Salah satu indikator dari kedewasaan karakter seorang pendidik Kristen adalah memiliki konsep diri yang positif. Untuk mengetahui apakah kita mempunyai konsep diri yang positif simaklah artikel berikut ini.
Modal dasar yang juga sangat perlu bagi kesuksesan tugas mengajar
ialah konsep diri yang positif dari guru itu sendiri. Seorang guru
dengan konsep diri yang baik akan mampu memandang dirinya dimiliki
atau diterima oleh Allah tanpa syarat sebab ia yakin bahwa darah
Yesus Kristus yang tercurah pada kayu salib merupakan bukti kuat
akan kasih Allah terhadap dirinya (lihat
PERTAMA, guru dapat berkembang secara sehat dalam relasi dengan
orang lain, termasuk anak didik dan rekan sekerjanya. Ia mampu
menerima orang lain sebagaimana adanya, sadar bahwa ia pun memiliki
kelebihan dan kekurangan (
KEDUA, dengan konsep diri yang baik guru dapat bertumbuh dalam
penerimaan akan dirinya, akan potensi-petensi positif dan negatif
(kelemahan) yang dimilikinya. Ia akan berupaya bertumbuh dalam
karakter-karakter positif dan berusaha memerangi karakter-karakter
negatif di dalam dirinya. Dengan kata lain ia mengembangkan persepsi
diri yang sehat, tidak dilanda prasangka negatif (
KETIGA, dengan konsep diri positif guru dapat mengembangkan dirinya dalam segi kesediaan berkorban demi orang lain, serta menempatkan kepentingan orang lain terlebih dahulu (altruism). Kita tahu bahwa sikap sedia berkorban demi kemajuan peserta didik sangatlah penting dimiliki oleh seorang guru. Dengan sikap mental demikian guru bersedia tidak memaksakan kehendaknya, apalagi yang berkaitan dengan hal-hal yang peserta didik sendiri tidak mampu mengikuti atau melaksanakan. Dalam pengalaman, sering guru harus berkorban dalam segi perasaan, rela disepelekan, dianggap sepi oleh peserta didiknya sambil menunggu waktu untuk memperlihatkan kualitas diri yang sebenarnya. Sudah tentu upaya demikian harus diungkapkan dengan cara yang sehat (lemah lembut).
Seorang guru dapat melihat teladan Yesus dalam kesediaan berkorban
ini, di mana Ia bersedia untuk menyerahkan nyawa-Nya sekalipun
(
Keempat, dengan konsep diri yang sehat, seorang guru akan mampu
mengembangkan kemampuan dan ketrampilan pelayanannya dengan sikap
percaya diri. Apalagi bila ia terus menunaikan tugasnya dengan
motto: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan
kekuatan kepadaku" (
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa- apa." (Yohanes 15:5 )
Kemampuan memang tidak datang begitu saja tanpa upaya belajar dan
latihan untuk meningkatkan diri. Yang perlu ditegaskan juga di sini
ialah bahwa kemampuan tidak saja menyangkut segi ketrampilan
berbuat, tetapi juga segi kedewasaan pikiran dan perasaan. "Rasa
mampu" atau tepatnya "percaya diri" inilah yang akan semakin
dinyatakan Yesus di dalam diri seorang guru yang sepenuhnya bersedia
bersandar kepada-Nya. Hal demikian dapat terjadi karena Roh Kudus
senantiasa menyatakan kehadiran Yesus, yang mampu membuat guru tidak
merasa kesepian lagi dalam menunaikan tugasnya (
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK