Lukas 24:1-53
Tujuan : Mempertimbangkan beberapa bukti sejarah kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus dari antara orang-orang mati.
Latar belakang
Kebangkitan Kristus bukan sekedar kisah, atau simbol, tetapi merupakan pemenuhan dan bukti dari mujizat besar, fakta bahwa Kristus mati karena dosa-dosa kita, untuk membawa kita kepada Allah. Ia adalah bukti dari penebusan dosa, bukti bahwa Allah menerima Kristus, ketika Ia menempatkan diri di tempat kita melalui kematian-Nya, sehingga kita boleh mengambil bagian dalam hidup-Nya.
"Yesus inilah," kata Petrus di depan beribu-ribu orang yang telah mengenal Yesus, di kota yang diluarnya Ia telah mati hanya beberapa minggu sebelumnya yaitu ditempat dan saat yang paling mudah untuk membuktikan benar tidaknya apa yang dia khotbahkan - "yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi..." (Kis 2:32).
Perjanjian Baru tidak mengenal yang lain kecuali Seorang Juruselamat yang hidup. Injil-Nya tidak mempunyai puncak arti bila terpisah dari kubur kosong. Karena Ia adalah hidup yang tidak dapat dicengkeram maut (Kis 2:24). Roma 1:4* berkata, "dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa...."
Persiapan pemimpin
- Berdoa dan bacalah berulang-ulang, tidak hanya Lukas 24:1-53,
tapi juga bagian-bagian pararel dalam Injil-injil lain
(Matius 28:1-20, Markus 16:1-20, Yohanes 20:1-30).
- Ketika Saudara membaca bagian-bagian ini, tempatkanlah diri Saudara sebagai
wanita-wanita yang bersedih di kuburan dan sebagai murid-murid Kristus yang
muram dan merasa kalah. Ingat, mereka masih belum mengerti pengajaran Yesus
bahwa Ia akan bangkit dari kematian, maka cobalah mengerti sikap mereka
mula-mula yang tidak percaya pada mujizat ini. Apa yang mereka alami ketika
akhirnya mereka menyadari bahwa Tuhan mereka hidup?
- Berdoalah supaya fakta kubur yang kosong dan Juruselamat yang telah bangkit
dan hidup kembali, makin lama makin nyata bagi Saudara. Mintalah supaya
orang-orang yang belajar hal ini dengan Saudara dapat juga menerima
kebenaran kebangkitan Tuhan.
Pendekatan
- Sebelum mulai, mintalah 5 orang dalam kelompok untuk menyiapkan diri membaca bagian-bagian yang ditentukan dari bab yang panjang ini dangan suara keras.
- Pembagian yang disarankan adalah: ayat Lukas 24:1-12, 24:12-24, 24:25-35, 24:36-43, 24:44-53 Bacalah ayat-ayat ini bertahap sebelum pertanyaan-pertanyaan untuk bagian masing-masing dibahas. Jangan membaca seluruh bagian secara sekaligus.
- Mungkin baik juga Anda membagi PA ini menjadi 2 tahap, tahap kedua dimulai dengan peranyaan no. 10
Pertanyaan: (Lukas 24:1-53)
- Lukas 24:1-12. Apa yang diharapkan para wanita itu ketika mereka
sampai dikubur pada pagi hari yang merupakan hari Minggu Kristen pertama itu?
Apakah Kristus yang mati yang kita puja?
- Bagaimanakah pertanyaan malaikat membantu para wanita mengerti?
Pernahkah kita kecewa dalam pencarian rohani kita karena mencari sesuatu
yang salah? Apakah kita mencoba membatasi kegiatan Allah dengan harapan kita
sendiri?
- Apa yang harus diingat wanita-wanita? Apakah ada hubungan dalam ayat
Lukas 24:8-9, antara kata-kata Yesus yang diingat, atau Firman
Allah, dengan kepercayaan yang mulai timbul pada perempuan-perempuan itu?
Bandingkan dengan Yohanes 2:22. Mulai dengan peristiwa ini,
perhatikan dalam kisah kebangkitan betapa berbedanya Tuhan membawa setiap
orang kepada iman yang penuh dalam diri-Nya. Tulislah cara-cara-Nya.
- Mintalah seseorang membaca Yohanes 20:11-16. Apakah tujuan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan malaikat-malaikat dan Yesus kepada
Maria Magdalena? Kapan Maria mengetahui Tuhannya? Bandingkan dengan
Yohanes 10:3, 27. Apa yang diceritakan Markus 16:9
tentang pengalaman Maria Magdalena mula-mula dengan Kristus? Apakah arti
yang mungkin Saudara dapatkan melalui fakta bahwa setelah kebangkitan-Nya,
Ia menampakkan diri pertama-tama kepada Maria? Apakah yang ditunjukkan
kepada Saudara tentang Tuhan di sini?
- Perhatikan Lukas 24:9-11. Apakah murid-murid bergairah atau acuh
menerima Laporan kebangkitan ini? Dapatkah dikatakan bahwa mereka mempunyai
"kemauan untuk percaya"? Istilah yang dipakai dalam "kemauan untuk percaya"?
Istilah yang dipakai dalam ayat Lukas 24:11 menerangkan bahwa bagi
mereka kesaksian para "wanita" adalah omong kosong"?
- Sebutkan tindakan Petrus menurut ayat Lukas 24:12? Bagiamana
Saudara menjelaskan fakta adanya kain lenan pembungkus mayat Yesus yang
terletak di tempatnya? Andaikan teman-teman atau musuh-musuh telah dan dapat
mencuri tubuh Yesus meskipun penjaga-penjaga Roma berkawal ketat di depan
kubur yang kosong dan susunan kain yang seperti semula, percayakah Petrus
atau heran? Apalagi yang dituntut Petrus? Lihat Lukas 24:34,
1Korintus 15:5*.
- Mintalah seseorang membaca Yohanes 20:1-8. Apakah makna
penggambaran mendetail kain-kain kubur dalam ayat Lukas 24:7?
Apakah ada petunjuk di sini bahwa kain-kain itu belum disentuh tangan-tangan
manusia? Dalam ayat Lukas 24:8, apakah akibat bukti tersebut bagi
Yohanes, murid yang dikasihi-Nya itu?
- Mintalah seseorang untuk membaca Matius 28:11-15. Apakah teori
bahwa murid-murid mencuri tubuh Yesus dapat diterima? Terpisah dari
bukti-bukti yang ada dalam ayat-ayat ini, apakah teori seperti itu secara
psikologis atau etis dapat dipertahankan mengingat keadaan rasul-rasul waktu
itu dan kemudian kesaksian mereka, hidup maupun mati?
- Teori lain yang berhubungan, dicatat dalam Yohanes 20:2.
Pertama-tama Maria Magdalena menyimpulkan bahwa para penguasa atau
musuh-musuh Yesus telah mengambil mayat-Nya dari kuburan. Bila memang
mereka telah melakukan hal itu, apakah adegan yang dicatat dalam
Matius 28:11- 15 dapat terjadi? Yang harus dilakukan para penguasa
untuk membuktikan bahwa "bidat" kebangkitan yang menjengkelkan itu tidak
benar, adalah menunjukkan tubuh Kristus kepada orang banyak!
Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.
- Mintalah dua orang membaca Lukas 24:13-24,25-35.
Perhatikan bahwa Lukas si tabib merupakan sejarawan yang luar biasa teliti.
Ambillah waktu untuk menyelidiki gayanya dan catatan-catatan lain dalam
Alkitab tentang kebangkitan. Apa yang dapat Saudara simpulkan melihat adanya
unsur kemegahan dan keterbatasan masing-masing catatan? Bila Saudara yang
menyusun kisah ini, apakah Saudara ingin agar Yesus menemui Maria Magdalena
lebih dahulu atau memberikan kehormatan ini kepada ibu-Nya, Maria, atau
kepada salah seorang murid yang "penting" itu? Apakah Saudara dengan
diam-diam menghilangkan catatan tentang pertemuan Kristus dengan Petrus,
murid-Nya yang telah mengkhianati Dia? Melalui pertimbangan-pertimbangan
ini, apa kesimpulan dalam pengenalan Saudara tentang keautentikan catatan
Alkitab?
- Dalam Lukas 24:24-25, bagaimana Tuhan Yesus (yang masih belum
dikenal) menerangkan respon Kleopas dan temannya terhadap kebangkitan itu?
Apa yang seharusnya cepat mereka percaya? Apakah yang ditunjukkan-Nya pada
mereka; kejadian, pengalaman, atau Firman Allah yang tertulis? Menurut
kesaksian Kristus sendiri, apakah Perjanjian Lama mengemukakan tentang
Yesus? Lihat ayat Lukas 24:27, 44.
- Baca Lukas 24:36-43. Apakah murid-murid lebih percaya pada
kesaksian murid-murid yang ke Emaus itu daripada laporan-laporan
perempuan-perempuan itu? Bagaimana reaksi mereka (ayat Lukas 24:37) terhadap
kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka? Bukti-bukti apa yang Tuhan berikan
pada mereka tentang identitas-Nya? Apa yang ditulis di sini tentang
perkembangan emosi dan keyakinan mereka?
- Lukas 24:44-53. Bandingkan keadaan rasul-rasul setelah kenaikan
Yesus ke Surga (ayat Lukas 24:52-53) dengan keadaan mereka di pagi
hari Kebangkitan-Nya lagi seperti yang mereka rasa waktu Dia mati?
Gambarkan dengan kata-kata Saudara sendiri apa yang telah terjadi pada
mereka.
- Perhatikan ayat Lukas 24:48. Apa pengertian murid-murid Tuhan itu?
Apakah yang dimaksud dengan "semuanya ini"? Bandingkan dengan Kisah 1:21-22, 2:32, 1Korintus 15:1-8?
- Dalam pelajaran-pelajaran terdahulu tentang penyaliban dan artinya, kita
melihat fakta bahwa "Kristus" mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan nats
"Alkitab." Dalam 1Korintus 15:3-4, Paulus berbicara tentang dua
fakta lain yang sangat penting. Apakah itu?
- Lihatlah lagi kenyataan kesaksian orang-orang Yahudi dan Roma yang tidak
percaya, dan kesaksian murid-murid yang lambat percaya (yang kini sedang
kita pelajari) bahwa Kristus yang mati dikubur dalam kubur yang kemudian
didapati kosong. Pertimbangan bahwa Gereja lahir dalam wilayah dan waktu di
mana fakta-fakta ini merupakan rahasia umum. "Hal ini tidak terjadi di
tempat yang terpencil," kata Paulus (Kis 26:26).
- Lihatlah lagi penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit itu.
Kepada Maria Magdalena, kepada kedua murid-Nya yang ke Emaus, kepada Petrus
dan kepada murid-murid-Nya yang lain, kepada "Saudara-saudara yang lebih
dari 500 orang", dan kepada Yakobus, Saudara Yesus yang tidak simpatik
kepada-Nya yang kemudian menjadi kepala Gereja di Yerusalem dan menyaksikan
Saudara kandungnya sebagai "Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia" (Yak 2:1).
- Bukti lain apakah yang Saudara dapatkan tentang kebangkitan Tuhan, sebagai
tambahan pada bukti historis kontemporer dari Injil-injil itu? Misalnya,
pertimbangan perubahan hari kebaktian dari Sabat, yang fanatik dipertahankan
orang Yahudi, menjadi hari Minggu Kristen. Dapatkah Saudara menerangkan
Minggu atau Paskah terpisah dari kebangkitan?
- Bila Saudara menghilangkan kebangkitan, dapatkah Saudara menerangkan
perubahan revolusioner dalam diri rasul-rasul, dari kelompok orang-orang
pengecut atau yang murung menjadi utusan-untusan Injil yang gagah berani
yang menjungkirbalikkan dunia ini? Dapatkah Saudara menerangkan asal-usul
gereja Kristen yang secara universal mulai di Palestina sekitar tahun 30
Masehi? Dapatkah Saudara menerangkan kesaksian-kesaksian orang Kristen
sepanjang dua puluh abad mengenai pengalaman mereka tentang Tuhan yang sudah
bangkit.