Alkitab dan Anak-anak


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Anak-anak perlu mengetahui apa yang Alkitab katakan, memahami apa maksudnya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan mereka tergantung pada seberrapa kuat langkah awal mereka dan halangan yang semakin sedikit di setiap langkah adalah lebih baik.

Seorang guru yang bijaksana akan mengajarkan konsep Alkitab yang sesuai dengan usia muridnya. Guru yang demikian juga akan mencari dan memilih versi Alkitab yang paling jelas sebagai bahan bacaan dan hafalan. Jika seorang anak membaca sebuah ayat Alkitab dan mendapati artinya tidak jelas karena kata-kata, urutan kata, simbol-simbol atau konteks budayanya tidak mereka kenal, maka anak tersebut akan kesulitan dalam menerapkan artinya (dan pada akhirnya ia akan menerapkannya dalam tingkah lakunya).

Beberapa abad yang lalu, penerjemahan Firman Allah ke dalam bahasa- bahasa umum dianggap sebagai penghujatan. Anggapan ini berakhir pada zaman Reformasi dimana Alkitab tersedia berbagai bahasa lain selain bahasa Ibrani, Yunani, dan Latin. Para penerjemah diburu dan dibakar di tiang gantungan karena pekerjaan mereka tersebut. Beberapa penerjemah meninggal dunia demi menyediakan Firman Allah dalam bahasa yang umum digunakan sehingga orang-orang dapat membaca dan memahaminya.

Saat ini guru-guru Alkitab perlu memiliki semangat yang kuat untuk mengungkapkan kemurnian kebenaran Allah. Paulus mengajak Timotius untuk menjadi seorang guru yang "memberitakan perkataan kebenaran" (2Timotius 2:15). Para guru harus mengetahui usia murid-muridnya. Terjemahan yang paling tepat untuk digunakan bersama anak-anak adalah terjemahan yang memberikan makna yang sesungguhnya dari suatu teks sesuai dengan tingkat kosakata anak usia tersebut.

Paulus terus mengingatkan Timotius muda, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2Timotius 3:16-17) Semua kitab tentu saja berguna untuk mengajar, tetapi Paulus sendiri tahu dan menggunakan konsep teknik pembangunan yang tepat. Contohnya pada saat menghadapi jemaat Korintus yang belum matang secara rohani, Paulus mengatakan, "Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya." (1Korintus 3:2)

Para guru harus mendorong anak-anak supaya menghafal Alkitab, namun hanya ayat-ayat yang mudah dipahami saja. Menghafal ayat yang memberi kekuatan, yang memiliki pengertian teologikal penting mungkin harus menunggu beberapa tahun jika ayat ini tidak dapat dipahami oleh seorang murid pada tingkat perkembangannya saat ini.

Untuk bacaan di kelas, gunakan Alkitab untuk anak-anak (satu versi) yang tidak hanya menampilkan penafsiran yang jelas namun juga cetakan dan ilustrasi yang besar dan bantuan-bantuan dalam mempelajarinya. Jika Alkitab tidak menyertakan peta-peta dan sumber- sumber lainnya, pastikan bahan-bahan tersebut tersedia di kelas. Jika kata-kata sukar terdapat dalam pelajaran Alkitab, buatlah suatu kegiatan yang akan membawa murid-murid pada kosakata Alkitab. Doronglah anak-anak supaya membaca Alkitab pribadi mereka di rumah.

Untuk anak-anak yang masih terlalu kecil, penerbit-penerbit menyediakan buku-buku cerita Alkitab yang menampilkan ringkasan cerita-cerita Alkitab yang biasa didengar dan beragam ilustrasi yang berwarna. Buku-buku ini seringkali berguna di kelas dan merupakan hadiah yang bagus untuk digunakan keluarga-keluarga di rumah.

Jika murid-murid mendekati tingkat tiga dan empat, mereka memiliki jangkauan sejarah dan geografi yang cukup untuk memahami sedikit arkeologi yang terdapat dalam Alkitab. Pelajaran yang menarik bagi anak-anak pada usia ini adalah eksplorasi bagaimana Alkitab bisa sampai kepada kita secara turun-temurun. Agen-agen misi sering mengirimkan kepada para guru bahan-bahan mengajar bagaimana Firman Tuhan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Sejarah Alkitab penuh dengan petualangan, intrik, dan eksplorasi. Seorang anak yang menerima Alkitab begitu saja dapat belajar menghargai Alkitab ketika ia menapatkan warisan yang berharga ini. (t/Ra)

Kategori Bahan PEPAK: Anak - Murid

Sumber
Judul Artikel: 
The Bible and Children
Judul Buku: 
Handbook for Children`s Ministry
Pengarang: 
Dr. RObert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
Halaman: 
78 - 80
Penerbit: 
Thomas Nelson Publishers
Kota: 
USA
Tahun: 
1993

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar