mereka di tepi pantai menuju ke sebuah gudang tua. Jejak-jejak kaki Wahyu juga tampak menuju ke sebuah tangga yang disandarkan pada dinding gudang tua itu. Ketika Rani memandang ke atas, ia dapat melihat jejak-jejak kaki Wahyu di atas atap gudang tua itu.
"Wahyu! Bukankah Ayah melarang kita naik ke atap gudang ini!" teriak Rani.
Rani ingin bermain 'Ikutilah Pemimpin', tetapi ia juga ingin menaati kata-kata ayahnya. Apa yang harus dilakukannya?
Renungan Singkat tentang Ketaatan:
"Saya tidak mau naik!" kata Rani. "Bukankah Ayah melarang kita menaikinya."
"Ah, ayolah naik," kata Wahyu. "Mungkin Ayah tidak akan marah kalau kita ke sini untuk bermain-main."
"Saya mau main 'Ikutilah Pemimpin', asalkan kita tidak melanggar kata-kata Ayah atau Ibu," kata Rani. "Pokoknya kita harus taat."
Wahyu menggerutu sebentar, tetapi ia masih ingin main "Ikutilah Pemimpin". Itulah sebabnya tidak lama kemudian ada banyak jejak kaki yang harus diikuti Wahyu dan Rani, tapi mereka berjalan hanya di tempat-tempat yang diizinkan ayah mereka saja.
Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
Tuhan Yesus berkata, "Ikutilah Aku." (
Ya, Tuhan Yesus, saya ingin pergi ke tempat yang Engkau kehendaki dan melakukan hal-hal yang Engkau kehendaki. Tunjukkan kepada saya yang harus saya lakukan. Amin.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK