TUHANNYA ORANG TUA YANG BERDOA
Kesan pertama seorang anak tentang doa bisa jadi berasal dari mendengarkan ibu atau ayah atau gurunya berdoa. Mendengar orang tua atau orang dewasa berbicara pada Tuhan mendorong kenyataan bahwa Tuhan adalah sosok yang mendengar. Seorang anak mempelajari suatu sikap terhadap Tuhan jauh sebelum ia menyadari bahwa doa memiliki arti. Ketika anak terus menerus mendengar ungkapan syukur orang tua dan memuji kasih setia Tuhan, dia dengan cepat melihat bahwa Tuhan adalah seseorang yang mengasihi dan memperhatikan.
Jika berbicara dengan Tuhan di dalam doa adalah nyata bagi kita, maka akan menjadi mudah pula bagi anak-anak kita. Anak-anak Anda akan mulai belajar tentang Tuhan dan doa dengan mengamati proses doa yang Anda lakukan. Pada saat anak mulai melihat Tuhan sebagai sosok yang nyata yang terlibat dalam kehidupan ayah dan ibunya atau gurunya -- sebagai seseorang yang mendengarkan, memperhatikan dan mengasihi-Nya -- maka anak akan mulai berbicara kepada Tuhan secara alami dan spontan. Tuhan akan menjadi teman setia bagi anak Anda, pendengar yang selalu ada untuk mendengarkan sharing tentang semua suka dan duka kehidupan sehari-hari anak Anda.
Anda juga dapat mengajarkan pentingnya doa dengan menceritakan pengalaman doa Anda. Biarkan mereka mengetahui bahwa Anda berdoa bagi mereka dan apa yang Anda doakan. Pastikan juga mereka mengetahui bahwa doa Anda tersebut telah terjawab. Anak-anak akan tumbuh dalam pengalaman doa jika mereka terus menerus melihat pentingnya doa dalam kehidupan orang tua dan guru-guru mereka.
BERBICARA KEPADA TUHAN
Jika anak Anda ingin memiliki pengalaman doa yang berarti, mereka harus tahu apakah doa itu sebenarnya. Doa bukanlah pencarian pengalaman yang mistis, bukan pula mengharuskan orang yang berdoa mengucapkan kata-kata yang puitis untuk menyenangkan Tuhan. Doa hanyalah percakapan dengan Tuhan. Doa adalah suatu sikap hati yang diekspresikan dalam kata-kata, bahkan dalam kata-kata sederhana dari seorang anak.
Selain itu dalam menggunakan kata-kata yang sederhana dalam doa Anda, penting pula untuk menjaga agar doa Anda singkat. Sedikit kalimat pendek yang berarti dan yang dapat dia tiru. Kalimat yang panjang dan doa yang panjang membuat doa menjadi membosankan dan tidak cocok untuk seorang anak.
TIDAK ADA KATA TERLALU DINI (ATAU TERLAMBAT) UNTUK MEMULAI
Orang tua dan guru sering kesulitan ketika harus mulai berdoa dengan
anak-anak. Kita tahu bahwa Yesus benar-benar memperhatikan anak-
anak. Ketika para murid menghalau orang-orang yang membawa anak-anak
kepada-Nya, Yesus berkata, "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah
menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang
seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." (
Mulai sekarang Anda dapat mengenalkan doa dengan melalui teladan diri Anda. Berikut ini adalah cara bagaimana sebuah keluarga dapat mulai berdoa bersama. Orang tua ini ingin memasukkan kebiasaan berdoa dalam kehidupan keluarga mereka dan akan dimulai pada saat makan bersama. Pada awalnya mereka cukup menjelaskan kepada anak- anak bahwa Tuhan telah menjadi anggota penting dalam keluarga mereka, dan mereka ingin bersyukur kepada-Nya setiap waktu saat mereka duduk untuk makan bersama. Itulah awalnya. Pada akhirnya doa dimasukkan ke bagian lain dalam kehidupan keluarga mereka.
MEMINTA BANTUAN TUHAN
Salah satu pelajaran utama tentang doa yang harus kita berikan
kepada anak-anak adalah dengan mengundang Tuhan -- meminta bantuan
Tuhan yang tidak ada habisnya dalam menghadapi kesulitan mereka.
Ketika isu yang kejam muncul, baik dari tetangga atau berita-berita
nasional, diskusikan itu dengan anak-anak Anda. Bantulah mereka
mengekspresikan ketakutan, kecemasan, dan perhatian mereka, kemudian
bantulah mereka meminta bantuan Tuhan melalui doa. Gunakan perintah
Paulus di
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK