Tiga permainan berikut ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengajak anak yang pemalu bergaul dan ikut bergembira bersama teman-temannya. Selamat bermain!
A. PERMAINAN PERGAULAN
Persiapan:
Cara Bermain:
Setiap peserta dikalungi kertas yang telah ditulisi dengan kata-kata
yang telah dipersiapkan sehingga dapat dibaca oleh peserta yang
lain, tetapi ia sendiri tidak boleh membacanya.
Kemudian para peserta mendatangi dan memperlakukan peserta yang lain sesuai dengan sifat yang tertulis pada kertas yang tergantung di leher mereka. Pada waktu yang telah ditentukan, mereka membalikkan kalung kertas itu, dan kemudian membahasnya dan bersama-sama sesuai dengan pengalaman mereka, sehingga mereka akan mengetahui kelemahan dan kelebihan orang lain serta diri mereka sendiri dan apakah mereka mau belajar memperlakukan orang lain dengan baik atau tidak.
Sebagai pengganti, kata-kata sifat itu dapat juga digunakan:
Tujuan:
Melalui permainan ini para peserta belajar bagaimana menghadapi
orang-orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda
(
B. PERMAINAN SALING MENGENAL
Persiapan:
Cara Bermain:
Pemimpin memanggil setiap peserta untuk mengambil satu lembar kertas
kecil dari kantung kertas itu. Peserta yang mendapatkan angka yang
sama membentuk satu kelompok.
Dalam kelompok itu, kedua peserta saling bertanya jawab. Kedua peserta paling sedikit harus mengetahui tiga hal yang jarang diketahui oleh peserta lain dari kelompok lain, misalnya tentang hobi (permainan, warna atau buku yang mereka senangi). Mereka diberi waktu 3 sampai 5 menit untuk bertanya jawab.
Bila waktunya telah habis, maka setiap peserta kembali ke tampat duduknya masing-masing. Kemudian setiap peserta diberi kesempatan untuk menceritakan kembali hobi atau kegiatan sehari-hari dari teman sekelompoknya.
Tujuan:
Agar setiap peserta saling mengenal dan saling memperhatikan
(
C. SAHABAT YANG BAIK
Persiapan:
Cara Bermain:
Semua peserta duduk dengan membentuk lingkaran, kemudian mereka
diberi nama baru, yaitu nama binatang. "Setiap jenis binatang" harus
sepasang, jantan betina.
Pemimpin permainan diumpamakan dengan nama Nabi Nuh. Ia akan memanggil nama peserta sesuai dengan nama baru mereka. Yang dipanggil harus mengikut dia. Misalnya, Nuh memanggil "gajah", maka peserta yang bernama "gajah" (jantan dan betina) harus mengikut dia dari belakang. Demikian seterusnya sampai jumlah peserta yang dipanggil cukup banyak.
Sementara nama-nama peserta dipanggil, tiba-tiba pemimpin berteriak, "Banjir!" Begitu mendengar teriakan itu, mereka harus segera duduk kembali bersama dengan pasangannya. Mereka yang tidak mendapatkan tempat duduk atau yang tidak duduk berpasangan, akan dihukum.
Tujuan:
Mengajar peserta agar tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi
juga orang lain (
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK