Evaluasi adalah proses penentuan seberapa jauh kita telah mencapai tujuan-tujuan kita. Untuk mengevaluasi, pertama kita harus menganggap bahwa kita telah menentukan tujuan-tujuan. Dan kedua, kita harus mengakui bahwa ada beberapa tujuan yang tidak dapat diukur secara objektif. Tujuan-tujuan ini sebagian besar adalah tujuan-tujuan yang sebenarnya dari pertumbuhan rohani dan perilaku.
Saran yang baik untuk evaluasi mengajar terdapat di buku yang ditulis oleh Rozell, "Talks in Sunday School Teaching". Dia menyarankan para guru untuk bertanya pada diri mereka sendiri.
Perhatikan bahwa prinsip umum yang terlibat dalam pertanyaan- pertanyaan ini adalah masalah pertumbuhan dan perubahan.
Ada tiga jenis evaluasi yang seharusnya dipertimbangkan oleh guru- guru Kristen: tes tertulis, pengamatan (observasi), dan dokumen/ riwayat.
EVALUASI MELALUI TES TERTULIS
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi adalah pengukuran melalui tes/ujian. Tes memberikan informasi kepada guru tentang seberapa baiknya murid-murid telah mendapatkan pengetahuan melalui pengajaran yang diberikan. Tes adalah alat untuk mengevaluasi murid yang memiliki berbagai bentuk dasar.
Jenis-Jenis Tes Tertulis
Dalam menggunakan tes menjodohkan ini, guru harus memerhatikan peraturan-peraturan berikut ini.
Essay/Uraian
Dalam tes uraian, murid-murid memberikan respons atas pertanyaan
dengan menuliskan jawaban yang menggunakan kata-kata mereka
sendiri. Tes ini memberi kebebasan bagi murid untuk menunjukkan
pengetahuan pribadi mereka tentang subjek pertanyaan. Proses
penilaian subjektif semata dan membutuhkan waktu yang lebih
banyak daripada waktu rata-rata pada tes objektif. Berikut ini
contoh pertanyaan uraian.
Tulislah dalam satu paragraf yang menjelaskan bagaimana seseorang menjadi seorang Kristen. Pertegas jawabanmu dengan ayat-ayat dalam Alkitab. (Kalian boleh menggunakan Alkitab dalam menjawab pertanyaan ini.)
Dalam menyiapkan sebuah tes uraian, perhatikan panduan-panduan berikut ini.
EVALUASI MELALUI OBSERVASI/PENGAMATAN/PERHATIAN
Seperti yang sudah diindikasikan, evaluasi lebih dari sekadar pengukuran dalam bentuk tes tertulis. Jika belajar adalah untuk menghasilkan perubahan, maka perubahan yang terlihat dalam kehidupan murid tersebut adalah salah satu indikasi komunikasi yang efektif dari guru kepada murid.
Sebagian besar evaluasi melalui observasi berhubungan dengan pengaruh subjektif yang diterima oleh guru ketika dia ada bersama- sama dengan seorang murid. Pengaruh ini menyangkut sikap dan perilaku, demikian pula pengaruh yang disamaratakan menyangkut pengetahuan dan pemahaman.
Ada juga suatu pendekatan yang lebih formal terhadap observasi. Dalam pendekatan ini, guru membuat perkembangan atau perubahan. Dia akan lebih senang melihat dan kemudian mencari, untuk mengamati murid-murid dalam situasi di mana perubahan seperti itu mungkin dipakai untuk menunjukkan dirinya sendiri.
EVALUASI MELALUI RIWAYAT/DOKUMEN
Guru yang memerhatikan kemajuan murid-muridnya akan merasakan pentingnya sistem dokumen/riwayat. Dokumen/riwayat yang baik menyangkut lebih dari sekadar kehadiran. Dokumen/riwayat ini menyertakan hal-hal seperti apa saja yang sudah dicapai oleh murid- murid di kelas itu, minat pribadi, dan indikasi-indikasi pertumbuhan rohani. Beberapa informasi dapat diterjemahkan ke dalam bentuk grafik dan perkembangan murid digrafikkan menurut satu periode waktu.
Dokumen harus praktis.
Kepraktisan menyangkut penentuan standar sistem dokumen yang mudah dipahami dan memudahkan siapa saja yang menggunakannya. Bentuk dokumen itu bisa saja sederhana, namun harus menyediakan informasi yang diinginkan dengan cara yang mudah dibaca. Untuk dokumen pribadi guru, disarankan berupa sebuah buku catatan atau kartu indeks. Beberapa penerbit buku-buku sekolah minggu menyediakan buku catatan atau kartu indeks ini.
Dokumen harus selalu memberikan informasi terbaru.
Jika suatu dokumen itu banyak yang kosong, akan sangat sulit untuk memasukkan data-data yang terlewatkan. Cara yang terbaik adalah memasukkan data secara teratur, segera setelah kelas selesai.
Dokumen harus mudah didapatkan.
Dokumen akan memiliki nilai guna yang kecil bila hanya disimpan dan tidak digunakan. Buatlah agar dokumen mudah didapatkan sehingga dapat mendukung penggunaanya. Hal ini berkenaan dengan dokumen sekolah minggu secara umum maupun dokumen guru.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK