Sebagai sajian khusus untuk PASKAH, kami berikan satu bahan mengajar yang cocok Anda sampaikan di masa-masa PASKAH ini.
Persiapan:
Renungan:
[Bawalah contoh-contoh benda yang kelihatannya mati untuk digunakan
seperti contoh, misalnya sebutir benih, umbi bunga, satu ranting
dari pohon.]
Bagaimana rupa pohon-pohon selama musim panas yang berkepanjangan?
Pohon-pohon itu kelihatan kering dan akan mati, bukan?
Tetapi apakah pohon-pohon itu benar-benar mati?
Tidak, karena bila musim hujan mulai tunas-tunas baru dan kemudian daun-daun hijau akan bermunculan pada pohon itu.
[Tunjukkan benih dan umbi bunga.]
Benda-benda ini kelihatannya tidak ada kehidupan, bukan? Tetapi apabila kita menanam benih dan umbi bunga ini dan menjaga agar mereka mendapat sinar matahari dan air, tidak lama kemudian mereka akan berkembang menjadi bunga-bunga yang indah, yang penuh dengan kehidupan. Inilah salah satu hukum alam -- sebutir benih harus ditanam dan kelihatan mati sebelum benih itu dapat tumbuh dan menunjukkan kehidupan yang sebenarnya ada di dalamnya.
Prinsip yang sama ini sedang berlaku di dalam hidup kita, ketika kita menjadi orang Kristen. Sebelum kita minta Tuhan menjadi Juruselamat kita, kita benar-benar mati di dalam dosa kita. Agar memperoleh kehidupan baru dengan Kristus, kita harus mematikan kebiasaan lama yang buruk dan membiarkan Tuhan memberi kita hidup yang baru. Paulus menguraikan proses ini dalam suratnya kepada jemaat di Efesus.
"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa- dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain." (Efesus 2:1-3 )
Tetapi inilah bagian yang menggembirakan -- kita tidak usah tinggal di dalam dosa. Paulus menulis selanjutnya kepada jemaat Efesus:
"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga," (Efesus 2:4-6 )
Karena Kristus mati bagi dosa-dosa kita, kita dapat memiliki hidup yang kekal.
[Suruhlah seseorang membaca
Kebanyakan dari kita akan tetap mengalami mati jasmaniah, sampai Tuhan kembali ke dunia lagi. Akan tetapi, Kristus juga sudah menang atas kematian jasmaniah. Jika kita hidup bagi Kristus, ketika kita mati secara jasmaniah, kita akan pergi dan hidup kekal dengan Kristus.
Walaupun kita telah memberikan hidup kita bagi Kristus, pagi ini marilah kita sekali lagi mengatakan kepada-Nya bahwa kita mau hidup bagi-Nya.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK