Beberapa dari hubungan yang paling penting yang saya jalin selama bertahun-tahun adalah yang berasal dari pengalaman-pengalaman ketika saya harus memperhadapkan seorang Kristen dengan dosanya. Tugas ini tidaklah ringan (setiap kali saya merasa takut). Tetapi, pada akhirnya biasanya (tidak selalu) merupakan suatu tugas yang sangat memuaskan, baik secara emosional maupun secara rohani. Lagipula, tugas ini memberi saya kesempatan untuk memperoleh pertumbuhan pribadi, psikologis, dan rohani. Pada setiap kesempatan saya mau tidak mau menilai bentuk kehidupan Kristen saya dan sering mendapati bahwa saya sendiri juga perlu mengadakan beberapa perubahan.
Tidak ada bukti kasih yang lebih besar daripada kerelaan mengambil risiko untuk ditolak dan putus hubungan dengan orang lain. Dan, jika peringatan dilakukan dengan sikap dan motif yang benar, dan dengan memakai metode yang tepat, maka orang yang hidupnya tidak sesuai dengan Injil Kristus biasanya merasakan risiko yang Anda ambil. Meskipun orang itu mungkin mengalami kesulitan untuk mengakuinya pada saat itu, jauh di dalam hatinya ia mengerti benar-benar hal itu. Pada suatu hari mungkin ia akan berterima kasih kepada Anda atas kasih Anda.
PROSES YANG SEMESTINYA
Teladan-teladan dan ajaran-ajaran lain dari Kitab Suci mengenai konsep nasihat memberi kita beberapa petunjuk yang bisa menolong untuk menjalankan proses ini dengan sungguh-sungguh.
Nasihat harus dilakukan dengan penuh perhatian dan kasih yang
mendalam. Paulus sendiri tampil dalam Kitab Suci sebagai teladan
yang luar biasa. Pada waktu ia bertemu dengan para penatua gereja
di Efesus dalam perjalanannya ke Yerusalem, ia menasihati mereka
agar mereka berhati-hati terhadap guru-guru palsu. Lalu ia
mengingatkan mereka akan hubungan mereka sebelumnya. "Ingatlah,"
katanya, "bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada
henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan
air mata" (
Supaya efektif, nasihat sering harus bersifat pribadi. Ini tidak
berarti bahwa kita tidak boleh memberikan nasihat secara umum.
Hal ini dilakukan sendiri oleh Paulus pada waktu ia menulis
surat-suratnya kepada pelbagai jemaat. Tetapi, perhatikanlah
bahwa ia mengingatkan penatua-penatua di Efesus bahwa ia telah
menasihati mereka masing-masing (lihat juga
Apabila seorang Kristen mempunyai suatu masalah tertentu, beberapa pendeta menasihati seluruh jemaat dengan harapan bahwa orang yang memerlukan nasihat itu mendengar. Ini bisa berarti melepaskan tanggung jawab, yaitu suatu cara untuk menghindari tatap muka secara pribadi. Selanjutnya, orang yang dimaksud untuk mendengar itu mengetahui apa yang terjadi dan merasa gusar. Lebih baik nasihat seperti itu dijadikan masalah pribadi. Hasilnya akan lebih menguntungkan.
Catatan:
Alkitab berbicara tentang "teguran di depan umum", tetapi setelah
diadakan pertemuan empat mata dan ditemukan bukti-bukti cukup
oleh dua atau tiga orang saksi tentang dosa yang dilakukan terus-
menerus (
Berikut ini langkah-langkah praktis yang dapat dipakai untuk menolong orang-orang Kristen agar dapat saling menasihati dengan semestinya:
LANGKAH 1
Setiap orang Kristen harus menilai hidupnya sendiri sebelum mencoba untuk memberi nasihat kepada orang lain. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat dipakai sebagai kriteria pribadi:
Dapatkah saya berkata bahwa hidup saya "penuh dengan kebaikan"? Artinya, apakah saya hidup kudus dan benar di hadapan Allah? Jika saya secara sengaja melanggar Kitab Suci, maka saya tidak layak menasihati orang lain. Saya harus membereskan dosa-dosa dalam hidup saya sebelum saya mencoba untuk membereskan dosa dalam hidup orang lain.
Apakah saya sungguh-sungguh tahu apa yang diajarkan Alkitab tentang kehidupan yang saleh dan benar? Jika saya tidak tahu, saya belum mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang Alkitab. Sekali lagi, saya belum pantas untuk menasihati orang lain.
Catatan:
Ini tidak berarti bahwa saya harus tahu semua yang harus
diketahui mengenai Kitab Suci sebelum saya bisa memberi nasihat
kepada orang lain. Tetapi saya harus yakin bahwa saya sungguh-
sungguh tahu apa yang diajarkan di dalam Alkitab dalam salah satu
bidang, sebelum saya menasihati orang lain.
Apabila saya menasihati atau memperingatkan orang (atau orang-
orang) Kristen lain, apakah saya berbuat demikian sambil
menyatakan kasih dan perhatian saya? Atau, pernahkah saya
melakukannya dengan sikap yang kasar dan dilihat oleh orang lain
seolah-olah saya marah? Ingatlah, orang Kristen yang "dapat
mengajar" orang lain adalah orang yang "ramah", "tidak boleh
bertengkar", dan yang "dengan lemah lembut dapat menuntun orang
yang suka melawan" (
Apabila seorang Kristen memerlukan suatu nasihat mengenai suatu dosa khusus, apakah saya menemui dia secara pribadi, atau apakah saya "berbicara melalui mimbar" sehingga kelihatan seolah-olah saya berbicara kepada semua orang? Apakah saya memakai orang banyak untuk menghindari pembicaraan kepada hanya satu orang?
Apakah saya bertekun dalam menasihati tanpa menjengkelkan orang lain dan tanpa ingin menguasai?
Apakah saya menasihati orang lain -- bukan untuk menjatuhkan atau memalukan mereka, melainkan untuk membangun mereka?
Apakah saya menasihati orang lain dengan tujuan dasar satu- satunya -- menolong mereka agar menjadi lengkap dan dewasa di dalam Kristus?
Apakah struktur gereja kita memungkinkan dan memudahkan semua anggota tubuh Kristus terlibat dalam sikap "saling menasihati"? Atau, apakah struktur gereja itu begitu rupa sehingga hanya "pendeta" saja yang terlibat?
Catatan:
Banyak pertemuan di gereja diadakan bukan untuk fungsi tubuh yang
seharusnya. Tidak ada kesempatan untuk sama-sama membagikan dan
sama-sama "hidup sebagai satu tubuh". Segala sesuatu direncanakan
secara ketat dan terorganisasi sehingga anggota-anggota gereja
tidak dapat memberikan ajaran dan nasihat diberikan secara
spontan. Apabila hal ini juga terjadi di dalam gereja Anda, Anda
perlu dengan saksama menilai struktur gereja Anda dan mengadakan
perubahan seperlunya.
LANGKAH 2
Pertanyaan-pertanyaan ini secara khusus ditujukan kepada para orangtua Kristen yang bertanggung jawab untuk menasihati anak-anak mereka mengenai cara hidup Kristen yang pantas. Jika Anda orangtua (atau merencanakan untuk berumah tangga), bacalah pertanyaan- pertanyaan di atas sekali lagi dari sudut pandangan orangtua. Bagaimana keadaan Anda sendiri? Apakah Anda betul-betul memenuhi syarat untuk menasihati anak-anak Anda? Jika tidak, ingatlah bahwa Anda tidak bisa tiba-tiba "berhenti menjadi orangtua". Satu-satunya pilihan Anda ialah bagaimana supaya Anda memenuhi syarat.
Hal yang sama juga berlaku bagi setiap anggota tubuh Kristus. Karena kita tidak memenuhi syarat untuk menasihati orang lain tidak berarti bahwa kita terlepas dari tanggung jawab. Sebaliknya, kita bertanggung jawab di hadapan Allah untuk menjadi dewasa di dalam Kristus sehingga dengan demikian kita dapat menolong orang lain menjadi dewasa di dalam Kristus.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK