"Duduk!" perintah Sinta kepada anjingnya, si Hitam. Tetapi si Hitam hanya mendongakkan kepalanya dan memandang Sinta dengan mata mengantuk, kemudian merebahkan tubuhnya di lantai.
"Ibu," kata Sinta, "Si Hitam tidak mau menaati kata-kata saya. Ia seharusnya tidak boleh berbuat begitu terhadap saya."
"Ibu jadi ingat akan saat makan malam kemarin," kata ibu dengan wajah tersenyum. "Ibu berkali-kali memanggil, tetapi seorang gadis kecil yang namanya Sinta tidak juga muncul."
Sinta menundukkan kepalanya. "Maafkan saya, Bu," katanya.
"Menaati itu penting sekali bukan?"
Renungan Singkat tentang Ketaatan:
"Mengapa kamu ingin agar si Hitam menaati kata-katamu?" tanya ibu.
Sinta berpikir beberapa saat. Lalu ia menjawab, "Bagaimana seandainya saya tahu bahwa ada sesuatu yang akan menyakiti si Hitam? Ia mungkin mendapat celaka jika ia tidak menaati kata-kata saya."
"Masih adakah alasan yang lain?" Ibu bertanya.
"Bagaimana seandainya saya mempunyai sesuatu yang baik untuk si Hitam, misalnya sepotong tulang?" kata Sinta. "Jika si Hitam tidak menaati kata-kata saya ketika saya memanggilnya, ia tidak akan mendapat tulang itu."
"Kedua alasan itu tepat," kata ibu. "Dan itu pulalah alasan mengapa anak laki-laki dan perempuan harus menaati kata-kata orang tua mereka dan juga Tuhan Yesus."
"Saya berjanji bahwa mulai sekarang saya akan berusaha menaati kata- kata Ibu, Ayah, dan Tuhan Yesus," kata Sinta. "Dan saya senang karena hari ini si Hitam tidak menaati kata-kata saya sehingga kita dapat membicarakan hal ini."
Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
Bacaan Alkitab:
Kebenaran Alkitab:
Tuhan Yesus berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
segala perintah-Ku." (
Doa:
Tuhan Yesus, saya senang karena saya dapat bercakap-cakap dengan-Mu
dan menjadi sahabat-Mu. Saya senang bahwa saya dapat taat kepada-Mu,
sebab saya tahu bahwa Engkau akan selalu menolong saya melakukan hal
yang benar. Amin.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK