Sebelum kita mulai membantu anak-anak didik kita membangun karakter ketekunan dalam diri mereka, terlebih dahulu kami mengajak Anda untuk melihat arti ketekunan, salah satu karakter yang harus dimiliki oleh setiap anak-anak Tuhan.
DEFINISI KETEKUNAN
Ketekunan adalah terus maju ke satu tujuan walaupun banyak halangan. Orang yang tekun akan terus berpegang pada komitmennya sampai terpenuhi meskipun tidak mudah untuk melakukannya.
Banyak tekanan yang akan terus menyerang dan menghalangi kita mencapai tujuan - tekanan waktu, rasa tidak bersemangat, rasa ingin mundur yang disebabkan oleh orang lain atau keadaan yang tidak mendukung. Setiap anak Tuhan yang memutuskan untuk mengikuti Yesus akan menemui semua halangan ini. Yesus sendiri menghadapi banyak tekanan. Dia mengetahui bahwa Dia akan disalibkan. Setiap halangan telah menghadang Dia di tengah jalan, termasuk keluarga-Nya, para murid-Nya, dan keinginan-Nya sendiri untuk mencari jalan lain yang mungkin ada. Akan tetapi, Dia tetap bertekun dan akhirnya memenangkan keselamatan bagi kita.
Alkitab telah menjelaskan bahwa jalan-jalan orang Kristen tidaklah
mudah. Kita masuk ke dalam kerajaan dengan menghadapi berbagai
masalah, dan itu merupakan bagian yang akan terus berlanjut sebagai
anak-anak Allah. "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu
beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan
dunia" (
Tuhan tidak meminta kita menjadi orang terkenal. Akan tetapi, Dia memanggil kita untuk bertekun. Ketika Yohanes menulis surat kepada tujuh gereja di Asia Kecil, dia merasakan penderitaan mereka, "Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus" (Wahyu 1:9). Dia memerintahkan agar semua gereja tetap bertekun dan mendorong mereka untuk tetap percaya sampai mati.
Tuhan meminta kita untuk tetap bertekun dalam permasalahan yang Dia izinkan untuk kita hadapi.
SEBUAH CONTOH POSITIF DARI ALKITAB
Bayangkanlah bekerja selama seratus tahun untuk membuat sebuah
bahtera karena Tuhan mengatakan akan hujan - dan sebelumnya belum
pernah ada hujan sama sekali! Ini sama saja seperti Tuhan mengatakan
kepada Nuh bahwa buah semangka akan jatuh dari langit.
Ketekunan merupakan kasih yang berkualitas. "Ia menutupi segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu" (
Yesus mengingatkan para muridnya bahwa panggilan untuk mengikut Dia akan berarti penganiayaan. Mereka akan mengalami siksaan secara fisik, emosi, rohani, akan tetapi mereka harus bertekun sampai pada akhirnya.
SEBUAH CONTOH NEGATIF DARI ALKITAB
Kita telah melihat semua orang-orang Kristen baru yang memulai seperti sebuah kilat. Setiap orang sangat senang dengan komitmen baru mereka kepada Kristus. Selama kehidupan ini mudah, imannya akan berkembang, akan tetapi ketika dia keluar dari tempatnya yang nyaman dan berada di bawah terik matahari yang panas, imannya akan runtuh. Dia tidak dapat menghadapi tekanan hidup di dunia yang semuanya mencoba untuk menghancurkannya.
Keputusan yang kita buat untuk mengikut Yesus hanya dapat kita tanggung ketika kita terus memandang Yesus, sebagaimana Dia memandang kepada Bapa. "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." (Ibrani 12:2)
MEMIKIRKAN KETEKUNAN DI DALAM KEHIDUPANKU SENDIRI
Ketekunan merupakan suatu kualitas yang penting dalam kehidupan kita. Paulus memberitahu Timotius bahwa ketika kita mendekati hari akhir, tekanan-tekanan akan semakin banyak, seperti dua garis yang menuju pada satu persimpangan. Setan mencoba untuk melemahkan para orang kudus. Kita didorong untuk tidak menjadi lelah di dalam melakukan hal baik. Tuhan berjanji bahwa kita akan berbuah jika kita tidak tawar hati.
Seorang pelatih di sekolah menengah sering memberi tahu saya, "Ketika kehidupan menjadi semakin sulit, kesulitan itu akan terus hidup." Saya kira tidak ada orang yang tidak akan setuju bahwa kehidupan menjadi semakin sulit. Jika kita pernah membutuhkan visi yang jelas, maka kita membutuhkannya sekarang. Keputusan yang kita buat pada tahun baru tidak akan cukup untuk memenuhi kita. Kita perlu menyangkal diri setiap hari dan membawa salib kita jika kita ingin menyelesaikan perjalanan kita.
Disiplin Kristen yang keras tidak sesuai. Kebanyakan ini hanya akan menghasilkan orang-orang yang lemah bukannya tentara. Kita adalah orang-orang yang telah mendapatkan perlengkapan untuk melawan keputusasaan, kita senang untuk menghadapi tantangan dengan berani, jangan menangis. "Legalisme!" Ketika diminta untuk mendisiplinkan diri mereka sendiri untuk ketuhanan, mereka akan bertekun sampai pada akhirnya. Mereka memiliki Roh Tuhan Yesus di dalam diri mereka.
"Ketekunan di dalam Alkitab seringkali dipasangkan dengan doa. Dalam
Perjanjian Baru, para murid mencurahkan waktu mereka terus-menerus
berdoa" (
Kebutuhan dalam hidup kita yang paling besar dalam hal ketekunan
adalah dalam hal berdoa. Rasul Petrus menyatakan bahwa akhir dari
semua hal sudah dekat. Oleh sebab itu berjaga-jagalah dan waspadalah
dalam doa (
Halangan yang telah saya hadapi ketika saya mencoba untuk melakukan
doa secara teratur sangatlah ironis - telepon akan selalu berdering,
anak bayi saya akan menangis dan lain-lain. Akan tetapi, tanpa
persekutuan yang teratur dengan Tuhan, kita tidak bisa bertahan.
"Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya:
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu" (
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK