Secara umum, kerohanian adalah ciri yang terpenting dari sekolah minggu yang berhasil baik. Sebab itu, marilah kita mendefinisikan dan mempelajari bagaimana kerohanian dalam sekolah minggu dapat diperoleh dan dipelihara.
Kerohanian yang benar, tidak lain dan tidak bukan ialah hidup Allah
sendiri. Dapat dikatakan, jika sebuah sekolah minggu berhasil dengan
baik, itu berarti Allah hidup di dalam sekolah minggu tersebut.
Karena itu, jikalau sebuah sekolah minggu tidak memunyai hidup
Allah, maka sekolah minggu itu mati dan tidak berguna. Mungkin saja
sekolah minggu itu masih merupakan suatu badan yang diorganisir
dengan baik (seperti halnya dengan mayat) dan dengan kuasa tenaga
manusia ia digerakkan seolah-olah hidup, sebagaimana percobaan
dengan listrik pada mayat telah menyebabkan otot-ototnya menyusut
dan mengembang, seolah-olah hidup. Tetapi satu kebenaran yang kekal
ialah bahwa: "Barangsiapa memiliki Anak, dia memiliki hidup;
barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup" (
Tetapi hidup Allah tidak dengan sendirinya ada dalam tabiat
manusia. "Kamu harus dilahirkan kembali" (
Akan tetapi, mengalami kelahiran baru pada masa lampau dan tidak
senantiasa "tinggal" di dalam Tuhan berarti berada dalam keadaan
di mana kita tidak berbuah, dan dengan demikian tidak berbuat
"apa-apa" (
Akan sangat menolong kehidupan dan kuasa rohani sebuah sekolah
minggu jika semua guru telah mengalami apa yang disebut Alkitab
sebagai hidup yang "penuh dengan Roh" (
Motivasi-motivasi para pelayan dalam melakukan pelayanan sekolah minggu merupakan hal yang penting bagi kerohanian suatu sekolah minggu. Beberapa orang merasa harus menolong pelayanan sekolah minggu hanya karena tidak ada orang lain yang melakukannya. Bagaimana pun juga, sekolah minggu harus tetap berjalan karena akan sangat memalukan dan merusak nama baik gereja apabila kegiatan sekolah minggu sampai terhenti hanya karena tidak ada yang mengerjakannya. Hal ini berarti hanyalah dorongan pelayanan secara lahiriah saja. Pada suatu saat, jika para pelayan ini mendapatkan kesempatan untuk melepaskan pelayanannya, mereka akan meninggalkannya tanpa merasa bersalah karena mengganggap ini bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Akhirnya, sekolah minggu akan dijalankan dengan tidak sungguh-sungguh, tanpa dorongan yang benar.
Ada juga yang secara sukarela memenuhi permintaan untuk menolong
pelayanan sekolah minggu sebab mereka menganggap pelayanan tersebut
sangat besar jasanya. Itu merupakan pekerjaan gerejawi yang tinggi
derajatnya, dan dengan demikian tentu akan mendatangkan pujian bagi
mereka pada hari kiamat. Mereka melakukannya agar menjadi bukti bagi
dirinya dan bagi Allah, bahwa mereka adalah orang Kristen. Apabila
mutu pelayanan yang diberikan atau alasan yang mendorong pelayanan
itu demikian adanya, itu hanya merupakan "perbuatan yang sia-sia",
yang harus disesalkan (
Ada juga sekolah minggu yang berjuang untuk mencapai "jumlah" anggota yang banyak, supaya melebihi sekolah minggu lain atau mendapat nama baik bagi badan pengurusnya dan bagi gerejanya. Karena alasan ini bersifat jasmani, untuk kemuliaan dan pujian bagi diri sendiri, acapkali ia tidak malu-malu membujuk anggota-anggota sekolah minggu yang lain, atau menawarkan hadiah yang merupakan sogokan. "Pertumbuhan" yang diperoleh dengan cara seperti itu acapkali menjadi pertumbuhan cepat yang dibuat-buat, dan biasanya bersifat sementara. Semangat seperti itu tidak bersifat rohani, melainkan semangat jasmani, dan karena itu tak akan tahan lama.
Tentu saja ada alasan atau dorongan yang murni dan benar dalam
pekerjaan sekolah minggu, yaitu bekerja demi kemuliaan Tuhan dan
keselamatan jiwa-jiwa. Pandangan dan semboyannya ialah kerohanian,
penyelenggaraan yang baik, dan pertumbuhan. Sekolah minggu yang
memunyai alasan yang benar, menyadari amanat Tuhan, "Pergilah dan
mengajar", serta dengan sungguh-sungguh berusaha menaati amanat itu.
Seluruh anggotanya dipersembahkan sebagai suatu korban yang hidup.
Sekolah minggu itu sadar akan kehadiran dan kuasa hidup Allah di
dalamnya, yang menjadi daya penggerak dan pendorong bagi semua
pekerjaannya. Sekolah minggu itu senang bahwa sifat dan kuasa ilahi
ada dan berusaha untuk berserah secara mutlak, agar sifat dan kuasa
ilahi itu dapat dinyatakan sepenuhnya. Bagi sekolah minggu, "jumlah"
berarti "jiwa." Dan jiwa-jiwa itu diperolehnya bukan untuk
dipamerkan sebagai tanda kemenangan usahanya, melainkan sebagai
"puntung" yang direbut dari dalam api (
Kerohanian dalam sebuah sekolah minggu akan menghasilkan buah-buah yang baik dan hasil-hasil yang menggembirakan. Pekerja-pekerjanya akan memunyai sifat kesukaan, kedamaian, dan kerendahan hati. Sifat memikirkan diri sendiri, ambisi pribadi, dan sifat mudah tersinggung akan jarang dijumpai dalam sekolah minggu tersebut. Demikian pula tenggang rasa, kesopanan, dan keramahan akan nyata dalam hubungan satu sama lain. Tidak akan ada perasaan bahwa sesuatu pekerjaan dalam sekolah minggu itu menjadi milik seseorang. Pekerjaan Roh Kristus amat manis dan indah. Roh Kristus akan menyebabkan tiap-tiap pekerja merasa bahwa dia bekerja untuk Allah dan bukan untuk manusia. Karenanya, mereka semua akan berusaha dengan rajin dan bersemangat dalam menyiapkan pekerjaannya, setia dan datang tepat pada waktunya serta melakukan pekerjaannya dengan saksama dan tulus hati. Para guru tidak saja berusaha untuk memberi keterangan berdasarkan Alkitab, akan tetapi berusaha memasukkan hidup Allah sendiri ke dalam hati murid-muridnya. Pertobatan tiap-tiap murid sekolah minggu bukan hanya menjadi tujuan yang diucapkan saja, melainkan setiap guru dan pekerja akan berdoa dan berjuang dengan tekun untuk mencapai maksud itu. Semua pekerja akan senantiasa memerhatikan dan mengusahakan dengan hati-hati untuk membentuk kehidupan anak-anak Kristen yang masih muda itu.
Suasana sekolah yang rohani akan memunyai pengaruh yang nyata pada
murid-muridnya. Rasa hormat yang sejati terhadap rumah Allah akan
diperkuat oleh adanya kasih kepada guru dan pengurus, juga kasih
kepada Alkitab dan kepada Tuhan sendiri. Roh Kudus, Guru Agung itu,
akan mengepalai semua jam pelajaran dan juga melaksanakan
pekerjaan-Nya yang telah ditentukan, yaitu meyakinkan tentang dosa
(
Sekolah minggu dengan kerohanian yang benar tidak akan merasa puas dengan kesenangannya sendiri, meskipun kesenangan itu suci dan murni. Dan sekolah minggu yang benar-benar rohani akan mengusahakan, tidak hanya penyelamatan dan peneguhan rohani semua anggotanya, tetapi juga penyelamatan semua orang yang dapat dicapainya di daerah sekitarnya. Semangat pengabaran Injil juga akan mendorong perhatian dan pemberian untuk usaha pemberitaan Injil.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK