Menurut buku pedoman SM, kursus pendidikan untuk guru SM harus berlangsung sekurang-kurangnya 10 jam. Akan tetapi ini hanya merupakan waktu minimum saja. Pengurus gereja atau pengurus SM dapat merencanakan sendiri waktu yang diperlukan sesuai dengan banyaknya materi yang akan diberikan.
Satu hal yang harus diperhatikan, sepiawai apapun pengajar yang dipilih, dia harus tetap mempelajari materi kursus dengan seksama dan harus betul-betul menguasai bahan yang akan diajarkannya. Selain itu pengajar juga harus menguasai soal ujian yang akan diujikan dalam kursus pendidikan tersebut.
Pembicaraan yang bebas dan adanya kebebasan untuk bertanya adalah suasana kursus yang sangat membangkitkan minat. Usahakan agar perhatian peserta tetap terfokus dengan mengadakan pembahasan yang bersemangat, aktivitas yang beraneka ragam, dan uraian yang tidak menyimpang dari materi. Sediakan sedikit waktu untuk membahas masalah/kasus dalam sebuah SM dan berikan "pekerjaan rumah" kepada para peserta untuk menemukan jalan keluar bagi permasalahan tersebut. Hal ini dapat menguji sejauh mana pengetahuan mereka dapat diaplikasikan selama menerima materi yang diajarkan. Bisa juga diberikan tes kecil setiap akhir pertemuan kursus.
Sertifikat diberikan kepada setiap peserta yang sudah menyelesaikan satu buku dengan syarat-syarat sebagai berikut: hadir tiap jam pelajaran, sudah membaca seluruh buku/materi, lulus ujian, dan berusia lebih dari 13 tahun. Siapkanlah satu acara khusus ketika tiba saat penyerahan sertifikat. Acara seperti itu selalu memberikan perasaan puas dan meninggalkan kesan yang baik. Setelah selesai menyelenggarakan suatu kursus, pengurus SM wajib melaporkan pelaksanaannya kepada majelis gereja. Dalam laporan tersebut wajib tercantum keterangan mengenai kursus yang diadakan, jumlah pengikut yang terdaftar, nama pengajar, dan materi yang diajarkan.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK